Soal Perebutan Jabatan Wagub DKI, Kader PKS Mulai Kecewa dan Mengancam
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Perebutan jatah kursi Wakil Gubernur yang ditinggal Sandiaga Uno belum juga menemukan titik temu antara Gerinda dengan Partai Keadilan Sejahtera.
Bahkan janji PKS dan Gerinda masing-masing akan menyodorkan nama kepada Gubernur Anies yang akan diserahkan ke DPRD DKI untuk disetujui belum juga terlaksana.
Persoalan semakin meruncing ketika Ketua Umum Partai Gerindra mengatakan memberikan hak sepenuhnya kepada M. Taufik Ketua DPD Gerindra Jakarta.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mempertanyakaan pernyataan Prabowo tersebut. “Jadi, apa maksud Prabowo dengan ‘menyerahkan wagub DKI ke Taufik’?,”tanya Suhaimi di Jakarta.
Seperti diketahui M. Taufik sangat berminat menjadi Wakil Gubernur DKI. Demikian juga PKS sangat yakin jatah jabatan Wagub DKI milik mereka karena yang maju di Pilpres 2019 semuanya dari Gerindra yaitu Prabowo dan Sandi.
Oleh karena itu kata Suhaimi mengatakan, alotnya pembahasan soal wakil gubernur dengan Partai Gerindra membuat kader kecewa.
Bahkan menurut Suhaimi, mesin partai untuk Pemilihan Presiden 2019 bisa mati akibat hal ini. “Kekecewaan itu sudah terasa di bawah. Kalau kader pada kecewa, otomatis mesin partai pasti mati tuh karena PKS itu kan partai kader,” ujar Suhaimi , Selasa (30/10/2018).
Suhaimi menganggap wajar jika kader merasa kecewa. Kekecewaan ini bisa berdampak pada upaya pemenangan Prabowo dan Sandiaga di Jakarta. “Sudah ada komentar misalnya ‘sudah Pemilihan Presiden silakan Gerindra urusin sendiri’. Itu kan bentuk kekecewaan. Jadi gundah gulana kader terkait wagub ini sudah terasa di bawah,” ujar Suhaimi.
Seperti diketahui. pernyataan Prabowo disampaikan pada 24 Oktober 2018 lalu di Klender, Jakarta Timur. Prabowo menyebut Taufik sebagai Ketua DPD Gerindra DKI berhak menentukan nama pengganti Sandiaga Uno di Pemprov DKI.
“Ketua Gerindra Jakarta namanya Muhammad Taufik. Kalau partai saya gitu, kalau ketua provinsi, dia yang tentukan, kalau ketua DPC, dia tentukan, saya bagaimana beliau-lah,” ujar Prabowo ketika itu.
Tentu saja ucapan Prabowo memang menjadi ‘angin surga’ bagi M Taufik yang memang ngotot ingin jadi Wagub DKI, namun tidak untuk PKS. PKS punya tafsir sendiri soal ucapan Prabowo itu.
sumber : posk
Bahkan janji PKS dan Gerinda masing-masing akan menyodorkan nama kepada Gubernur Anies yang akan diserahkan ke DPRD DKI untuk disetujui belum juga terlaksana.
Persoalan semakin meruncing ketika Ketua Umum Partai Gerindra mengatakan memberikan hak sepenuhnya kepada M. Taufik Ketua DPD Gerindra Jakarta.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mempertanyakaan pernyataan Prabowo tersebut. “Jadi, apa maksud Prabowo dengan ‘menyerahkan wagub DKI ke Taufik’?,”tanya Suhaimi di Jakarta.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi |
Oleh karena itu kata Suhaimi mengatakan, alotnya pembahasan soal wakil gubernur dengan Partai Gerindra membuat kader kecewa.
Bahkan menurut Suhaimi, mesin partai untuk Pemilihan Presiden 2019 bisa mati akibat hal ini. “Kekecewaan itu sudah terasa di bawah. Kalau kader pada kecewa, otomatis mesin partai pasti mati tuh karena PKS itu kan partai kader,” ujar Suhaimi , Selasa (30/10/2018).
Suhaimi menganggap wajar jika kader merasa kecewa. Kekecewaan ini bisa berdampak pada upaya pemenangan Prabowo dan Sandiaga di Jakarta. “Sudah ada komentar misalnya ‘sudah Pemilihan Presiden silakan Gerindra urusin sendiri’. Itu kan bentuk kekecewaan. Jadi gundah gulana kader terkait wagub ini sudah terasa di bawah,” ujar Suhaimi.
Seperti diketahui. pernyataan Prabowo disampaikan pada 24 Oktober 2018 lalu di Klender, Jakarta Timur. Prabowo menyebut Taufik sebagai Ketua DPD Gerindra DKI berhak menentukan nama pengganti Sandiaga Uno di Pemprov DKI.
“Ketua Gerindra Jakarta namanya Muhammad Taufik. Kalau partai saya gitu, kalau ketua provinsi, dia yang tentukan, kalau ketua DPC, dia tentukan, saya bagaimana beliau-lah,” ujar Prabowo ketika itu.
Tentu saja ucapan Prabowo memang menjadi ‘angin surga’ bagi M Taufik yang memang ngotot ingin jadi Wagub DKI, namun tidak untuk PKS. PKS punya tafsir sendiri soal ucapan Prabowo itu.
sumber : posk
Tidak ada komentar