Sandi Disamakan Bung Hatta, Cucunya Marah, Ini Jawaban Dahnil Anzar
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Pernyataan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyamakan Wakil Presiden RI pertama, Mohammad Hatta atau Bung Hatta dengan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno membuat geram cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta.
Sebelumnya, video diupload oleh Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Faldo Maldini dalam akun Twitter pribadinya pada Selasa 23 Oktober 2018 terlihat lima anggota Juru Bicara Prabowo-Sandi yakni Dahnil, dokter Irene, dokter Gamal Albinsaid, dan politikus PKS Pipin Sopian.
BACA JUGA Launching Rumah Pemenangan, Anthony : Siap "Bangunkan" DPR
Dalam video yang diberi caption ‘salam hangat dari anak muda yang menjadi Juru Bicara Pak @prabowo dan bang @sandiuno’ tersebut masing memberikan alasan mendukung Prabowo dan Sandiaga. Namun, dalam akhir video Dahnil menyamakan sosok Sandiaga dengan Bung Hatta.
Ternyata pernyataan Dahnil membuat geram Gustika yang tidak terima kakeknya disamakan dengan Sandiaga. Menurutnya, sosok Bung Hatta tidak pantas disandingkan dengan siapapun termasuk keluarga.
“Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. Tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik. I’m so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. It’s getting old @Dahnilanzar,” tulis Gustika.
Menanggapi hal itu, Dahnil justru menyampaikan terimakasih atas kemarahan Gustika dan tidak mempermasalahkan.
“Saya berterimakasih dia marah, ketika kami berusaha meneladani beliau. Saya pahami saja. Dan tentu setiap kepemimpinan hari ini berusaha mencari teladan, kalau dia marah kami berusaha meneladani Bung Hatta, ya ndak apa. Meski Gustika tidak marah ketika Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf diibaratkan Bung Hatta dan Bung Karno,” kata Dahnil dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (25/10/2018).
Dahnil membantah menyamakan sosok Bung Hatta dengan Sandiaga, melainkan keinginan Sandiaga bisa meniru keteladanan Bung Hatta.
“Pada prinsipnya bukan kami ingin mempersamakan Bung Hatta dengan Bang Sandi, itu keliru, yang betul adalah bagaimana caranya Bang Sandi itu bisa tiru Bung Hatta. Kenapa Bung Hatta, karena sejak awal Bang Sandi ingin belajar banyak dan meneladani konsepsi dan pemikiran ekon Bung Hatta sesuai seperti pemikiran dan konsessi ekon di negeri kita yaitu pasal 33 UUd 45,” ujar Dahnil.
Dengan meniru keteladanan Bung Hatta diharapkan Sandiaga bisa menjadi pemimpin yang baik dimasa mendatang.
“Jadi semangat Bung Hatta itu harus jadi role model bagi kepemimpinan di masa yang akan datang jadi Bung Hatta akan kita jadikan meneladani pemikiran dan prinsip hidup Bung Hatta dan tokoh yang lain jadi inspirasi kepemimpinan, terimakasih,” tandas Dahnil.
sumber : posk
Sebelumnya, video diupload oleh Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Faldo Maldini dalam akun Twitter pribadinya pada Selasa 23 Oktober 2018 terlihat lima anggota Juru Bicara Prabowo-Sandi yakni Dahnil, dokter Irene, dokter Gamal Albinsaid, dan politikus PKS Pipin Sopian.
BACA JUGA Launching Rumah Pemenangan, Anthony : Siap "Bangunkan" DPR
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar. |
Dalam video yang diberi caption ‘salam hangat dari anak muda yang menjadi Juru Bicara Pak @prabowo dan bang @sandiuno’ tersebut masing memberikan alasan mendukung Prabowo dan Sandiaga. Namun, dalam akhir video Dahnil menyamakan sosok Sandiaga dengan Bung Hatta.
Ternyata pernyataan Dahnil membuat geram Gustika yang tidak terima kakeknya disamakan dengan Sandiaga. Menurutnya, sosok Bung Hatta tidak pantas disandingkan dengan siapapun termasuk keluarga.
“Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. Tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik. I’m so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. It’s getting old @Dahnilanzar,” tulis Gustika.
Menanggapi hal itu, Dahnil justru menyampaikan terimakasih atas kemarahan Gustika dan tidak mempermasalahkan.
“Saya berterimakasih dia marah, ketika kami berusaha meneladani beliau. Saya pahami saja. Dan tentu setiap kepemimpinan hari ini berusaha mencari teladan, kalau dia marah kami berusaha meneladani Bung Hatta, ya ndak apa. Meski Gustika tidak marah ketika Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf diibaratkan Bung Hatta dan Bung Karno,” kata Dahnil dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (25/10/2018).
Dahnil membantah menyamakan sosok Bung Hatta dengan Sandiaga, melainkan keinginan Sandiaga bisa meniru keteladanan Bung Hatta.
“Pada prinsipnya bukan kami ingin mempersamakan Bung Hatta dengan Bang Sandi, itu keliru, yang betul adalah bagaimana caranya Bang Sandi itu bisa tiru Bung Hatta. Kenapa Bung Hatta, karena sejak awal Bang Sandi ingin belajar banyak dan meneladani konsepsi dan pemikiran ekon Bung Hatta sesuai seperti pemikiran dan konsessi ekon di negeri kita yaitu pasal 33 UUd 45,” ujar Dahnil.
Dengan meniru keteladanan Bung Hatta diharapkan Sandiaga bisa menjadi pemimpin yang baik dimasa mendatang.
“Jadi semangat Bung Hatta itu harus jadi role model bagi kepemimpinan di masa yang akan datang jadi Bung Hatta akan kita jadikan meneladani pemikiran dan prinsip hidup Bung Hatta dan tokoh yang lain jadi inspirasi kepemimpinan, terimakasih,” tandas Dahnil.
sumber : posk
Tidak ada komentar