Header Ads

Israel Penjarakan Penyebar Ribuan Hoaks di Pusat Kegiatan Yahudi

LINTAS PUBLIK - ISRAEL, Pengadilan Israel menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun kepada Michael Ron David Kadar, yang menyebarkan hoaks, termasuk ancaman bom di berbagai tempat kegiatan Yahudi.

Michael Ron David Kadar, 20 tahun, yang berasal dari Israel bagian selatan, dinyatakan bersalah pada bulan Juni karena membuat lebih dari 2.000 hoaks.

Dia mengancam akan membom atau menyerang sekolah, pusat kegiatan masyarakat, pos polisi, bandara dan maskapai penerbangan Yahudi.

Michael Ron David Kadar (kanan) ditangkap di kota Ashkelon, Israel pada bulan Maret 2017.
Tindakannya ini dikhawatirkan akan menimbulkan ketakutan di antara para pemimpin Yahudi terkait dengan sikap anti-Semitisme.

Februari 2017, beberapa sekolah Yahudi Inggris dan Museum Yahudi di London diungsikan karena ada ancaman bom yang dikaitkan dengan Kadar.
Dalam kejadian lain, penumpang penerbangan Bristish Airways dari London ke New York dievakuasi dan diperiksa setelah mendarat, dan jet tempur Prancis dan Swiss dalam keadaan waspada siap menghambat penerbangan Israel, El Al.

Ancaman bom juga dilancarkan kepada sejumlah pusat kegiatan masyarakat Yahudi di beberapa tempat di Amerika Serikat, kedutaan Israel dan satu organisasi, Anti-Defamation League di Washington DC.

Kadar ditangkap di kota Ashkelon, Israel Maret 2017 setelah dilakukan penyelidikan bersama pemerintah Israel dan AS, termasuk FBI.

Di pengadilan disebutkan bahwa dia menggunakan internet untuk membuat telepon hoaks ke AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Australia – sering kali dengan mengubah suaranya menjadi perempuan dan menggunakan perangkat lunak canggih untuk menyembunyikan jejaknya.

Sejumlah pelanggaran dilakukannya saat masih di bawah umur 18 tahun.

Orang tua Kadar mengatakan anaknya menderita tumor otak yang menyebabkan autisme dan masalah kejiwaan lain, sehingga dia seharusnya diperlakukan sebagai seseorang yang tidak bisa mempertanggungjawabkan tindakannya di depan hukum.

Tetapi hakim mengatakan dia “memiliki IQ yang tinggi dan sangat memahami tindakannya”, meskipun mereka juga menyadari Kadar adalah penderita autisme.

Keputusan pengadilan negeri untuk anak-anak di Tel Aviv ini menyatakan Kadar sebenarnya dapat dikenakan hukuman yang lebih berat, jika keadaan kesehatannya tidak diperhitungkan.

Kadar tidak disebutkan namanya di pengadilan Israel karena dia diadili sebagai warga di bawah umur, tetapi dirinya disebutkan identitasnya dalam dokumen dakwaan AS.

sumber  : posk /bbc

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.