Bayi Tewas Diseret dan Dibanting Orang Gila
JAKARTA– Orang gila berkeliaran dan menghantui warga Jakarta. Seperti yang terjadi pada seorang bayi yang diseret dan dilempar dari ketinggian dua meter, saat tengah bermain di rumahnya di Jalan Buah Gang Nasri Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Nsib tragis ini menimpa Audriyana Claresta Putri, anak semata wayang pasangan Julia, 21, dan M. Zichamudin, 31.
Bayi dua tahun ini tewas dengan luka lecet di wajah akibat diseret, dan tempurung kepalanya retak akibat dilempar dari ketinggian dua meter. Pelakunya adalah Darmawan, 43, yang diketahui mengalami ganguan jiwa.
Dudi, 40, tetangga korban mengatakan, peristiwa penganiyaan dan pelemparan bayi itu terjadi Selasa (1/1) sekitar pukul 22:00. Kala itu, si anak yang awalnya tengah bermain di ruang tamu rumah kontrakan, ditinggal si ibu untuk ke toilet. “Waktu ibunya nggak ada, itu orang kurang waras masuk ke dalam rumahnya,” katanya, Kamis (3/1/2018).
Darmawan yang masuk ke rumah, kata Dudi, langsung menarik Audri yang sedang bermain untuk ke luar rumah. Bayi malang itu diseret dari dalam hingga ke gang samping tempat tinggalnya. “Di samping gang, itu anak dipukulin, diseret sama itu orang. Makanya itu muka si anak penuh luka baretan dan penuh lebam,” ujar Dudi.
Ibu korban yang keluar dari kamar mandi kaget melihat anaknya tak ada, berupaya mencari Julia mendengar anaknya menangis dan langsung berteriak minta tolong. Saat itulah, Dudi mendengar teriakan si ibu yang tak bisa berbuat banyak, sambil melihat anaknya yang tengah dianiaya. “Cuma waktu saya mau menolong, itu anak sudah diangkat dan akhirnya dilempar samping rumah,” ungkap Dudi.
Dikatakan Dudi, saat itu ia hanya memikirkan nasib si anak yang sudah terkapar dengan posisi tengkurap. Dari ketinggian dua meter ia pun berupaya mengangkat tubuh bayi malang itu untuk segera diselamatkan. “Langsung saya bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Cuma di jalan sudah koma, dan Kamis (3/1) pagi nyawanya tak tertolong,” terangnya.
Dudi menyebut, usai kejadian itu, warga sekitar berupaya menangkap Darmawan untuk diserahkan ke polisi. Namun, upaya warga terhalang karena pelaku mengacungkan golok sehingga membuat takut warga. “Cuma untungnya ada kerabatnya yang datang dan langsung menyerahkan ke polisi,” terangnya.
Atas permasalahan itu, Dudi berharap Pemprov DKI segera mengambil tindakan. Pasalnya, masih banyak orang yang mengalami gangguan jiwa dan berkeliaran di pemukiman warga. “Jangan sampai ada anak-anak lain yang jadi korban, saya juga punya anak kecil. Saat ini jadi khawatir,” ungkapnya.
Kamis (3/1), jasad bayi malang ini dikebumikan di pemakaman dekat keluarganya di TPU Cawang. Julia, ibu korban, tak henti-hentinya menangisi kepergian buah hati kesayangannya. Sementara Zichamudin ayah korban terlihat agak tegar meski sesekali gemetar.
Kapolsek Pasar Rebo Kompol Tuti menambahkan, saat ini Darmawan sudah diamankan di RS Jiwa Duren Sawit. Sementara pihaknya juga sudah melakukan visum terhadap bayi malang itu untuk kepentingan penyelidikan. “Petugas masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kasus ini,” pungkasnya.
sumber : posk
Nsib tragis ini menimpa Audriyana Claresta Putri, anak semata wayang pasangan Julia, 21, dan M. Zichamudin, 31.
Bayi dibopong ke tempat pemakaman |
Dudi, 40, tetangga korban mengatakan, peristiwa penganiyaan dan pelemparan bayi itu terjadi Selasa (1/1) sekitar pukul 22:00. Kala itu, si anak yang awalnya tengah bermain di ruang tamu rumah kontrakan, ditinggal si ibu untuk ke toilet. “Waktu ibunya nggak ada, itu orang kurang waras masuk ke dalam rumahnya,” katanya, Kamis (3/1/2018).
Darmawan yang masuk ke rumah, kata Dudi, langsung menarik Audri yang sedang bermain untuk ke luar rumah. Bayi malang itu diseret dari dalam hingga ke gang samping tempat tinggalnya. “Di samping gang, itu anak dipukulin, diseret sama itu orang. Makanya itu muka si anak penuh luka baretan dan penuh lebam,” ujar Dudi.
Ibu korban yang keluar dari kamar mandi kaget melihat anaknya tak ada, berupaya mencari Julia mendengar anaknya menangis dan langsung berteriak minta tolong. Saat itulah, Dudi mendengar teriakan si ibu yang tak bisa berbuat banyak, sambil melihat anaknya yang tengah dianiaya. “Cuma waktu saya mau menolong, itu anak sudah diangkat dan akhirnya dilempar samping rumah,” ungkap Dudi.
Dikatakan Dudi, saat itu ia hanya memikirkan nasib si anak yang sudah terkapar dengan posisi tengkurap. Dari ketinggian dua meter ia pun berupaya mengangkat tubuh bayi malang itu untuk segera diselamatkan. “Langsung saya bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Cuma di jalan sudah koma, dan Kamis (3/1) pagi nyawanya tak tertolong,” terangnya.
Dudi menyebut, usai kejadian itu, warga sekitar berupaya menangkap Darmawan untuk diserahkan ke polisi. Namun, upaya warga terhalang karena pelaku mengacungkan golok sehingga membuat takut warga. “Cuma untungnya ada kerabatnya yang datang dan langsung menyerahkan ke polisi,” terangnya.
Atas permasalahan itu, Dudi berharap Pemprov DKI segera mengambil tindakan. Pasalnya, masih banyak orang yang mengalami gangguan jiwa dan berkeliaran di pemukiman warga. “Jangan sampai ada anak-anak lain yang jadi korban, saya juga punya anak kecil. Saat ini jadi khawatir,” ungkapnya.
Kamis (3/1), jasad bayi malang ini dikebumikan di pemakaman dekat keluarganya di TPU Cawang. Julia, ibu korban, tak henti-hentinya menangisi kepergian buah hati kesayangannya. Sementara Zichamudin ayah korban terlihat agak tegar meski sesekali gemetar.
Kapolsek Pasar Rebo Kompol Tuti menambahkan, saat ini Darmawan sudah diamankan di RS Jiwa Duren Sawit. Sementara pihaknya juga sudah melakukan visum terhadap bayi malang itu untuk kepentingan penyelidikan. “Petugas masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kasus ini,” pungkasnya.
sumber : posk
Tidak ada komentar