Gelombang Tinggi di Anyer, Seorang Tewas Belasan Luka-luka
LINTAS PUBLIK - ANYER, Ternyata gelombang tinggi yang menghantam tempat wisata Anyer dan Carita menyebabkan ada korban jiwa dan luka-luka. Meski gelombang sudah mulai mengecil namun masih membuat warga dan wisatawaan .
Data dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan akibat gelombang tinggi itu sementara diketahu seorang tewwas dan 11 luka-luka.
Beberapa mobil pengunjung hotel dan villa juga rusak karena diterjang air laut. Bahkan hotel yang dekat dengan pantai sempat diterjang gelombang laut sehingga masuk ke penginapan.
Luapan air laut menyapu hingga 100 meter ke daratan membuat warga sekitar ketakutan. Warga dan wisatawan yang tengah berlibur berhamburan menyelamatkan diri ke area yang lebih tinggi. Di beberapa lokasi aliran listrik terpaksa dipadamkan karena menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Riandi, petugas observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan berdasarkan analisis sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempa bumi pada waktu yang berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung.
“BMKG tidak mencatat terjadinya gempa, peristiwa air laut pasang merupakan kejadian biasa akibat pengaruh dari bulan purnama. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ungkap Rinadi kepada wartawan dihubungi melalui telepon.
Sementara itu, Ketua Balawista Banten Ade Ervin mengatakan saat ini Tim Badan Penyelamat Wisata Tirta di seluruh daerah di Banten sedang mengamankan wisatawan. Pihaknya juga juga sudah mengerahkan seluruh personil di pesisir.
“Saat ini berdasarkan pantaun langsung Balawista , kondisi air sudah normal,” kata Ade dalam rilis yang diterima wartawan.
“BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan di lapangan. Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan,” ujar Sutopo.
sumber : posk
Data dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan akibat gelombang tinggi itu sementara diketahu seorang tewwas dan 11 luka-luka.
Air laut masuk ke hotel akibat gelombang pasang naik (Twitter/Sutopo Purwo Nugroho) |
Luapan air laut menyapu hingga 100 meter ke daratan membuat warga sekitar ketakutan. Warga dan wisatawan yang tengah berlibur berhamburan menyelamatkan diri ke area yang lebih tinggi. Di beberapa lokasi aliran listrik terpaksa dipadamkan karena menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Riandi, petugas observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan berdasarkan analisis sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempa bumi pada waktu yang berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung.
“BMKG tidak mencatat terjadinya gempa, peristiwa air laut pasang merupakan kejadian biasa akibat pengaruh dari bulan purnama. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ungkap Rinadi kepada wartawan dihubungi melalui telepon.
Sementara itu, Ketua Balawista Banten Ade Ervin mengatakan saat ini Tim Badan Penyelamat Wisata Tirta di seluruh daerah di Banten sedang mengamankan wisatawan. Pihaknya juga juga sudah mengerahkan seluruh personil di pesisir.
“Saat ini berdasarkan pantaun langsung Balawista , kondisi air sudah normal,” kata Ade dalam rilis yang diterima wartawan.
“BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan di lapangan. Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan,” ujar Sutopo.
sumber : posk
Tidak ada komentar