Polisi Akan Selidiki Rekening Ratna Sarumpaet
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Polisi menyebut rekening yang dipakai Ratna Sarumpaet untuk melakukan operasi sedot lemak di pipi ternyata sama dengan rekening pengumpulan dana korban bencana tenggelamnya kapal di Danau Toba.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. “Tentunya itu masih harus dilakukan penyelidikan. Nanti, akan kita komunikasikan ke penyidik seperti apa,” ucapnya di Polda Metro Jaya, Kamis (4/10/2018).
Meski begitu, Argo belum dapat memastikan ada pidana lain dalam pemakaian rekening itu. “Itu bagian dari pengembangan teknis, penyidikan dari LP yang kita tangani,” tandasnya.
Kepada sejumlah orang, Ratna mengklaim dianiaya orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/9/2018). Ia dianiaya usai ia menghadiri acara konfrensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah hotel.
Namun, ketika polisi melakukan penyelidikan, sejumlah bukti terungkap. Didapat kepastian bahwa saat itu Ratna berada di sebuah rumah sakit kecantikan di Menteng, Jakarta Pusat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta, mengatakan rekaman kamera closed circuit televition (CCTV) menunjukkan pada 21 hingga 24 September 2018 Ratna berada di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.
“Masuk 21 September dan tinggal sampai 24 September dan keluar pukul 21.00, itu betul. Keterangan rumah sakit, Ratna enggak keluar dari rumah sakit. Dari data ada perbedaan dengan fakta penyidik karena tidak ada laporan,” ucapnya.
Ratna kemudian mengaku berbohong. Kebohongan itu dia sampaikan ke sejumlah orang, termasuk calon presiden Prabowo Subianto. Akibat kebohongannya, Ratna dipecat sebagai juru kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.
sumber : posk
Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. “Tentunya itu masih harus dilakukan penyelidikan. Nanti, akan kita komunikasikan ke penyidik seperti apa,” ucapnya di Polda Metro Jaya, Kamis (4/10/2018).
Meski begitu, Argo belum dapat memastikan ada pidana lain dalam pemakaian rekening itu. “Itu bagian dari pengembangan teknis, penyidikan dari LP yang kita tangani,” tandasnya.
Kepada sejumlah orang, Ratna mengklaim dianiaya orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/9/2018). Ia dianiaya usai ia menghadiri acara konfrensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah hotel.
Namun, ketika polisi melakukan penyelidikan, sejumlah bukti terungkap. Didapat kepastian bahwa saat itu Ratna berada di sebuah rumah sakit kecantikan di Menteng, Jakarta Pusat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta, mengatakan rekaman kamera closed circuit televition (CCTV) menunjukkan pada 21 hingga 24 September 2018 Ratna berada di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.
“Masuk 21 September dan tinggal sampai 24 September dan keluar pukul 21.00, itu betul. Keterangan rumah sakit, Ratna enggak keluar dari rumah sakit. Dari data ada perbedaan dengan fakta penyidik karena tidak ada laporan,” ucapnya.
Ratna kemudian mengaku berbohong. Kebohongan itu dia sampaikan ke sejumlah orang, termasuk calon presiden Prabowo Subianto. Akibat kebohongannya, Ratna dipecat sebagai juru kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.
sumber : posk
Tidak ada komentar