4 Bulan Terakhir, Sandi Uno Penyumbang Terbesar Dana Kampanye Prabowo-Sandi
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi kembali membeberkan pemasukan dan pengeluaran dana kampanye. Terhitung sejak 23 September hingga 28 Desember 2018 total pemasukan mencapai Rp54 miliar.
Dari total pemasukan, jumlah terbesar masih datang Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno sebesar Rp39,5 miliar atau 73,1 persen dari seluruh pemasukan dana. Sementara Prabowo Subianto merogoh kocek sebanyak Rp13.054.967.835 atau setara 24,2 persen.
“Penerimaan dana kampanye saat ini sudah mencapai Rp54 miliar, breakdownnya dijelaskan bahwa saat ini Pak Sandi memang terbesar,” kata Bendahara BPN Thomas Djiwandono di Rumah Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).
Sementara sumbangan lainnya berasal dari Partai Gerindra sebesar Rp1.389.942.500 atau setara 2,6 persen. Sumbangan perorangan sebesar Rp76.197.500 atau setara 0,1 persen dan sumbangan kelompok sebesar Rp28.865.500 atau setara 0,1 persen.
Thomas kembali merinci, dari total pemasukan Rp54 miliar itu, sebanyak Rp46,6 miliar telah terpakai untuk keperluan selama kampanye. Dana itu dipakai mulai dari untuk pertemuan terbatas, tatap muka, iklan di media, alat peraga kampanye, hingga kegiatan lain-lain.
“Kegiatan lain itu termasuk dalam media sosial, sosial kemasyarakatan, teritory dan jaringan, serta media center,” beber Thomas.
Di tempat yang sama, Sandiaga menjelaskan bahwa pemaparan dana kampanye sebagai komitmen BPN untuk mewujudkan transparansi. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengakui dana kampanye yang dia gelontorkan berasal dari penjualan aset pribadi dan saham perusahaan miliknya.
“Saya sejak awal sudah koordinasi dengan KPK, ini penting karena nanti saya juga akan melaporkan LHKPN saya. Dan tidak ada yang saya tutup-tutupi, tidak akan tedeng aling-aling bahwa saya harus jual sahan dan aset saya untuk biaya kampanye,” ungkap dia.
Sandiaga menjelaskan belum ada sumbanan dana kampanye masuk dari partai koalisi kecuali Gerindra. Menurutnya, partai-partai koalisi juga tengah membutuhkan dana besar untuk keperluan Pileg, sehingga dirinya memaklumi.
Kendati demikian, dia sebut bahwa partai koalisi telah memberikan kontribusi dengan menyumbang berbagai peralatan kampanye di setiap lokasi kujungan dirinya bersama Prabowo Subianto.
“Saya paham betul, mereka juga sedang berjuang untuk partainya. Tapi yang sebenarnya adalah mereka juga sudah memberikan bantuan karena setiap ada acara di daerah-daerah semua yang mengcover itu partai, ini memang tidak masuk dalam laporan keuangan BPN,” tandas Sandiaga.
Berikut rincian pemasukan dan penerimaan dana kampanye yang tercatat oleh BPN selama masa kampanye yang telah dijalani.
Penerimaan Dana Kampanye Rp 54 miliar dengan rincian, Sumbangan Calon Presiden Prabowo Subianto Rp 13.054.967.835 (24.2%), Sandiaga Uno Rp 39,5 miliar (73,1 %), sumbangan Partai Gerindra Rp 1.389.942.500 (2.6%), Sumbangan Pihak Lain (SPL) Perorangan Rp 76.197.500 (0,1%), SPL Kelompok Rp 28.865.500 (0,1%), Pendapatan Bungan Bank Rp 938.227.
Sedangkan Pengeluaran Dana Kampanye Sebesar Rp46.622.248.929 miliar, dengan rincian: Pembelian Peralatan Rp 140.725.954 (0,3%), Pertemuan terbatas Rp 1.184.704.955 (2,5%), Tatap muka Rp 8.071.203.950 (17,3%), Iklan media Rp 285.000.000 (0,6%), Alat Peraga Kampanye Rp 6.022.500.000 (12,9%), Bahan kampanye Rp 2.435.333.333 (5,2%).
Kemudian, Kegiatan lain Rp 23.209.452.500 (49.8%), Operasional lain-lain Rp 2.986.688.804 (6,4%), pengeluaran modal Rp 2.427.365.387, Pembelian Peralatan Rp 140.725.954, dan PM lain-lain Rp 2.286.639.433.
