Header Ads

Sejumlah Komunitas Budaya Akan Gelar Ritual Tolak Bala di Danau Toba

LINTAS PUBLIK, Komunitas budaya bersama dengan sejumlah elemen masyarakat pemerhati Danau Toba akan menggelar ritual tolak bala di Danau Toba. Ritual itu salah satunya ditandai dengan menabur jeruk purut di Danau Toba.

Demikian dikatakan Rismon Raja Mangatur Sirait kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (16/10/2018). "Sekarang sedang dalam persiapan. Kami rencanakan ritual itu akan digelar Maret mendatang di Pulau Malau, Samosir," kata Rismon.

Minggu (24/6/2018) pagi sekitar pukul 09:00 WIB, keluarga besar Group Anak Siantar (GAS) dan keluarga besar PT. STTC melakukan tabur bunga dan penyalaan lilin di Pantai Tigaras.
Dikatakan Rismon, sekarang ini masyarakat Batak, termasuk yang tinggal di seputaran danau sudah tidak mempercayai lagi sakralitas di Danau Toba. Mereka menganggap ritual itu sebagai aktivitas sesat. Padahal maksud ritual itu adalah untuk memulihkan hubungan manusia dengan alam.

"Beberapa peristiwa yang terjadi di Danau Toba mengingatkan kita untuk lebih menghormati ciptaan Tuhan ini. Mulai dari peristiwa tenggelamnya kapal KMP Peldatari tahun 1997. Jatuhnya helikopter di kawasan danau di Onan Tunggu (2015) dan terakhir KM Sinar Bangun (2018)," ujarnya.

Pria yang sempat heboh karena postingannya soal ikan mas raksasa terkait insiden KM Sinar Bangun, beberapa waktu lalu ini menambahkan, keanekaragaman keyakinan masyarakat yang tinggal di Danau Toba bisa menjadi formula untuk membantu meningkatkan pariwisata Danau Toba.

"Nantinya dalam ritual akan melibatkan masyarakat 4 etnis yang tinggal di kawasan Danau Toba itu, yakni Simalungun, Toba, Karo dan Dairi," ujar pegiat budaya di Sanggar Lusido ini.

sumber   : MB


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.