Dari Pematangsiantar, Riko Buka Jalan ke Timnas Lewat Persija
LINTAS PUBLIK -JAKARTA, Riko Simanjuntak bakal menjalani debut di ajang kompetitif bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Kelincahannya bersama Persija Jakarta menjadi pembuka jalan.
Riko menjadi salah satu pilar Persija saat ini. Posisinya nyaris tak tergantikan sebagai winger kanan.
Soccerway mencatat dia tampil dalam 2.150 menit pertandingan dengan sudah mencetak tiga gol. Persija bukan klub pertamanya. Boleh dibilang dia juga tak muda lagi.
Ya, Riko memulai karier sepakbola bersama PSMS Medan pada 2012. Pria kelahiran Pematangsiantar, Medan, 26 Januari 1992, itu kemudian hengkang ke PS Bangka pada 2014 dan beralih ke Gresik United pada 2015
Perlahan nama Riko mulai menanjak saat menjadi bagian inti dari Seman Padang pada 2017. Pergerakannya di sisi lapangan sangat lincah dan kerap membuat lawan kesulitan menghentikannya.
Riko main sebanyak 34 kali untuk tim berjulukan Kabau Sirah pada saat itu. Ada dua gol yang dia cetak untuk Semen Padang di Liga 1 2017. Akan tetapi, performa oke Riko tak mampu menyelamatkan Semen Padang dari degradasi.
Kemudian, Riko hengkang ke Persija dan meninggalkan Seman Padang yang terlempar ke Liga 2. Di bawah polesan pelatih Stefano Cugurra Teco, dia nyaris tak tergantikan dan mengantarkannya ke pencapaian tertinggi pesepakbola, yakni membela Tim Nasional.
Pemain bertubuh mungil itu juga salah satu pemain yang menjadi saksi dari tragedi kematian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Dia sempat membantu membawakan dan memberikan tabung oksigen untuk Huda, yang sedang mendapat perawatan di lapangan.
"Itu tindakan spontan saya untuk Bang Khoirul Huda. Saya yang terdekat dan memang harus cepat setelah saya mendengar yang lain teriak, "oksigen, oksigen", saya merespons dengan harus menolong waktu itu. Harus cepat-cepat," ujar dia.
sumber : detik
Riko menjadi salah satu pilar Persija saat ini. Posisinya nyaris tak tergantikan sebagai winger kanan.
Soccerway mencatat dia tampil dalam 2.150 menit pertandingan dengan sudah mencetak tiga gol. Persija bukan klub pertamanya. Boleh dibilang dia juga tak muda lagi.
Ya, Riko memulai karier sepakbola bersama PSMS Medan pada 2012. Pria kelahiran Pematangsiantar, Medan, 26 Januari 1992, itu kemudian hengkang ke PS Bangka pada 2014 dan beralih ke Gresik United pada 2015
Perlahan nama Riko mulai menanjak saat menjadi bagian inti dari Seman Padang pada 2017. Pergerakannya di sisi lapangan sangat lincah dan kerap membuat lawan kesulitan menghentikannya.
Riko main sebanyak 34 kali untuk tim berjulukan Kabau Sirah pada saat itu. Ada dua gol yang dia cetak untuk Semen Padang di Liga 1 2017. Akan tetapi, performa oke Riko tak mampu menyelamatkan Semen Padang dari degradasi.
Kemudian, Riko hengkang ke Persija dan meninggalkan Seman Padang yang terlempar ke Liga 2. Di bawah polesan pelatih Stefano Cugurra Teco, dia nyaris tak tergantikan dan mengantarkannya ke pencapaian tertinggi pesepakbola, yakni membela Tim Nasional.
Pemain bertubuh mungil itu juga salah satu pemain yang menjadi saksi dari tragedi kematian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Dia sempat membantu membawakan dan memberikan tabung oksigen untuk Huda, yang sedang mendapat perawatan di lapangan.
"Itu tindakan spontan saya untuk Bang Khoirul Huda. Saya yang terdekat dan memang harus cepat setelah saya mendengar yang lain teriak, "oksigen, oksigen", saya merespons dengan harus menolong waktu itu. Harus cepat-cepat," ujar dia.
sumber : detik
Tidak ada komentar