Polres Asahan Ungkap Motif Kematian Sepasang Kekasih yang Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel
LINTAS PUBLIK, Perlahan-lahan penyebab pasangan muda-mudi yang ditemukan tewas mengenaskan di salah satu kamar hotel di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Senin (7/1/2019) sekitar pukul 13.00 WIB kemarin, mulai menemui titik terang.
Diketahui, penemuan 2 orang mayat di Hotel Central Kisaran ini, ditemukan di dalam Kamar C12 Hotel Central Kisaran, di Jalan Sei Gambus Kisaran, Kabupaten Asahan.
Korban yang ditemukan, atas nama Hasyim Prasetya (33) yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir di PT. TSM (Aqua), Kelurahan Bunut Barat, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Sementara pasangannya Devi Istiana (23) merupakan karyawan gudang bangunan Semen Saudara Jaya di Jalan A. Yani Kisaran (samping Hotel Nusa Indah), alamat Pondok Karang Anyer Kelurahan Karang Anyer.
Kedua korban masuk Hotel Central pada hari Minggu (6/1/2019) sekitar pukul 10.16 WIB dan Kasir atasnama Budianto (34) menerima tamu untuk sewa kamar C12 atasnama Hasyim Prasetya.
Keesokan harinya, Senin (7/1/2019) sekitar pukul 12.00 WIB Sekuriti atas nama Fahmi Nurmawan (26) menggedor pintu kamar C12 untuk mengingatkan penyewa kamar apakah mau nyambung atau chek out. Namun tidak ada jawaban dari penyewa kamar.
Kemudian Sekuriti dan Manager atas nama Hera menyuruh salah satu seorang Office Boy (OB) untuk mengambil kunci cadangan ke gudang Hotel Central di Jalan Ahmad Yani.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pintu kamar C12 di buka dan betapa terkejutnya para pegawai hotel melihat penghuni kamar dalam kondisi bersimbah darah. Pada saat ditemukan posisi mayat laki-laki berada dilantai dengan posisi terlungkup dalam keadaan tanpa busana serta kepala berdarah.
Sedangkan mayat perempuan ditemukan dalam keadaan hanya menggunakan bra dan celana dalam dibawah pantat. Keadaan posisi kaki bertekuk dilantai dalam posisi berlutut menghadap tempat tidur, kemudian posisi badan jatuh diatas tempat tidur dalam keadaan terlungkup bersimbah darah pada bagian kepala.
Di lokasi kejadian petugas menemukan barang bukti di antaranya 1 pucuk senjata api rakitan, 1 butir selongsong, 1 bungkus obat kuat, 2 unit HP, 1 unit HP berada dimeja dan 1 unit HP berada dilantai dibawah kaki korban.
Kemudian tas sandang kain warna cream kehijauan, 1 buah kunci sepeda motor, pakaian korban, 1 buah KTP ditemukan didalam dompet atasnama Hasyim Prasetya dan 1 unit sepeda motor Honda Merk Scoopy warna hitam dengan Nopol BK 5715 VBE dan 1 unit sepeda meter Yamaha Merk Mio warna hitam dengan Nopol : BK 2200 OV.
Kapolres Asahan AKBP Faisal Napitupulu mengatakan bahwa secara garis besar, satu diantara keduanya meninggal di hotel itu adalah pelaku penembakan. Hal itu di kuatkan dari hasil olah TKP.
“Salah satu korban yang meninggal di hotel adalah pelaku. Ini berdasarkan fakta ya nggak asumsi,” kata Faisal, Selasa (8/1/2019).
“Kami ingin memberikan informasi sampai ke masyarakat dengan benar. Agar tidak simpang siur,” sambungnya.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa hasil kesimpulan olah TKP seperti itu dan Labfor Polda Sumut juga turun kemarin dan telah dikuatkan dengan hasil labfor. Bahwa salah satu korban yang meninggal dunia itu merupakan pelaku.
Kedua korban diketahui meninggal akibat luka tembakan dan hanya ada satu selongsong peluru yang ditemukan di TKP, Faisal menuturkan bahwa selongsong yang ditemukan ada dua bukan satu.
“Jadi selongsong ada dua, satu tertinggal di senjata api dan satu ditemukan di atas meja,” ungkap Faisal.
Masih kata Faisal, soal motif dari keterangan saksi, memang kedua korban ini sempat tunangan.
“Informasi dari saksi ya, dari pihak keluarga, ada rencana yang perempuan mau menikah dengan lelaki lain (cemburu) Seperti itu,” ujarnya.
Terkait penyebab kematian Hasyim menurut Faisal akibat bunuh diri menggunakan senjata rakitan.
