Menteri Susi Marah, Justru Diapresiasi Sandiaga Uno
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi santai kemarahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atas pernyataan dirinya. Sandiaga justru mengapresiasi sikap Susi yang merespon cepat keluhan nelayan.
Sandiaga sempat menyebutkan tidak akan banyak menanggapi kemarahan Menteri Susi sebelum ada pernyataan ‘akan menenggelamkan’ keluar dari mulut Susi.
Seperti diketahui Menteri Susi geram atas pernyataan Sandiaga saat menanggapi keluhan nelayan yang mengaku dipersulit dalam proses perijinan Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI). Menurut Susi, pihaknya telah membebaskan surat ijin untuk nelayan kecil dibawah ukuran 10 GT.
Dijelaskan Sandiaga, yang berkumpul saat dirinya berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat pada 11 Oktober 2018 merupakan paguyuban dari nelayan termasuk juragan. Sandiaga pastikan keluhan datang dari nelayan bukan pengusaha kapal.
“Saya justru berterimakasih Bu Susi cepet banget responnya, jadi 10 Oktober di sana mereka sampaikan, sekitar tanggal 12 respon dari KKP permudahan e-Service itu jadi melalui sekarang itu yang dapat SIPI itu pakai e-service bisa dipermudah tanggal 15 ada surat dari anggota DPR-RI untuk meminta sosialisasi, jadi gerak cepat sebetulnya dan buat saya itu bagian dari aspirasi masyarakat yang memang harus diangkat,” kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).
Bahkan, Sandiaga mengaku sempat mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada Susi berisi ucapan terimakasih atas respon cepat menanggapi keluhan nelayan.
“Tapi seru sih kalau lihat reaksi dari Bu susi, saya WA dia justru berterimakasih sama bu Susi, bu makasih ya sudah ditanggepin dengan cepet. Itu bagian dari sosok ibu Susi yang saya kenal orangnya cepet, pasionate, dan kita perlu banyak orang seperti Bu Susi yang mengurusi masyarakat dengan sepenuh hati,” ujar Sandiaga.
Sandiaga sempat mendapat keluhan dari nelayan yang mengaku dipersulit ketika mengurus surat ijin SIPI. Hal itu diungkapkan nelayan saat Sandiaga kampanye di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat pertengahan Oktober 2018.
Kepada nelayan, Sandiaga berkomitmen untuk merubah sistem perijinan yang dibutuhkan nelayan. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut khawatir proses lama perijinan akan mengganggu perputaran ekonomi nelayan.
Ternyata pernyataan Sandiaga membuat geram Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjianstuti. Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Rosianna Silalahi pada Rabu (17/10/2018) Susi menjawab masalah perijinan SIPI bagi nelayan.
Menurut Susi, KKP sejak 7 November 2014 sudah membebaskan semua izin-izin untuk kapal di bawah 10 GT. Sementara kapal 10 GT sampai 30 GT perijianan bukan di KKP melainkan di provinsi.
Sementara kapal diatas 30 GT sampai 70 GT berpenghasilan Rp 10 miliar dalam sebulan, apalagi kapal diatas 100 GT pasti sudah berpenghasilan diatas Rp 15 miliar dan tidak bisa digolongkan sebagai nelayan atau pelaku UMKM.
“Jadi jangan asal ngomong dulu, belajar dan baca undang-undang perikanan baru berkomentar. Saya tidak suka isu sektoral ekonomi perikanan di bawa ke sektor politik, saya marah!,” ungkap Susi.
sumber : posk
Sandiaga sempat menyebutkan tidak akan banyak menanggapi kemarahan Menteri Susi sebelum ada pernyataan ‘akan menenggelamkan’ keluar dari mulut Susi.
Seperti diketahui Menteri Susi geram atas pernyataan Sandiaga saat menanggapi keluhan nelayan yang mengaku dipersulit dalam proses perijinan Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI). Menurut Susi, pihaknya telah membebaskan surat ijin untuk nelayan kecil dibawah ukuran 10 GT.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. |
“Saya justru berterimakasih Bu Susi cepet banget responnya, jadi 10 Oktober di sana mereka sampaikan, sekitar tanggal 12 respon dari KKP permudahan e-Service itu jadi melalui sekarang itu yang dapat SIPI itu pakai e-service bisa dipermudah tanggal 15 ada surat dari anggota DPR-RI untuk meminta sosialisasi, jadi gerak cepat sebetulnya dan buat saya itu bagian dari aspirasi masyarakat yang memang harus diangkat,” kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).
Bahkan, Sandiaga mengaku sempat mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada Susi berisi ucapan terimakasih atas respon cepat menanggapi keluhan nelayan.
“Tapi seru sih kalau lihat reaksi dari Bu susi, saya WA dia justru berterimakasih sama bu Susi, bu makasih ya sudah ditanggepin dengan cepet. Itu bagian dari sosok ibu Susi yang saya kenal orangnya cepet, pasionate, dan kita perlu banyak orang seperti Bu Susi yang mengurusi masyarakat dengan sepenuh hati,” ujar Sandiaga.
Sandiaga sempat mendapat keluhan dari nelayan yang mengaku dipersulit ketika mengurus surat ijin SIPI. Hal itu diungkapkan nelayan saat Sandiaga kampanye di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat pertengahan Oktober 2018.
Kepada nelayan, Sandiaga berkomitmen untuk merubah sistem perijinan yang dibutuhkan nelayan. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut khawatir proses lama perijinan akan mengganggu perputaran ekonomi nelayan.
Ternyata pernyataan Sandiaga membuat geram Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjianstuti. Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Rosianna Silalahi pada Rabu (17/10/2018) Susi menjawab masalah perijinan SIPI bagi nelayan.
Menurut Susi, KKP sejak 7 November 2014 sudah membebaskan semua izin-izin untuk kapal di bawah 10 GT. Sementara kapal 10 GT sampai 30 GT perijianan bukan di KKP melainkan di provinsi.
Sementara kapal diatas 30 GT sampai 70 GT berpenghasilan Rp 10 miliar dalam sebulan, apalagi kapal diatas 100 GT pasti sudah berpenghasilan diatas Rp 15 miliar dan tidak bisa digolongkan sebagai nelayan atau pelaku UMKM.
“Jadi jangan asal ngomong dulu, belajar dan baca undang-undang perikanan baru berkomentar. Saya tidak suka isu sektoral ekonomi perikanan di bawa ke sektor politik, saya marah!,” ungkap Susi.
sumber : posk
Tidak ada komentar