Wartawan Dikeroyok Preman, Kepala Disayat, Ini Kata Kapolres Pematangsiantar
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Kekerasan kembali dialami jurnalis. Kali ini menimpa wartawan Sindonewstoday.com, Try Aditya yang dikeroyok hingga babak belur, Sabtu (12/1/2019) sekira pukul 16.10 Wib.
Penganiayaan wartawan itu terjadi di depan Hugo's Cafe, Jalan Kartini, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Saat ini, akibat penganiayaan secara beramai-ramai (aksi peremanisme), korban dirawat di rumah sakit umum (RS) Rasyida, Jalan Seram Atas, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar.
BACA JUGA Inilah gaya Wartawan bila Diberi Senjata, Bisa juga Mematikan.....
Tampak bagian belakang kepala korban terdapat luka sayat. Bagian belakang telinga bengkak dan luka memar. Dibagian wajah sebelah kiri alami luka gores memanjang, serta bagian kaki kiri, juga alami pembengkakan dan memar. Lalu dibawa bagian mata kiri korban juga biram.
Sementara, dampak lain dari penganiayaan itu, korban merasa oyong. Sehingga disarankan untuk opname (rawat) inap. Hanya saja, korban segera dirujuk ke RSU Dr. Djasamen Saragih untuk keperluan visum.
Salah satu saksi mata pada peristiwa pengeroyokan itu mengatakan, ia melihat secara jelas aksi brutal yang dialami korban. Ia juga mendengar secara jelas, salah satu pengeroyok ada menyebut keberatan dengan pemberitaan di media tempat korban bertugas.
"Gak suka kami lihat berita di media kalian," ujar saksi mata ini, Ary Harahap meniru ucapan salah satu pengeroyok. Selanjutnya, pria gemuk yang melihat peristiwa itu mengatakan, kalau ia juga mendengar teriakan dari pengeroyok yang dapat mengancam nyawa Try Aditya.
BACA JUGA Kekerasan Terhadap Wartawan PWI Kab. Bandung Kecam Keras Oknum Polisi Rampas Kamera Wartawan
Sementara itu, Tri Aditya, dari RSU Rasyida mengatakan hal yang sama dengan saksi mata, berupa tidak puasnya pengeroyok terhadap berita yang ia sajikan ditempatnya bekerja. Dengan menyebut LS dalam pemberitaannya.
Sebab, sebelum dianiaya, Try ditelepon oleh AS. Sedangkan AS adalah menantu LS.
Saat berhubungan telepon dengan AS, Try dipertanyakan AS keberadaannya dimana. Oleh Try dijawab, kalau dirinya sedang berada di Jalan Asahan, hendak menuju Hugo's Cafe di Jalan Kartini. Janji ketemu dengan AS-pun disepakati di Hugo's Cafe.
Selanjutnya, saat tiba di Hugo's Cafe, Try tidak menemukan AS disana. Lalu Try menelepon AS dengan ponselnya. Pada pembicaraan kedua ini, Try memberitahu kalau dirinya sudah berada di Hugo's Cafe. Lalu oleh AS, dikatakan iya, dan mengaku lagi ada pekerjaan.
Hanya saja, sekira 10 menit setelah bertelepon dengan AS, segerombolan orang pun datang. Orang-orang itu turun dari mobil pick-up dan mobil Taft mirip salah satu OKP, di Hugo's Cafe.
Lalu, salah satu dari segerombolan orang itu menyebut, tidak suka dengan berita yang disajikan media Sindonewstoday.com. Selanjutnya penganiayaan terhadap Try-pun terjadi.
Para penganiaya, sebut Try, tidak hanya menggunakan tangan dan kaki, saat memukuli dirinya. Melainkan diduga menggunakan pisau cutter.
"Bagian belakang kepalaku ini luka kena pisau," ujar Try Aditia.
Kapolres Pematangsiantar, AKBP Heribertus Ompusunggu saat dikonfirmasi mengaku akan mengcek kasus tersebut.
Kemudian melalui pesan WA, kasus ini akan menjadi atensi Polres Siantar.
“Ok diatensi,”tegas Kapolres Kota Siantar, menjawab konfirmasi.
Sementara malam ini, selepas menjalani visum di RSUD Djasamen Saragih, Try Aditia sedang menjalani pemeriksaan di markas Polres Kota Siantar.