“Bunuh diri nanti petunjuk-petunjuknya banyak. Termasuk ada surat laki-laki itu ke ibunya. Itu salah satu yang menguatkan. Seperti pesan terakhir anak kepada ibunya untuk berpamitan,” jelas Faisal.
sumber : tribra
Diketahui, penemuan 2 orang mayat di Hotel Central Kisaran ini, ditemukan di dalam Kamar C12 Hotel Central Kisaran, di Jalan Sei Gambus Kisaran, Kabupaten Asahan.
Korban yang ditemukan, atas nama Hasyim Prasetya (33) yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir di PT. TSM (Aqua), Kelurahan Bunut Barat, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Sementara pasangannya Devi Istiana (23) merupakan karyawan gudang bangunan Semen Saudara Jaya di Jalan A. Yani Kisaran (samping Hotel Nusa Indah), alamat Pondok Karang Anyer Kelurahan Karang Anyer.
Kedua korban masuk Hotel Central pada hari Minggu (6/1/2019) sekitar pukul 10.16 WIB dan Kasir atasnama Budianto (34) menerima tamu untuk sewa kamar C12 atasnama Hasyim Prasetya.
Keesokan harinya, Senin (7/1/2019) sekitar pukul 12.00 WIB Sekuriti atas nama Fahmi Nurmawan (26) menggedor pintu kamar C12 untuk mengingatkan penyewa kamar apakah mau nyambung atau chek out. Namun tidak ada jawaban dari penyewa kamar.
Kemudian Sekuriti dan Manager atas nama Hera menyuruh salah satu seorang Office Boy (OB) untuk mengambil kunci cadangan ke gudang Hotel Central di Jalan Ahmad Yani.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pintu kamar C12 di buka dan betapa terkejutnya para pegawai hotel melihat penghuni kamar dalam kondisi bersimbah darah. Pada saat ditemukan posisi mayat laki-laki berada dilantai dengan posisi terlungkup dalam keadaan tanpa busana serta kepala berdarah.
Sedangkan mayat perempuan ditemukan dalam keadaan hanya menggunakan bra dan celana dalam dibawah pantat. Keadaan posisi kaki bertekuk dilantai dalam posisi berlutut menghadap tempat tidur, kemudian posisi badan jatuh diatas tempat tidur dalam keadaan terlungkup bersimbah darah pada bagian kepala.
Di lokasi kejadian petugas menemukan barang bukti di antaranya 1 pucuk senjata api rakitan, 1 butir selongsong, 1 bungkus obat kuat, 2 unit HP, 1 unit HP berada dimeja dan 1 unit HP berada dilantai dibawah kaki korban.
Kemudian tas sandang kain warna cream kehijauan, 1 buah kunci sepeda motor, pakaian korban, 1 buah KTP ditemukan didalam dompet atasnama Hasyim Prasetya dan 1 unit sepeda motor Honda Merk Scoopy warna hitam dengan Nopol BK 5715 VBE dan 1 unit sepeda meter Yamaha Merk Mio warna hitam dengan Nopol : BK 2200 OV.
Kapolres Asahan AKBP Faisal Napitupulu mengatakan bahwa secara garis besar, satu diantara keduanya meninggal di hotel itu adalah pelaku penembakan. Hal itu di kuatkan dari hasil olah TKP.
“Salah satu korban yang meninggal di hotel adalah pelaku. Ini berdasarkan fakta ya nggak asumsi,” kata Faisal, Selasa (8/1/2019).
“Kami ingin memberikan informasi sampai ke masyarakat dengan benar. Agar tidak simpang siur,” sambungnya.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa hasil kesimpulan olah TKP seperti itu dan Labfor Polda Sumut juga turun kemarin dan telah dikuatkan dengan hasil labfor. Bahwa salah satu korban yang meninggal dunia itu merupakan pelaku.
Kedua korban diketahui meninggal akibat luka tembakan dan hanya ada satu selongsong peluru yang ditemukan di TKP, Faisal menuturkan bahwa selongsong yang ditemukan ada dua bukan satu.
“Jadi selongsong ada dua, satu tertinggal di senjata api dan satu ditemukan di atas meja,” ungkap Faisal.
Masih kata Faisal, soal motif dari keterangan saksi, memang kedua korban ini sempat tunangan.
“Informasi dari saksi ya, dari pihak keluarga, ada rencana yang perempuan mau menikah dengan lelaki lain (cemburu) Seperti itu,” ujarnya.
Terkait penyebab kematian Hasyim menurut Faisal akibat bunuh diri menggunakan senjata rakitan.
“Bunuh diri nanti petunjuk-petunjuknya banyak. Termasuk ada surat laki-laki itu ke ibunya. Itu salah satu yang menguatkan. Seperti pesan terakhir anak kepada ibunya untuk berpamitan,” jelas Faisal.
sumber : tribra
Tidak ada komentar