Survei Cyrus: Jokowi-Ma’ruf Unggul 20 Persen di Atas Prabowo-Sandi
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Lembaga Survei Cyrus Network merilis hasil survei elektabilitas antara pasangan calon Joko Widodo- Ma’ruf Amin dan pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Hasilnya, elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul di atas pasangan Prabowo-Sandi.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Maruf Amin masih unggul sekitar 20 persen dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga. “Selisih antara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi masih sekitar 20 persen,” ujar CEO Cyrus, Hasan Asbi di Hotel Akmani Jakarta, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).
Hasan Nasbi mengatakan, sebanyak 55,2 persen memilih paslon 01 sedangkan 36,0 persen memilih paslon 02. Dia menyebutkan, hasil tersebut mengacu pada survei top of mind pilihan masyarakat.
Sementara dalam simulasi surat suara, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf 57,5 persen sedangkan Prabowo-Sandi 37,2 persen. Adapun, yang belum menutuskan 3,7 persen dan yang tidak menjawab 1,6 persen.
“Jadi kalau dilihat ada kenaikan elektabilitas calon presiden sebesar dua hingga tingga persen dibanding survei sebelumnya,” kata Hasan Nasbi di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/2).
Nasbi memaparkan, tingkat keterpilihan ini diiringi oleh pemilih loyal dari kedua kubu. Dari 57,5 persen elektabilitas Jokowi, sebesar 47,7 persennya menyatakan merupakan pemilih tetap. Sedangkan 8,2 persen menyatakan masih mungkin berubah dan 1,5 persen tidak menjawab.
Sementara, dari 37,2 persen pemilih Prabowo-Sandi, sebanyak 29,7 persen menyatakan sebagai pemilih tetap. Dan 6,5 persen masih mungkin berubah, serta 1,0 persen tidak menjawab.
Berbagai alasan juga diungkapkan atas pilihan yang ditetapka masyarakat itu. Sebesar 22,1 persen pemilih Jokowi merasa kinerja capres 01 membawa banyak perubahan. Sebanyak 15,5 persen berpendapat Jokowi sosok yang merakyat dan berpihak pada rakyat kecil.
Namun, Jokowi dinilai kurang tegas, berani dan berwibawa dibanding Prabowo. Sebesar 11,7 persen pemilih menyatakan capres 02 lebih tegas, berani dan berwibawa. Sebaliknya, Prabowo dinilai kurang memiliki kinerja dan merakyat. Sementara, lima persen pemilih Prabowo mengaku menginginkan perubahan.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.230 orang yang tersebar secara proporsional pada 123 desa/kelurahan terpilih di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan survei adalah 95 persen dengan margin of error sebesar kurang lebih 3 persen. Survei dilakukan pada 18 hingga 23 Januari 2019.
sumber : posk
Elektabilitas pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Maruf Amin masih unggul sekitar 20 persen dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga. “Selisih antara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi masih sekitar 20 persen,” ujar CEO Cyrus, Hasan Asbi di Hotel Akmani Jakarta, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).
Jokowi dan Prabowo bersalaman saat debat pertama Capres 2019. |
Sementara dalam simulasi surat suara, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf 57,5 persen sedangkan Prabowo-Sandi 37,2 persen. Adapun, yang belum menutuskan 3,7 persen dan yang tidak menjawab 1,6 persen.
“Jadi kalau dilihat ada kenaikan elektabilitas calon presiden sebesar dua hingga tingga persen dibanding survei sebelumnya,” kata Hasan Nasbi di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/2).
Nasbi memaparkan, tingkat keterpilihan ini diiringi oleh pemilih loyal dari kedua kubu. Dari 57,5 persen elektabilitas Jokowi, sebesar 47,7 persennya menyatakan merupakan pemilih tetap. Sedangkan 8,2 persen menyatakan masih mungkin berubah dan 1,5 persen tidak menjawab.
Sementara, dari 37,2 persen pemilih Prabowo-Sandi, sebanyak 29,7 persen menyatakan sebagai pemilih tetap. Dan 6,5 persen masih mungkin berubah, serta 1,0 persen tidak menjawab.
Berbagai alasan juga diungkapkan atas pilihan yang ditetapka masyarakat itu. Sebesar 22,1 persen pemilih Jokowi merasa kinerja capres 01 membawa banyak perubahan. Sebanyak 15,5 persen berpendapat Jokowi sosok yang merakyat dan berpihak pada rakyat kecil.
Namun, Jokowi dinilai kurang tegas, berani dan berwibawa dibanding Prabowo. Sebesar 11,7 persen pemilih menyatakan capres 02 lebih tegas, berani dan berwibawa. Sebaliknya, Prabowo dinilai kurang memiliki kinerja dan merakyat. Sementara, lima persen pemilih Prabowo mengaku menginginkan perubahan.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.230 orang yang tersebar secara proporsional pada 123 desa/kelurahan terpilih di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan survei adalah 95 persen dengan margin of error sebesar kurang lebih 3 persen. Survei dilakukan pada 18 hingga 23 Januari 2019.
sumber : posk
Tidak ada komentar