Setelah Penghargaan ASEAN, BPJS Kesehatan Sabet 9 Penghargaan Asia Pasific
LINTAS PUBLIK-KUALA LUMPUR, Indonesia kembali mengejutkan dunia melalui BPJS Kesehatan, yang meraih 9 penghargaan dari asosiasi jaminan sosial internasional, International Social Security Association (ISSA).
“Raihan penghargaan ini memacu kami BPJS Kesehatan beserta seluruh jajaran untuk terus bekerja lebih keras menjaga program JKN-KIS tetap sustain bagi seluruh rakyat Indonesia," Demikian disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (2/10/2018) melalui siaran pers elektroniknya.
ISSA merupakan asosiasi lembaga jaminan sosial yang beranggotakan 158 negara di dunia. BPJS Kesehatan menjadi satu-satunya peraih 9 penghargaan pada acara yang dihadiri lebih dari 40 negara di kawasan Asia Pasifik. Penghargaan yang diberi nama ISSA Good Practice Award ini diberikan tiga tahun sekali untuk masing-masing kawasan. Indonesia masuk kawasan Asia Pasifik. Tiga negara lain masing-masing hanya meraih 2 penghargaan (Malaysia) dan 1 penghargaan (Iran dan China).
Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden ISSA, Prof. Dr. Breuer Joachim kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, pada acara International Social Security Association Regional Forum tingkat Asia Pasifik yang diselenggarakan di Kuala Lumpur.
9 (sembilan) penghargaan yang diberikan ISSA kepada BPJS Kesehatan tersebut diberikan berkat inovasi yang dilaksanakan dan terus disempurnakan dalam melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional selama kurun waktu 3 tahun terakhir.
Penghargaan itu mencakup aspek kepesertaan, iuran, sistem informasi hingga mekanisme mengefektifkan pembayaran kepada fasilitas kesehatan.
Bahkan 3 penghargaan di antaranya memperoleh Penghargaan Istimewa (ISSA menyebutnya dengan istilah Special Mention) yakni implementasi Manajemen Risiko sesuai panduan ISSA, optimalisasi Jaminan Kesehatan Nasional melalui Program Kader JKN, dan Aplikasi Mobile JKN.
Rangkaian kegiatan ISSA Regional Forum tingkat Asia Pasifik diawali dengan seminar Internasional bertemakan "Global Challenge for Sosial Security Asia & Pasific" bekerja sama dengan Perkeso Malaysia (Pertubuhan Keselamatan Sosial). Forum dibuka langsung oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail, didampingi oleh Sekretaris Jenderal ISSA Hans Horst Konklewsky, dan pimpinan Perkeso M Azman bin Aziz Mohammed.
"Sosial security is not a cost, it is an investment," ujar Pimpinan Perkeso Malaysia M Azman bin Aziz Mohammed.
Senada dengan Pimpinan Perkeso Malaysia, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan negara-negara Asia Pasifik yang saat ini mayoritas merupakan negara berkembang, harus mulai membangun sistem jaminan sosial yang merupakan salah satu instrumen investasi bangsa, khususnya investasi bidang kesehatan.
"Jika negara sudah berinvestasi kesehatan untuk rakyatnya, produktivitas negara otomatis akan meningkat. Efek dari Program JKN-KIS yang belum berusia 5 tahun di Indonesia nyatanya memang sudah memiliki dampak perekonomian pada masyarakat, termasuk angka harapan hidup," papar Fachmi.
ISSA sebagai asosiasi internasional jaminan sosial menyelenggarakan ISSA Good Practice Award setiap tiga tahun sekali di setiap wilayah regionalnya yang terbagi atas beberapa benua. Indonesia menjadi bagian dari regional Asia dan Pasifik.
Hasil ISSA Good Practice Award Regional Asia dan Pasifik tahun 2018 ini cukup menggembirakan bagi negara Indonesia, khususnya bagi BPJS Kesehatan sebagai salah satu lembaga yang mengelola Jaminan Sosial yang mengikuti kompetisi tersebut, karena telah mengukir prestasi luar biasa dengan dianugerahi Certificates of Merit With Spesial Mention dan Certificates of Merit untuk 9 kategori dari 10 yang dikirim BPJS Kesehatan untuk dikompetisikan.
Dalam konteks ISSA, Good Practice didefinisikan sebagai sebuah pengalaman, aktivitas, pengukuran, proses, program, proyek, atau teknologi yang diimplementasikan oleh organisasi jaminan sosial dengan tujuan perbaikan kapasitas administratif dan operasional, dan/atau efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program.
Berikut ini 9 Penghargaan ISSA untuk BPJS Kesehatan :
Certificates of Merit With Spesial Mention :
1. Implementation of integrated risk management in line with ISSA Guidelines to manage the National Health Social Security programme.
2. Involving the society to care about social health care through Kader JKN Programme.
3. Mobile JKN : A one-stop solution for social security health services at people’s fingertips.
Certificates of Merit :
1. Commitmend-based capitation as Indonesia’s model for performance-based payment system for primary care providers: Resolving the challenges of implementing the KBK Scheme in Indonesia’s National Health Social Security Program.
2. Customer Service Time Index and Customer Voice Integrated System CSTI-SUPEL
3. DEFRADA (Deteksi Potensi Fraud dengan Analisa Data Klaim) The Development of a fraud detection tool in hospital service.