Kegiatan lain yang mencalai Rp23.2 miliar diantaranya untuk keperluan media sosial Rp9,1 juta, Sosial Kemasyarakatan Rp2.476.992.500 (10,7%), Teritory dan jaringan Rp15.402.000.000 (66.4%), dan Media center Rp5.321.360.000 atau 22,9 persen.
sumber : posk
Dari total pemasukan, jumlah terbesar masih datang Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno sebesar Rp39,5 miliar atau 73,1 persen dari seluruh pemasukan dana. Sementara Prabowo Subianto merogoh kocek sebanyak Rp13.054.967.835 atau setara 24,2 persen.
“Penerimaan dana kampanye saat ini sudah mencapai Rp54 miliar, breakdownnya dijelaskan bahwa saat ini Pak Sandi memang terbesar,” kata Bendahara BPN Thomas Djiwandono di Rumah Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).
Pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno. |
Thomas kembali merinci, dari total pemasukan Rp54 miliar itu, sebanyak Rp46,6 miliar telah terpakai untuk keperluan selama kampanye. Dana itu dipakai mulai dari untuk pertemuan terbatas, tatap muka, iklan di media, alat peraga kampanye, hingga kegiatan lain-lain.
“Kegiatan lain itu termasuk dalam media sosial, sosial kemasyarakatan, teritory dan jaringan, serta media center,” beber Thomas.
Di tempat yang sama, Sandiaga menjelaskan bahwa pemaparan dana kampanye sebagai komitmen BPN untuk mewujudkan transparansi. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengakui dana kampanye yang dia gelontorkan berasal dari penjualan aset pribadi dan saham perusahaan miliknya.
“Saya sejak awal sudah koordinasi dengan KPK, ini penting karena nanti saya juga akan melaporkan LHKPN saya. Dan tidak ada yang saya tutup-tutupi, tidak akan tedeng aling-aling bahwa saya harus jual sahan dan aset saya untuk biaya kampanye,” ungkap dia.
Sandiaga menjelaskan belum ada sumbanan dana kampanye masuk dari partai koalisi kecuali Gerindra. Menurutnya, partai-partai koalisi juga tengah membutuhkan dana besar untuk keperluan Pileg, sehingga dirinya memaklumi.
Kendati demikian, dia sebut bahwa partai koalisi telah memberikan kontribusi dengan menyumbang berbagai peralatan kampanye di setiap lokasi kujungan dirinya bersama Prabowo Subianto.
“Saya paham betul, mereka juga sedang berjuang untuk partainya. Tapi yang sebenarnya adalah mereka juga sudah memberikan bantuan karena setiap ada acara di daerah-daerah semua yang mengcover itu partai, ini memang tidak masuk dalam laporan keuangan BPN,” tandas Sandiaga.
Berikut rincian pemasukan dan penerimaan dana kampanye yang tercatat oleh BPN selama masa kampanye yang telah dijalani.
Penerimaan Dana Kampanye Rp 54 miliar dengan rincian, Sumbangan Calon Presiden Prabowo Subianto Rp 13.054.967.835 (24.2%), Sandiaga Uno Rp 39,5 miliar (73,1 %), sumbangan Partai Gerindra Rp 1.389.942.500 (2.6%), Sumbangan Pihak Lain (SPL) Perorangan Rp 76.197.500 (0,1%), SPL Kelompok Rp 28.865.500 (0,1%), Pendapatan Bungan Bank Rp 938.227.
Sedangkan Pengeluaran Dana Kampanye Sebesar Rp46.622.248.929 miliar, dengan rincian: Pembelian Peralatan Rp 140.725.954 (0,3%), Pertemuan terbatas Rp 1.184.704.955 (2,5%), Tatap muka Rp 8.071.203.950 (17,3%), Iklan media Rp 285.000.000 (0,6%), Alat Peraga Kampanye Rp 6.022.500.000 (12,9%), Bahan kampanye Rp 2.435.333.333 (5,2%).
Kemudian, Kegiatan lain Rp 23.209.452.500 (49.8%), Operasional lain-lain Rp 2.986.688.804 (6,4%), pengeluaran modal Rp 2.427.365.387, Pembelian Peralatan Rp 140.725.954, dan PM lain-lain Rp 2.286.639.433.
Kegiatan lain yang mencalai Rp23.2 miliar diantaranya untuk keperluan media sosial Rp9,1 juta, Sosial Kemasyarakatan Rp2.476.992.500 (10,7%), Teritory dan jaringan Rp15.402.000.000 (66.4%), dan Media center Rp5.321.360.000 atau 22,9 persen.
sumber : posk
Tidak ada komentar