Polisi “Disandera” Penduduk Gara-Gara Kena OTT di Hotel
Penyelewengan cinta ternyata bisa berujung OTT . Setidaknya ini dialami oknum polisi Iptu Ismanu, dari Bantul (DIY). Saat dia kencan di hotel kelas melati, tahu-tahu digerebek dan “disandera” penduduk. Menirut sepakterjang KPK, penduduk pun kini berani menggelar OTT untuk praktisi perselingkuhan. Bukankah selingkuh juga termasuk penyeleweng cinta, yang merupakan aset utama sebuah rumahtangga?
Rupanya Iptu Ismanu yang bertugas di Polres Bantul ini juga termasuk praktisi penyelewengan cinta dan asmara. Mestinya aset tak ternilai itu hanya jadi milik berdua dengan istrinya, eh …..diselewengkan dengan sengaja dan bersama-sama ke pihak lain tanpa hak. Tentu saja ini enak bagi Ismanu dan WIL-nya, tapi enek sebagai istri selaku pemilik aset.
Dalam usia kepala empat atau puber kedua menurut istilah Ilmu Jiwa, dorongan nafsu oknum polisi ini memang semakin mengerucut. Maka ternyata, nama Ismanu bisa dimaknai sebagai: isih tuman nganu. Celakanya, Ismanu tak menyalurkan ke sasaran yang benar, justru dibagi-bagi seperti sembako santunan saja.
Yang menjadi WIL Ismanu ini seorang janda muda, bernama Winarsi, 35. Memang sudah menjelang emak-emak, tapi masih enak. Bodinya sekel nan cemekel, membuat para lelaki hidung belang membayangkan yang ngeres-ngeres. Salah satunya adalah ya Iptu Ismanu ini. Cuma dia lebih beruntung, hanya satu kali putaran langsung kena.
Setelah cinta tak resmi itu dideklarasikan, keduanya mencari lokasi eksekusi di hotel-hotel kelas melati di wilayah DIY. Polisi memang bukan politisi, tapi Ismanu mahir juga cari pegangan. Jika Golkar, PAN, dan Demokrat dinilai suka main dua kaki, oknum polisi ini justru main empat kaki sekaligus untuk menuntaskan hasratnya yang menyala-nyala.
Salah satu lokasi main politik “empat kaki”: itu adalah Wisma Barokah di bilangan Sedayu, Yogyakarta arah barat. Di tempat inilah penyelewengan aset rumah tangga itu terjadi. Ironis memang, namanya pakai barokah, tapi jadi minim berkah karena jadi ajang melepas gairah sambil ah ah ah…….
Tapi pada kencannya yang terakhir ini agaknya menjadikan karier Iptu Ismanu berakhir. Soalnya ketika Ismanu – Winarsi sedang ketanggunga berpacau dalam birahi, tahu-tahu digerebek penduduk setempat. Rupanya mereka risih, karena pasangan mesum itu telah membuat rusak citra Misma Barokah.
Malam-malam terken OTT, tentu saja Ismanu belingsatan. Polres Bantul yang dikontak Polsek Sedaru berusaha “mengamankan” Iptu Ismanu. Tapi warga menolak. Ismanu-Winarsi akan terus “disandera” manakala istri Ismanu tak dihadirkan. Polisi terpaksa mengalah. Setelah Ny. Ismanu datang, oknum polisi ini segera dibawa rekannya sendiri ke Polres Bantul.
Sudah punya bini masih juga cari yang goyangnya mentul-mentul.
sumber : posk
Rupanya Iptu Ismanu yang bertugas di Polres Bantul ini juga termasuk praktisi penyelewengan cinta dan asmara. Mestinya aset tak ternilai itu hanya jadi milik berdua dengan istrinya, eh …..diselewengkan dengan sengaja dan bersama-sama ke pihak lain tanpa hak. Tentu saja ini enak bagi Ismanu dan WIL-nya, tapi enek sebagai istri selaku pemilik aset.
Dalam usia kepala empat atau puber kedua menurut istilah Ilmu Jiwa, dorongan nafsu oknum polisi ini memang semakin mengerucut. Maka ternyata, nama Ismanu bisa dimaknai sebagai: isih tuman nganu. Celakanya, Ismanu tak menyalurkan ke sasaran yang benar, justru dibagi-bagi seperti sembako santunan saja.
Yang menjadi WIL Ismanu ini seorang janda muda, bernama Winarsi, 35. Memang sudah menjelang emak-emak, tapi masih enak. Bodinya sekel nan cemekel, membuat para lelaki hidung belang membayangkan yang ngeres-ngeres. Salah satunya adalah ya Iptu Ismanu ini. Cuma dia lebih beruntung, hanya satu kali putaran langsung kena.
Setelah cinta tak resmi itu dideklarasikan, keduanya mencari lokasi eksekusi di hotel-hotel kelas melati di wilayah DIY. Polisi memang bukan politisi, tapi Ismanu mahir juga cari pegangan. Jika Golkar, PAN, dan Demokrat dinilai suka main dua kaki, oknum polisi ini justru main empat kaki sekaligus untuk menuntaskan hasratnya yang menyala-nyala.
Salah satu lokasi main politik “empat kaki”: itu adalah Wisma Barokah di bilangan Sedayu, Yogyakarta arah barat. Di tempat inilah penyelewengan aset rumah tangga itu terjadi. Ironis memang, namanya pakai barokah, tapi jadi minim berkah karena jadi ajang melepas gairah sambil ah ah ah…….
Tapi pada kencannya yang terakhir ini agaknya menjadikan karier Iptu Ismanu berakhir. Soalnya ketika Ismanu – Winarsi sedang ketanggunga berpacau dalam birahi, tahu-tahu digerebek penduduk setempat. Rupanya mereka risih, karena pasangan mesum itu telah membuat rusak citra Misma Barokah.
Malam-malam terken OTT, tentu saja Ismanu belingsatan. Polres Bantul yang dikontak Polsek Sedaru berusaha “mengamankan” Iptu Ismanu. Tapi warga menolak. Ismanu-Winarsi akan terus “disandera” manakala istri Ismanu tak dihadirkan. Polisi terpaksa mengalah. Setelah Ny. Ismanu datang, oknum polisi ini segera dibawa rekannya sendiri ke Polres Bantul.
Sudah punya bini masih juga cari yang goyangnya mentul-mentul.
sumber : posk
Tidak ada komentar