4. Ease of registration for National Health Social Security through Fast Track.
5. Health Facilities Information System (HFIS) for better contracting accountability and more effective referral system.
6. Implementing digital claim hospital verification in National Health Social Security in Indonesia.
Attestation :
1. Optimizing the principle of mutual cooperation through a family bill in the Social Health Insurance Fund
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
“Raihan penghargaan ini memacu kami BPJS Kesehatan beserta seluruh jajaran untuk terus bekerja lebih keras menjaga program JKN-KIS tetap sustain bagi seluruh rakyat Indonesia," Demikian disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (2/10/2018) melalui siaran pers elektroniknya.
ISSA merupakan asosiasi lembaga jaminan sosial yang beranggotakan 158 negara di dunia. BPJS Kesehatan menjadi satu-satunya peraih 9 penghargaan pada acara yang dihadiri lebih dari 40 negara di kawasan Asia Pasifik. Penghargaan yang diberi nama ISSA Good Practice Award ini diberikan tiga tahun sekali untuk masing-masing kawasan. Indonesia masuk kawasan Asia Pasifik. Tiga negara lain masing-masing hanya meraih 2 penghargaan (Malaysia) dan 1 penghargaan (Iran dan China).
Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden ISSA, Prof. Dr. Breuer Joachim kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, pada acara International Social Security Association Regional Forum tingkat Asia Pasifik yang diselenggarakan di Kuala Lumpur.
9 (sembilan) penghargaan yang diberikan ISSA kepada BPJS Kesehatan tersebut diberikan berkat inovasi yang dilaksanakan dan terus disempurnakan dalam melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional selama kurun waktu 3 tahun terakhir.
Penghargaan itu mencakup aspek kepesertaan, iuran, sistem informasi hingga mekanisme mengefektifkan pembayaran kepada fasilitas kesehatan.
Bahkan 3 penghargaan di antaranya memperoleh Penghargaan Istimewa (ISSA menyebutnya dengan istilah Special Mention) yakni implementasi Manajemen Risiko sesuai panduan ISSA, optimalisasi Jaminan Kesehatan Nasional melalui Program Kader JKN, dan Aplikasi Mobile JKN.
Rangkaian kegiatan ISSA Regional Forum tingkat Asia Pasifik diawali dengan seminar Internasional bertemakan "Global Challenge for Sosial Security Asia & Pasific" bekerja sama dengan Perkeso Malaysia (Pertubuhan Keselamatan Sosial). Forum dibuka langsung oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail, didampingi oleh Sekretaris Jenderal ISSA Hans Horst Konklewsky, dan pimpinan Perkeso M Azman bin Aziz Mohammed.
"Sosial security is not a cost, it is an investment," ujar Pimpinan Perkeso Malaysia M Azman bin Aziz Mohammed.
Senada dengan Pimpinan Perkeso Malaysia, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan negara-negara Asia Pasifik yang saat ini mayoritas merupakan negara berkembang, harus mulai membangun sistem jaminan sosial yang merupakan salah satu instrumen investasi bangsa, khususnya investasi bidang kesehatan.
"Jika negara sudah berinvestasi kesehatan untuk rakyatnya, produktivitas negara otomatis akan meningkat. Efek dari Program JKN-KIS yang belum berusia 5 tahun di Indonesia nyatanya memang sudah memiliki dampak perekonomian pada masyarakat, termasuk angka harapan hidup," papar Fachmi.
ISSA sebagai asosiasi internasional jaminan sosial menyelenggarakan ISSA Good Practice Award setiap tiga tahun sekali di setiap wilayah regionalnya yang terbagi atas beberapa benua. Indonesia menjadi bagian dari regional Asia dan Pasifik.
Hasil ISSA Good Practice Award Regional Asia dan Pasifik tahun 2018 ini cukup menggembirakan bagi negara Indonesia, khususnya bagi BPJS Kesehatan sebagai salah satu lembaga yang mengelola Jaminan Sosial yang mengikuti kompetisi tersebut, karena telah mengukir prestasi luar biasa dengan dianugerahi Certificates of Merit With Spesial Mention dan Certificates of Merit untuk 9 kategori dari 10 yang dikirim BPJS Kesehatan untuk dikompetisikan.
Dalam konteks ISSA, Good Practice didefinisikan sebagai sebuah pengalaman, aktivitas, pengukuran, proses, program, proyek, atau teknologi yang diimplementasikan oleh organisasi jaminan sosial dengan tujuan perbaikan kapasitas administratif dan operasional, dan/atau efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program.
Berikut ini 9 Penghargaan ISSA untuk BPJS Kesehatan :
Certificates of Merit With Spesial Mention :
1. Implementation of integrated risk management in line with ISSA Guidelines to manage the National Health Social Security programme.
2. Involving the society to care about social health care through Kader JKN Programme.
3. Mobile JKN : A one-stop solution for social security health services at people’s fingertips.
Certificates of Merit :
1. Commitmend-based capitation as Indonesia’s model for performance-based payment system for primary care providers: Resolving the challenges of implementing the KBK Scheme in Indonesia’s National Health Social Security Program.
2. Customer Service Time Index and Customer Voice Integrated System CSTI-SUPEL
3. DEFRADA (Deteksi Potensi Fraud dengan Analisa Data Klaim) The Development of a fraud detection tool in hospital service.
4. Ease of registration for National Health Social Security through Fast Track.
5. Health Facilities Information System (HFIS) for better contracting accountability and more effective referral system.
6. Implementing digital claim hospital verification in National Health Social Security in Indonesia.
Attestation :
1. Optimizing the principle of mutual cooperation through a family bill in the Social Health Insurance Fund
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar