Banjir Besar Sulsel, 30 Orang Tewas dan 25 Masih Hilang
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Petugas gabungan masih terus mengevakuasi korban banjir besar, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan. Tercatat 30 orang meninggal dunia akibat kejadian ini.
Berdasarkan pendataan Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan hingga pukul 14.00 WIB, Kamis (24/1/2019), tercatat 78 desa terdampak bencana di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap dan Bantaeng.
"Sebanyak 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak, 3.321 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya.
Selain itu, 76 unit rumah rusak yang terdiri dari 32 unit hanyut, 25 rusak berat, 2 rusak sedang, 12 rusak ringan, dan 5 tertimbun. Lalu, 2.694 unit rumah terendam.
"11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak dan 13 unit sekolah rusak," ujarnya.
Sutopo menjelaskan data ini sementara dan kemungkinan berubah. Sebab, pendataan masih dilakukan oleh BPBD dan unsur lainnya.
"Evakuasi, pencarian, penyelamatan korban dan penanganan pengungsi serta masyarakat yang terdampak banjir terus diintensifkan. Di beberapa tempat banjir mulai surut. Debit aliran dari Waduk Bili-Bili juga makin berkurang," tuturnya.
Kepala BNPB Doni Monardo telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulawesi Selatan. BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp 1 miliar untuk operasional keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto Rp 250 juta, Gowa Rp 250 juta, Marros Rp 250 juta dan Kota Makassar Rp 250 juta. Selain itu bantuan logistik juga dikirimkan.
"Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Januari hingga Februari adalah puncak hujan sebagian besar wilayah di Indonesia. Lakukan langkah-langkah antisipasi dalam skala individu, keluarga dan komunitas.
Sebaran dari dampak bencana banjir, longsor, dan puting beliung di wilayah Sulawesi Selatan tersebut adalah:
1. Kabupaten Gowa meliputi 16 orang meninggal dunia, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 orang mengungsi, 10 unit rumah rusak (5 rusak berat dan 5 tertimbun), 604 unit rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.
2. Kota Makassar, sebanyak 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, dan 477 rumah terendam banjir.
3. Kabupaten Soppeng terdapat 1.672 ha sawah terendam. Pendataan masih dilakukan.
4. Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat.
5. Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.
6. Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam, 1.412 ha sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.
7. Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1.200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan.
8. Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.
9. Kabupaten Sindrap terdapat 1 kk terdampak, 1 unit rumah rusak sedang.
10. Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka-luka, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam), 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak.
sumber : det
Berdasarkan pendataan Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan hingga pukul 14.00 WIB, Kamis (24/1/2019), tercatat 78 desa terdampak bencana di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap dan Bantaeng.
Banjir di sumatera selamatan / foto Dwi |
Selain itu, 76 unit rumah rusak yang terdiri dari 32 unit hanyut, 25 rusak berat, 2 rusak sedang, 12 rusak ringan, dan 5 tertimbun. Lalu, 2.694 unit rumah terendam.
"11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak dan 13 unit sekolah rusak," ujarnya.
Sutopo menjelaskan data ini sementara dan kemungkinan berubah. Sebab, pendataan masih dilakukan oleh BPBD dan unsur lainnya.
"Evakuasi, pencarian, penyelamatan korban dan penanganan pengungsi serta masyarakat yang terdampak banjir terus diintensifkan. Di beberapa tempat banjir mulai surut. Debit aliran dari Waduk Bili-Bili juga makin berkurang," tuturnya.
Kepala BNPB Doni Monardo telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulawesi Selatan. BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp 1 miliar untuk operasional keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto Rp 250 juta, Gowa Rp 250 juta, Marros Rp 250 juta dan Kota Makassar Rp 250 juta. Selain itu bantuan logistik juga dikirimkan.
"Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Januari hingga Februari adalah puncak hujan sebagian besar wilayah di Indonesia. Lakukan langkah-langkah antisipasi dalam skala individu, keluarga dan komunitas.
Sebaran dari dampak bencana banjir, longsor, dan puting beliung di wilayah Sulawesi Selatan tersebut adalah:
1. Kabupaten Gowa meliputi 16 orang meninggal dunia, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 orang mengungsi, 10 unit rumah rusak (5 rusak berat dan 5 tertimbun), 604 unit rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.
2. Kota Makassar, sebanyak 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, dan 477 rumah terendam banjir.
3. Kabupaten Soppeng terdapat 1.672 ha sawah terendam. Pendataan masih dilakukan.
4. Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat.
5. Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.
6. Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam, 1.412 ha sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.
7. Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1.200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan.
8. Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.
9. Kabupaten Sindrap terdapat 1 kk terdampak, 1 unit rumah rusak sedang.
10. Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka-luka, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam), 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak.
sumber : det
Tidak ada komentar