Walikota Hefriansyah : Pembangunan Tugu Raja Sangnauluh Akan Mengurangi Ruang Bila di Lapangan H.Adam Malik
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Saat pertemuan menyikapi adanya beberapa elemen masyarakat yang tidak setuju Tugu Raja Sangnauluh ditempatkan di Lapangan H.Adam Malik, Walikota Hefriansyah menyatakan pembangunan tugu Sang Naualuh di lapangan Hj. Adam Malik akan mengurangi space atau ruang dari lapangan tersebut.
Dengan berkurangnya ruang tersebut, Hefriansyah memiliki opsi dalam pemindahan Tugu Raja Sangnauluh.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Walikota Pematangsiantar, Hefriansyah saat rapat dimana Pemko Siantar mengundang sejumlah organisasi keagamaan, suku dan keturunan Raja Sang Naualuh Damanik di ruang Bapeda, Balaikota Siantar, Senin (3/11/2018).
BACA JUGA Pro Kontra Tugu Raja Siantar, Ini Sekilas Sejarah di Lapangan H. Adam Malik
"Bahasa yang meminimalir kita buat. Karena mengurangi area atau space lapangan Hj. Adam Malik. Jangan kita buat alasan pribadi atau elemen, lembaga masing-masing. Tapi karena lapangan H.Adam Malik dan lapangan Merdeka ruang terbuka hijau, makanya harus kita pertimbangkan," kata Hefriansyah menyimpulkan.
Walikota Siantar ini melanjutkan, mengenai tempat pembangunan tugu Sang Naualuh Damanik kembali diputuskan secara bersama-sama.
"Lapangan H.Adam malik berpulang ke diskusi kita bersama. Seluruh stake holder di Kota Siantar pada hari ini, sepakat untuk melaksanakan amanah DPRD Siantar. Agar Lapangan H.Adam Malik yang space yang sudah ada tidak berkurang, itu saja,"ujarnya.
Selanjutnya, pada kesempatan itu, Walikota Hefriansyah menyimpulkan hasil pendapat yang disampaikan para perwakilan organisasi keagamaan dan suku ini, dirinya akan bersepakat dan siap menjalankan keputusan.
BACA JUGA Tugu Raja Siantar akan Dibangun Setinggi 25 Meter, Ini Persiapannya
"Ada dua tempat lagi, yang mana di Pematang misalnya atau di Ramayana, ya di diskusikanlah. Saya selaku Walikota tidak bisa bekerja sendiri untuk membangun kota Siatar ini,"ujarnya.
"Saya siap melaksanakan, mengeksekusi apabila stake holder bersama mencapai tujuan. Mohon maaf pertemuan selanjutnya. Nanti akan dipimpin bukan saya, karna saya sudah bersepakat untuk menyimpulkan dan untuk kemasyalahatan,"tambah Hefriansyah.
Pernyataan Walikota Pematangsiantar itu mendapat tanggapan dan dinilai tidak menjadi sebuah kepastian. Karena tidak ada pernyataan tertulis dari Walikota Hefriansyah untuk menghentikan dan memindahkan dan memberhentikan pembangunan tugu Sang Naualuh Damanik dari Lapangan H. Adam Malik.
"Kalau saya mau bilang itu pasti, saya belum bisa. Tapi kalau ada secara tertulis dia (Walikota) suruh hentikan dan memindahkan itu baru pasti. Kalau hanya statemen, saya belum bisa bilang itu pasti," ujar Dewi dari Yayasan Raja Sang Naualuh Damanik, kepada wartawan usai pertemuan tersebut.
Walikota Hefriansyah usai menghadiri pertemuan tersebut kepada sejumlah awak media menolak memberi penjelasan saat ditanya bagaimana Pemko Siantar jika opsi pemindahan dilakukan.
"Sudah payah aku bercakap ini. Ga ada ditanya lagi. Disimpulkan lah itu," kata Hefriansyah sembari meninggalkan ruang Bappeda.
Penulis : franki
Editor : tagor
Dengan berkurangnya ruang tersebut, Hefriansyah memiliki opsi dalam pemindahan Tugu Raja Sangnauluh.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Walikota Pematangsiantar, Hefriansyah saat rapat dimana Pemko Siantar mengundang sejumlah organisasi keagamaan, suku dan keturunan Raja Sang Naualuh Damanik di ruang Bapeda, Balaikota Siantar, Senin (3/11/2018).
BACA JUGA Pro Kontra Tugu Raja Siantar, Ini Sekilas Sejarah di Lapangan H. Adam Malik
"Bahasa yang meminimalir kita buat. Karena mengurangi area atau space lapangan Hj. Adam Malik. Jangan kita buat alasan pribadi atau elemen, lembaga masing-masing. Tapi karena lapangan H.Adam Malik dan lapangan Merdeka ruang terbuka hijau, makanya harus kita pertimbangkan," kata Hefriansyah menyimpulkan.
Walikota Siantar ini melanjutkan, mengenai tempat pembangunan tugu Sang Naualuh Damanik kembali diputuskan secara bersama-sama.
"Lapangan H.Adam malik berpulang ke diskusi kita bersama. Seluruh stake holder di Kota Siantar pada hari ini, sepakat untuk melaksanakan amanah DPRD Siantar. Agar Lapangan H.Adam Malik yang space yang sudah ada tidak berkurang, itu saja,"ujarnya.
Selanjutnya, pada kesempatan itu, Walikota Hefriansyah menyimpulkan hasil pendapat yang disampaikan para perwakilan organisasi keagamaan dan suku ini, dirinya akan bersepakat dan siap menjalankan keputusan.
BACA JUGA Tugu Raja Siantar akan Dibangun Setinggi 25 Meter, Ini Persiapannya
"Ada dua tempat lagi, yang mana di Pematang misalnya atau di Ramayana, ya di diskusikanlah. Saya selaku Walikota tidak bisa bekerja sendiri untuk membangun kota Siatar ini,"ujarnya.
"Saya siap melaksanakan, mengeksekusi apabila stake holder bersama mencapai tujuan. Mohon maaf pertemuan selanjutnya. Nanti akan dipimpin bukan saya, karna saya sudah bersepakat untuk menyimpulkan dan untuk kemasyalahatan,"tambah Hefriansyah.
Pernyataan Walikota Pematangsiantar itu mendapat tanggapan dan dinilai tidak menjadi sebuah kepastian. Karena tidak ada pernyataan tertulis dari Walikota Hefriansyah untuk menghentikan dan memindahkan dan memberhentikan pembangunan tugu Sang Naualuh Damanik dari Lapangan H. Adam Malik.
"Kalau saya mau bilang itu pasti, saya belum bisa. Tapi kalau ada secara tertulis dia (Walikota) suruh hentikan dan memindahkan itu baru pasti. Kalau hanya statemen, saya belum bisa bilang itu pasti," ujar Dewi dari Yayasan Raja Sang Naualuh Damanik, kepada wartawan usai pertemuan tersebut.
Walikota Hefriansyah usai menghadiri pertemuan tersebut kepada sejumlah awak media menolak memberi penjelasan saat ditanya bagaimana Pemko Siantar jika opsi pemindahan dilakukan.
"Sudah payah aku bercakap ini. Ga ada ditanya lagi. Disimpulkan lah itu," kata Hefriansyah sembari meninggalkan ruang Bappeda.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar