Pembunuhan Sadis di Dairi Dipicu Dendam Persoalan Batas Tanah
LINTAS PUBLIK - SIDIKALANG, Pembunuhan sadis yang dilakukan tersangka Pirhot Nababan (45) terhadap Rimson Sitorus (46), dengan menggorok leher korbannya hingga putus pada Rabu (24/10/2018) diduga dendam lama persoalan masalah batas tanah. Tersangka dan korban merupakan penduduk Dusun Lae Sulpi, Desa Lae Ambat ,Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi.
Kapolres Dairi AKBP Erwin Sitorus dikonfirmasi wartawan, Rabu malam (24/10/2018), di RSUD Sidikalang mengatakan, pihaknya masih mendalami motif sesungguhnya pembunuhan dilakukan tersangka terhadap korban. Erwin menyebut, kepolisian belum bisa memastikan apa pemicu pembunuhan.
Tetapi, lanjut Erwin, untuk sementara motif pembunuhan terkait masalah batas tanah,yakni halaman rumah. Di mana, antara tersangka dengan korban bertetangga. Tahun 2014,keduannya pernah cekcok gara-gara batas tanah.
Anak korban, Irwanto Sitorus (14) didampingi pamannya Manihar Sitorus ditemui di RSUD Sidikalang menerangkan kronologi kejadian. Ia mengatakan, Rabu sore itu sekitar pukul 17.00 WIB tersangka datang ke rumah mereka yang kebetulan kedai tuak. Di warung itu sebelumnya sudah ada 2 orang lainnya, yakni bermarga Sianturi dan Lumbanbatu serta ayahnya.
Lalu, tersangka bicara-bicara dengan korban sambal minum tuak. Tak lama kemudian, Irwanto pergi ke rumah tersangka yang berjarak lebih kurang 30 meter untuk membeli gas. Hanya berserang sekitar 5 menit pas Irwanto balik ke rumah sudah melihat ayahnya dibunuh. Sementara kedua orang yang ada di warung sudah tidak kelihatan.Selanjutnya, Irwanto berlari memberitahu kejadian itu kepada tetangga lainnya. Dan kabar pembunuhan dilaporkan ke Polsek Parongil. Tak berapa lama Kapolsek serta anggota lainnya tiba di lokasi.
Irwanto Sitorus anak ke-2 dari 3 bersaudara itu kini menjadi yatim piatu. Sebab, ibunda tercinta mereka Lermina boru Sinaga baru meninggal 3 minggu lalu.
Kapolsek Parongil AKP Sayuti Malik serta tersangka Pirhon Nababan sudah dibawa ke RSUD Sidikalang. Sedangkan jenazah Rimson Sitorus di kamar mayat.
sumber : MB
Kapolres Dairi AKBP Erwin Sitorus dikonfirmasi wartawan, Rabu malam (24/10/2018), di RSUD Sidikalang mengatakan, pihaknya masih mendalami motif sesungguhnya pembunuhan dilakukan tersangka terhadap korban. Erwin menyebut, kepolisian belum bisa memastikan apa pemicu pembunuhan.
Tetapi, lanjut Erwin, untuk sementara motif pembunuhan terkait masalah batas tanah,yakni halaman rumah. Di mana, antara tersangka dengan korban bertetangga. Tahun 2014,keduannya pernah cekcok gara-gara batas tanah.
Anak korban, Irwanto Sitorus (14) didampingi pamannya Manihar Sitorus ditemui di RSUD Sidikalang menerangkan kronologi kejadian. Ia mengatakan, Rabu sore itu sekitar pukul 17.00 WIB tersangka datang ke rumah mereka yang kebetulan kedai tuak. Di warung itu sebelumnya sudah ada 2 orang lainnya, yakni bermarga Sianturi dan Lumbanbatu serta ayahnya.
Lalu, tersangka bicara-bicara dengan korban sambal minum tuak. Tak lama kemudian, Irwanto pergi ke rumah tersangka yang berjarak lebih kurang 30 meter untuk membeli gas. Hanya berserang sekitar 5 menit pas Irwanto balik ke rumah sudah melihat ayahnya dibunuh. Sementara kedua orang yang ada di warung sudah tidak kelihatan.Selanjutnya, Irwanto berlari memberitahu kejadian itu kepada tetangga lainnya. Dan kabar pembunuhan dilaporkan ke Polsek Parongil. Tak berapa lama Kapolsek serta anggota lainnya tiba di lokasi.
Irwanto Sitorus anak ke-2 dari 3 bersaudara itu kini menjadi yatim piatu. Sebab, ibunda tercinta mereka Lermina boru Sinaga baru meninggal 3 minggu lalu.
Kapolsek Parongil AKP Sayuti Malik serta tersangka Pirhon Nababan sudah dibawa ke RSUD Sidikalang. Sedangkan jenazah Rimson Sitorus di kamar mayat.
sumber : MB
Tidak ada komentar