Milenial, Cek 3 Hal Ini Sebelum Putuskan Pindah Kerja
LINTAS PUBLIK, Milenial memiliki kecenderungan suka berpindah-pindah tempat kerja demi mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Sebenarnya tak hanya soal gaji dan kenyamanan kerja, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan milenial sebelum pindah ke perusahaan baru.
Berikut tiga hal yang perlu dipertimbangkan milenial sebelum pindah kerja.
1. Jaminan Kesehatan
Bagaimana mengenai jaminan kesehatan di tempat baru? Perencana keuangan Bareyn Mochaddin, S.Sy., M.H., RPP . Financial Advisor AAM & Associates mengatakan bahwa milenial sering menyepelekan hal ini. Padahal bisa berdampak buruk di masa depan kalau ternyata kantor baru tak memiliki jaminan kesehatan.
"Milenial suka pindah-pindah kerjaan demi gaji lebih baik, teman baru, dan sebagainya tapi kadang nggak menyadari soal jaminan kesehatan dari kantor. Kadang jaminan di perusahaan A dan B beda benefit-nya," ujar pria dengan sapaan Rey itu saat berbincang dengan CNBC Indonesia di Senayan City, Jakarta Pusat.
2. Tunjangan
Hal kedua yang perlu dipertimbangkan milenial adalah tunjangan. Apa saja tunjangan yang diberikan oleh perusahaan tersebut? Menurutnya, kini banyak perusahaan swasta yang sudah tidak memberikan tunjangan lain di samping gaji. Tunjangan di sini termasuk uang lembur atau uang cuti.
3. Dana Pensiun
"Satu lagi yang kadang diabaikan adalah apakah ada DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) di perusahaan tersebut? Apa perusahaan memnyediakan dana pensiun untuk karyawan atau bekerjasama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan dana pensiun buat karyawannya? Ini penting," papar Rey.
Dana pensiun menjadi penting dan sering terabaikan oleh milenial. Bahkan mereka sendiri belum menyiapkan dana pensiun secara pribadi.
Mengenai hadirnya Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan, Rey menilai kalau hal itu belum cukup untuk hari tua. Ada baiknya Anda memiliki tambahan dana pensiun dengan berinvestasi atau memiliki tabungan lain.
"Ada survei dulu, sekarang BPJS Ketenagakerjaan atau Jaminan Hari Tua (JHT), hanya cukup empat sampai lima tahun setelah pensiun di umur 55 jadi pas usia 60 tahun uangnya habis. Maka cara lain untuk mencapainya investasi yang rutin kita lakukan bulanan demi mencapai nilai pensiun yang kita inginkan." tambah pria 28 tahun itu.
sumber : cnbc
ilustrasi |
1. Jaminan Kesehatan
Bagaimana mengenai jaminan kesehatan di tempat baru? Perencana keuangan Bareyn Mochaddin, S.Sy., M.H., RPP . Financial Advisor AAM & Associates mengatakan bahwa milenial sering menyepelekan hal ini. Padahal bisa berdampak buruk di masa depan kalau ternyata kantor baru tak memiliki jaminan kesehatan.
"Milenial suka pindah-pindah kerjaan demi gaji lebih baik, teman baru, dan sebagainya tapi kadang nggak menyadari soal jaminan kesehatan dari kantor. Kadang jaminan di perusahaan A dan B beda benefit-nya," ujar pria dengan sapaan Rey itu saat berbincang dengan CNBC Indonesia di Senayan City, Jakarta Pusat.
2. Tunjangan
Hal kedua yang perlu dipertimbangkan milenial adalah tunjangan. Apa saja tunjangan yang diberikan oleh perusahaan tersebut? Menurutnya, kini banyak perusahaan swasta yang sudah tidak memberikan tunjangan lain di samping gaji. Tunjangan di sini termasuk uang lembur atau uang cuti.
3. Dana Pensiun
"Satu lagi yang kadang diabaikan adalah apakah ada DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) di perusahaan tersebut? Apa perusahaan memnyediakan dana pensiun untuk karyawan atau bekerjasama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan dana pensiun buat karyawannya? Ini penting," papar Rey.
Dana pensiun menjadi penting dan sering terabaikan oleh milenial. Bahkan mereka sendiri belum menyiapkan dana pensiun secara pribadi.
Mengenai hadirnya Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan, Rey menilai kalau hal itu belum cukup untuk hari tua. Ada baiknya Anda memiliki tambahan dana pensiun dengan berinvestasi atau memiliki tabungan lain.
"Ada survei dulu, sekarang BPJS Ketenagakerjaan atau Jaminan Hari Tua (JHT), hanya cukup empat sampai lima tahun setelah pensiun di umur 55 jadi pas usia 60 tahun uangnya habis. Maka cara lain untuk mencapainya investasi yang rutin kita lakukan bulanan demi mencapai nilai pensiun yang kita inginkan." tambah pria 28 tahun itu.
sumber : cnbc
Tidak ada komentar