Soal Tuduhan Terima Suap, Ketua DPR Semangati Kapolri Tito Karnavian
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Ketua DPR Bambang Soesatyo menyemangati Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar tak terpengaruh desas-desus tentang dugaan mantan Kapolda Metro Jaya itu menerima uang dari pengusaha daging Basuki Hariman. Bambang yang juga kolega Tito mengharapkan Kapolri ke-23 itu fokus bekerja karena kinerja Korps Bhayangkara makin positif.
Bamsoet -panggilan beken Bambang- mengatakan, Polri sudah menelusuri dugaan Tito menerima dana dengan memeriksa Basuki Hariman. Sebagaimana pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto ke media, Basuki tak pernah memberikan uang ke Tito semasa menjabat Kapolda Metro Jaya.
“Jadi Pak Tito Karnavian agar tetap fokus bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi, red) Kapolri,” ujar Bamsoet, Kamis (11/10/2018).
Mantan ketua Komisi III DPR itu menambahkan, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memberikan penjelasan yang gamblang tentang tidak adanya bukti Tito menerima uang. Ketua KPK Agus Rahardjo bahkan sudah menjelaskan tentang kesulitan lembaganya dalam membuktikan dugaan itu.
“Kita tentu percaya integritas KPK dalam menangani kasus hukum. Jika tidak ada bukti yang kuat, tidak mungkin KPK bisa melanjutkan proses hukum sebagaimana mestinya,” ucap Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet juga merujuk pada persidangan terhadap Basuki ataupun stafnya, Ng Fenny. Dalam proses persidangan terhadap keduanya juga tak ada fakta hukum yang menguatkan dugaan Tito menerima uang dari Basuki.
“Dengan demikian Kapolri dan jajarannya tak perlu menghabiskan banyak energi menanggapi isu ini. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Polri,” ucap Bamsoet.
Saat ini saja Polri menghadapi event kelas dunia. Antara lain Annual Meeting IMF & World Bank di Bali, serta Asian Para Games 2018.
Selain itu, Polri juga menghadapi persiapan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Bahkan, Polri punya tugas berat mengamankan Pemilu 2019.
“Jadi jangan sampai isu ini membuat semangat Polri mengendur. Rakyat menaruh harapan besar kepada Polri untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat,” kata Bamsoet.
Legislator Golkar itu lantas mengutip hasil sebuah lembaga survei ternama yang menenunjukkan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Tito terus meningkat signifikan. Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri juga membaik.
Buktinya, tingkat kepercayaan terhadap Polri yang hanya di angka 63,2 persen pada Oktober 2017, pada Juni 2018 menjadi 82,9 persen. “Ini tertinggi sejak era reformasi tahun 1999,” sebut Bamsoet.
Bahkan, lembaga survei internasional Gallup melalui Global Law and Order Survey 2018 menempatkan Indonesia ke peringkat kesembilan negara teraman di dunia. Ada 69 persen dari 148.000 responden di 142 negara yang percaya bahwa Polri mampu menjaga keamanan Indonesia.
Karena itu Bamsoet menganggap tudingan miring ke Tito ibarat pohon yang tinggi akan terus diterpa angin. Meski demikian Bamsoet meminta Tito tetap terus menunjukkan kinerjanya.
“Fitnah, isu agitasi dan propaganda tak bisa dielakkan, apalagi terhadap pejabat publik yang dianggap berhasil memimpin sebuah institusi. Kapolri Tito Karnavian harus menjadikan kejadian ini sebagai pelecut. Jangan justru menjadi pematah semangat,” pungkasnya.
sumber : posk
Bamsoet -panggilan beken Bambang- mengatakan, Polri sudah menelusuri dugaan Tito menerima dana dengan memeriksa Basuki Hariman. Sebagaimana pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto ke media, Basuki tak pernah memberikan uang ke Tito semasa menjabat Kapolda Metro Jaya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian |
Mantan ketua Komisi III DPR itu menambahkan, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memberikan penjelasan yang gamblang tentang tidak adanya bukti Tito menerima uang. Ketua KPK Agus Rahardjo bahkan sudah menjelaskan tentang kesulitan lembaganya dalam membuktikan dugaan itu.
“Kita tentu percaya integritas KPK dalam menangani kasus hukum. Jika tidak ada bukti yang kuat, tidak mungkin KPK bisa melanjutkan proses hukum sebagaimana mestinya,” ucap Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet juga merujuk pada persidangan terhadap Basuki ataupun stafnya, Ng Fenny. Dalam proses persidangan terhadap keduanya juga tak ada fakta hukum yang menguatkan dugaan Tito menerima uang dari Basuki.
“Dengan demikian Kapolri dan jajarannya tak perlu menghabiskan banyak energi menanggapi isu ini. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Polri,” ucap Bamsoet.
Saat ini saja Polri menghadapi event kelas dunia. Antara lain Annual Meeting IMF & World Bank di Bali, serta Asian Para Games 2018.
Selain itu, Polri juga menghadapi persiapan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Bahkan, Polri punya tugas berat mengamankan Pemilu 2019.
“Jadi jangan sampai isu ini membuat semangat Polri mengendur. Rakyat menaruh harapan besar kepada Polri untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat,” kata Bamsoet.
Legislator Golkar itu lantas mengutip hasil sebuah lembaga survei ternama yang menenunjukkan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Tito terus meningkat signifikan. Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri juga membaik.
Buktinya, tingkat kepercayaan terhadap Polri yang hanya di angka 63,2 persen pada Oktober 2017, pada Juni 2018 menjadi 82,9 persen. “Ini tertinggi sejak era reformasi tahun 1999,” sebut Bamsoet.
Bahkan, lembaga survei internasional Gallup melalui Global Law and Order Survey 2018 menempatkan Indonesia ke peringkat kesembilan negara teraman di dunia. Ada 69 persen dari 148.000 responden di 142 negara yang percaya bahwa Polri mampu menjaga keamanan Indonesia.
Karena itu Bamsoet menganggap tudingan miring ke Tito ibarat pohon yang tinggi akan terus diterpa angin. Meski demikian Bamsoet meminta Tito tetap terus menunjukkan kinerjanya.
“Fitnah, isu agitasi dan propaganda tak bisa dielakkan, apalagi terhadap pejabat publik yang dianggap berhasil memimpin sebuah institusi. Kapolri Tito Karnavian harus menjadikan kejadian ini sebagai pelecut. Jangan justru menjadi pematah semangat,” pungkasnya.
sumber : posk
Tidak ada komentar