MIRIS!, Kursi Kosong, Peringatan Sumpah Pemuda di Siantar Dihadiri 4 OKP, 72 Terdaftar
LINTAS PUBLIK -SIANTAR, Ada yang perlu dipertanyakan dalam Peringatan HARI SUMPAH PEMUDA 28 Oktober 1928 di Siantar yang telah mencapai 90 tahun, kenapa dipertanyakan?, karena nampaknya peran pemuda di Siantar "Disimpang jalan", dan terlihat pula pemuda Siantar kurang menghargai nilai-nilai "Sumpah pemuda" itu sendiri.
Hal ini terlihat dari Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Pematangsiantar, Senin (29/10/2018) di lapangan H. Adam Malik, dari 72 Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Siantar, hanya 4 organisasi pemuda yang terlihat berbaris mengikuti acara Hari Sumpah pemuda.
BACA JUGA Darurat Narkoba, Ini Pesan Para Pendekar Kepada Presiden, Kapolri, BNN, Menpora, dan Mendikbud
Togar Sitorus Wakil Walikota Pematangsiantar ketika dimintai tangapan mengenai sedikitnya pemuda atau OKP yang mengikuti Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Pematangsiantar, Togar hanya mengatakan bahwa itu ada bagian kordinasi dari bidang lainnya, dan mengarahkan bahwa itu bagian Humas yang mengkordinasikannya.
" Biarlah pemerintah bagian Humas yang mengkordinasikannya,"kata Togar Sitorus singkat.
Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Siantar, Zainul Arifin Siregar menjelaskan, ketidak hadiran pemuda (OKP) pada saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Pematangsiantar mungkin ada hal-hal yang perlu dikordinasikan dan diluruskan.
"Yang pastinya sudah diundang, dan 3 hari sebelum acara sudah ada undangan dan bahkan kami menghimbau agar kawan-kawan OKP mengutus sepuluh orang anggota untuk mengikuti upacara dan mengikuti barisan pemuda. Mungkin ini ada hal yang diluruskan. Dan benar ada 72 OKP yang terdaftar di KNPI Siantar,"jelas Zainul, namun Zainul tidak menjelaskan apa yang seharusnya diluruskan, apakah undangannya, atau mental pemudanya.
BACA JUGA Peringatan HARI SUMPAH PEMUDA ke-90 di SIANTAR Dihiasi 8 Pakaian Adat Nusantara
Menjadi Pemuda Kreatif
Intan Saragih salah seorang pemuda yang mengikuti peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Siantar mengatakan, pemuda harus berkreasi, baik dalam bidang pendidikan maupun teknologi dan kebudayaan.
"Menjadi Pemuda Indonesia, kita harus terus berkreasi untuk membangun bangsa. Baik berkreasi dalam pendidikan maupun teknologi. Dan jangan lupa melestarikan budaya kita, karena harus kita yang menghargai budaya kita, karena itu jati diri kita," ujar Intan Saragih mahasiswi STIE Sultan Agung.
"Makin banyak usia sumpah pemuda, pemuda dituntut semakin dewasa berorganisasi dan menempah diri untuk memajukan bangsa,"tambahnya.
Pantauan lintaspublik.com Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang diperingati dikota Pematangsiantar ke-90 tahun terlihat dihadiri ratusan siswa-siwi SMA dan SMK, ASN (Aparatur Sipil Negara), TNI, Polri, dan terlihat sangat sedikit OKP yang hadir dalam peringatan Hari Sumpah di kota Siantar yang katanya kota pendidikan.
OKP yang terlihat mengikuti barisan upacara adalah Ikatan Pemuda Karya (OKP), Pemuda Pancasila 59, Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI).
Dan terlihat pula banyak kursi-kursi kosong ditribun kehormatan di balai Bolon lapangan H. Adam Malik,dimana acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Siantar diperingati. Yang menjadi pertanyaan, kemanalah pemuda lainnya yang mengatas namakan organisasi kepemudaan, kenapa kursinya juga banyak yang kosong?.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Hal ini terlihat dari Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Pematangsiantar, Senin (29/10/2018) di lapangan H. Adam Malik, dari 72 Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Siantar, hanya 4 organisasi pemuda yang terlihat berbaris mengikuti acara Hari Sumpah pemuda.
BACA JUGA Darurat Narkoba, Ini Pesan Para Pendekar Kepada Presiden, Kapolri, BNN, Menpora, dan Mendikbud
Terlihat kursi banyak kosong pada Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di Siantar |
" Biarlah pemerintah bagian Humas yang mengkordinasikannya,"kata Togar Sitorus singkat.
"Yang pastinya sudah diundang, dan 3 hari sebelum acara sudah ada undangan dan bahkan kami menghimbau agar kawan-kawan OKP mengutus sepuluh orang anggota untuk mengikuti upacara dan mengikuti barisan pemuda. Mungkin ini ada hal yang diluruskan. Dan benar ada 72 OKP yang terdaftar di KNPI Siantar,"jelas Zainul, namun Zainul tidak menjelaskan apa yang seharusnya diluruskan, apakah undangannya, atau mental pemudanya.
BACA JUGA Peringatan HARI SUMPAH PEMUDA ke-90 di SIANTAR Dihiasi 8 Pakaian Adat Nusantara
4 (empat) OKP yang mengikuti Barisan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di Siantar |
Intan Saragih salah seorang pemuda yang mengikuti peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Siantar mengatakan, pemuda harus berkreasi, baik dalam bidang pendidikan maupun teknologi dan kebudayaan.
"Menjadi Pemuda Indonesia, kita harus terus berkreasi untuk membangun bangsa. Baik berkreasi dalam pendidikan maupun teknologi. Dan jangan lupa melestarikan budaya kita, karena harus kita yang menghargai budaya kita, karena itu jati diri kita," ujar Intan Saragih mahasiswi STIE Sultan Agung.
"Makin banyak usia sumpah pemuda, pemuda dituntut semakin dewasa berorganisasi dan menempah diri untuk memajukan bangsa,"tambahnya.
Pantauan lintaspublik.com Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang diperingati dikota Pematangsiantar ke-90 tahun terlihat dihadiri ratusan siswa-siwi SMA dan SMK, ASN (Aparatur Sipil Negara), TNI, Polri, dan terlihat sangat sedikit OKP yang hadir dalam peringatan Hari Sumpah di kota Siantar yang katanya kota pendidikan.
OKP yang terlihat mengikuti barisan upacara adalah Ikatan Pemuda Karya (OKP), Pemuda Pancasila 59, Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI).
Dan terlihat pula banyak kursi-kursi kosong ditribun kehormatan di balai Bolon lapangan H. Adam Malik,dimana acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kota Siantar diperingati. Yang menjadi pertanyaan, kemanalah pemuda lainnya yang mengatas namakan organisasi kepemudaan, kenapa kursinya juga banyak yang kosong?.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar