Header Ads

Edy Rahmayadi Blak-blakan soal PSMS, Ini 3 Hal yang Membuatnya Jengkel

LINTAS PUBLIK - MEDAN, Berbicara tentang sepakbola nasional dan PSSI, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi tidak bisa tak bersinggungan dengan PSMS. Di dalam tim yang merupakan kecintaan warga Kota Medan itu, Edy didaulat sebagai pembina. Itu pula yang mendorongnya menyaksikan tim yang juga dijuluki Ayam Kinantan tersebut setiap kali berduel di Stadion Teladan.

Namun, saat ini ia tidak bisa menyembuyikan kejengkelannya atas kondisi PSMS. Kejengkelan itu diungkapkannya saat berbicara di acara Silaturahmi Insan Pers yang dihadiri ratusan wartawan, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (5/12/2018). Setidaknya terdapat tiga fakta tentang PSMS yang membuat Edy jengkel.

BACA JUGA  Edy Rahmayadi Buka-bukaan Kenapa 'Marah' saat Wawancara Live di Kompas TV    

Edy Rahmayadi/net.
Pertama, dalam bulan November, PSMS yang bermarkas di Kebun Bunga dijatuhi denda oleh organisasi sepakbola dunia (FIFA) senilai Rp 900 juta. Akibat melakukan berbagai pelanggaran. Akumulatif.

"Masak saya (PSMS) yang didenda saya pula yang menandatangani. Ada pelanggaran yang didenda Rp 30 juta, ada yang Rp 20 juta," ujarnya dalam acara yang juga dihadiri Sekjend PSSI, Ratu Tisha tersebut.

Kedua, dari dua stadion sepakbola berstandard FIFA dan 23 yang dianggap layak digunakan untuk pertandingan yang ada di Indonesia, Stadion Teladan yang dibangga-banggakan warga Medan tidak masuk di antaranya.

Itu sebabnya Edy telah menggagahi pembangunan stadion sepakbola berkelas internasional seperti yang dipakai di Piala Dunia di Rusia. Proses pembebasan tanahnya tengah berlangsung.

"Itu pun ada pula itu yang ganggu-ganggu," ungkap Edy yang merupakan pensiunan tentara berpangkat jenderal bintang tiga.

Ketiga, hanya ada seorang pemain PSMS yang orisinil berasal dari Medan. Bernama Legimin. Tidak ada orang Batak. Kejengkelannya digambarkan dengan keheranannya dengan marga Nainggolan yang cuma ada satu di Belgia tapi bersinar sebagai pemain sepakbola dunia yang hebat. Yang dimaksud adalah Raja Nainggolan.

"Begitu banyak marga Nainggolan di Tapanuli tidak satupun jadi pemain sepakbola hebat. Marga Panggabean, Siahaan jadi wartawan semua," tegasnya.

Terhadap situasi itu Edy yang juga Gubernur Sumut akan menjalankan banyak program guna mendorong kemajuan sepakbola Kota Medan (Sumut).

sumber  : MB 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.