Sedangkan dimarkas Polres Siantar, saat itu tampak ramai dikunjungi rekan satu profesi Try Aditia. Para pekerja pers itu, mengutuk perbuatan brutal para pengeroyok jurnalis tersebut. Apalagi perbuatan brutal itu tejadi terkait pemberitaan.
“Gawat ini jika dibiarkan. Diharapkan Kapolres segera menangkap para pelaku,” ucap salah satu jurnalis yang lagi berada di Polres Siantar.
Penulis : franki
Editor : tagor
Penganiayaan wartawan itu terjadi di depan Hugo's Cafe, Jalan Kartini, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Saat ini, akibat penganiayaan secara beramai-ramai (aksi peremanisme), korban dirawat di rumah sakit umum (RS) Rasyida, Jalan Seram Atas, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar.
BACA JUGA Inilah gaya Wartawan bila Diberi Senjata, Bisa juga Mematikan.....
Tri Aditya di RSU Rasyida |
Sementara, dampak lain dari penganiayaan itu, korban merasa oyong. Sehingga disarankan untuk opname (rawat) inap. Hanya saja, korban segera dirujuk ke RSU Dr. Djasamen Saragih untuk keperluan visum.
Salah satu saksi mata pada peristiwa pengeroyokan itu mengatakan, ia melihat secara jelas aksi brutal yang dialami korban. Ia juga mendengar secara jelas, salah satu pengeroyok ada menyebut keberatan dengan pemberitaan di media tempat korban bertugas.
"Gak suka kami lihat berita di media kalian," ujar saksi mata ini, Ary Harahap meniru ucapan salah satu pengeroyok. Selanjutnya, pria gemuk yang melihat peristiwa itu mengatakan, kalau ia juga mendengar teriakan dari pengeroyok yang dapat mengancam nyawa Try Aditya.
BACA JUGA Kekerasan Terhadap Wartawan PWI Kab. Bandung Kecam Keras Oknum Polisi Rampas Kamera Wartawan
Tri Aditya dijenguk rekan seprofesi du RSU Rasyida |
Sebab, sebelum dianiaya, Try ditelepon oleh AS. Sedangkan AS adalah menantu LS.
Saat berhubungan telepon dengan AS, Try dipertanyakan AS keberadaannya dimana. Oleh Try dijawab, kalau dirinya sedang berada di Jalan Asahan, hendak menuju Hugo's Cafe di Jalan Kartini. Janji ketemu dengan AS-pun disepakati di Hugo's Cafe.
Selanjutnya, saat tiba di Hugo's Cafe, Try tidak menemukan AS disana. Lalu Try menelepon AS dengan ponselnya. Pada pembicaraan kedua ini, Try memberitahu kalau dirinya sudah berada di Hugo's Cafe. Lalu oleh AS, dikatakan iya, dan mengaku lagi ada pekerjaan.
Hanya saja, sekira 10 menit setelah bertelepon dengan AS, segerombolan orang pun datang. Orang-orang itu turun dari mobil pick-up dan mobil Taft mirip salah satu OKP, di Hugo's Cafe.
Lalu, salah satu dari segerombolan orang itu menyebut, tidak suka dengan berita yang disajikan media Sindonewstoday.com. Selanjutnya penganiayaan terhadap Try-pun terjadi.
Para penganiaya, sebut Try, tidak hanya menggunakan tangan dan kaki, saat memukuli dirinya. Melainkan diduga menggunakan pisau cutter.
"Bagian belakang kepalaku ini luka kena pisau," ujar Try Aditia.
Kapolres Pematangsiantar, AKBP Heribertus Ompusunggu saat dikonfirmasi mengaku akan mengcek kasus tersebut.
Kemudian melalui pesan WA, kasus ini akan menjadi atensi Polres Siantar.
“Ok diatensi,”tegas Kapolres Kota Siantar, menjawab konfirmasi.
Sementara malam ini, selepas menjalani visum di RSUD Djasamen Saragih, Try Aditia sedang menjalani pemeriksaan di markas Polres Kota Siantar.
Sedangkan dimarkas Polres Siantar, saat itu tampak ramai dikunjungi rekan satu profesi Try Aditia. Para pekerja pers itu, mengutuk perbuatan brutal para pengeroyok jurnalis tersebut. Apalagi perbuatan brutal itu tejadi terkait pemberitaan.
“Gawat ini jika dibiarkan. Diharapkan Kapolres segera menangkap para pelaku,” ucap salah satu jurnalis yang lagi berada di Polres Siantar.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar