Header Ads

2,5 Tahun Cabuli Anak Tiri Dengan Dalih Pengobatan

LINTAS PUBLIK, Mengobati penyakit kok pakai hubungan intim, ini dokter atau dukun cap apa? Meski bikin gagal paham, tapi itulah kiat Juwadi, 45, warga Gunung Kidul (DIY). Anak tirinya yang mulai tampak cantik sejak usia 16 tahun terus “diterapi” selama 2,5 tahun. Begitu tahu kelakuan suami, Ny. Bariyah, 40, langsung lapor polisi.


Untuk mengetahui apa penyakit dan bagaimana mengobati, mestinya pakai pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Itu kalau dokter. Kalau dukun, ya pakai jampi-jampi dan bakar kemenyan. Bagaimana kalau orang yang otaknya kotor dan orientasinya ke selangkangan melulu? Ini yang suka bikin orang gagal paham. Bagaimana mungkin, mengobati penyakit kok pakai hubungan intim?

Cara-cara tidak lazim itu pernah dikampanyekan Juwadi, warga Kecamatan Semin, Gunung Kidul. Saat anak tirinya, Rulyati, menderita sakit perut tak kunjung sembuh, Juwadi langsung saja memastikan bahwa itu akibat guna-guna. “Tapi tenang saja, bapak punya terapi pengobatannya kok.” Begitu kata Juwadi meyakinkan.

Rulyati percaya saja, dan minta segera diterapi. Tapi kata Juwadi, tunggu ibumu ke pasar dulu. Lho apa hubungannya, mengobati penyakit kok harus menunggu bini pergi? Kata si ayah tiri, jin prewangan yang akan membantu pengobatan memang pantang dekat dengan wanita-wanita sudah menikah. Kalau gadis, satu RT datang semua juga nggak apa.

Setelah istri berangkat ke pasar, barulah Juwadi siap menerapi penyakit anak tirinya. Gadis ABG itu dibawa ke dalam kamar. Dan setelah umak-umik sebentar, katanya guna-guna itu baru bisa dihilangkan harus didudul (didorong) pakai hubungan intim bak suami istri. “Dengan cara ini, pokoke tamba teka lara lunga!” kata Juwadi meyakinkan.

Awalnya Rulyati menolak, karena pengobatan demikian terlalu fiksi. Tapi kata Juwadi, soal fiksi tanyakan saja ke Rocky Gerung di ILC TV One. Bahkan kemudian dia lalu menakut-nakuti bahwa jika tak segera diobati penyakit itu akan semakin kronis. Bukan saja bisa bikin gila korban, tapi juga merembet ke keluarga yang lain. Demi keselamatan sekeluarga, musti ada yang mau berkorban, kata Juwadi.

Ya sudah, akhirnya Rulyati pasrah digarap ayah tiri dengan alasan pengobatan. Entah kebetulan atau bagaimana, sakit perut anak tiri memang berkurang. Tapi dengan alasan untuk menuntaskan pengusiran guna-guna, setiap istri tak di rumah Juwadi selalu minta dilayani dalam urusan ranjang. Tanpa terasa waktu telah berlalu 2,5 tahun.

Tapi ternyata, sekarang penyakit di perutnya kambuh lagi bahkan ini sepertinya semakin serius. Si ibu pun bertanya, dan Rulyati kemudian mengaku bla bla bla….bahwa sering dicabuli ayah tirinya sejak 2,5 tahun lalu. Tentu saja ibunya jadi naik pitam. Tak peduli akan menjatuhkan citra keluarga, dia langsung lapor polisi. “Biar saja citra rusak, toh tak ada elektabilitas, wong saya ya bukan Capres.” Kata Ny. Bariyah.

Sesuai dengan laporan Bariyah, tak lama kemudian Juwadi langsung ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui bahwa dia sudah lama mengincar anak tirinya yang lebih cantik dari ibunya. Akhirnya dengan dalih kena guna-guna, Rulyati mau digauli berulang kali. Sampai berapa kali, Juwadi tak pernah menghitungnya.

Memangnya nggak bawa kalkulator?

sumber  : posk 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.