Bayi Lima Bulan Nyaris Tewas Dikubur Hidup-hidup Ibu Kandungnya
LINTAS PUBLIK - PURWAKARTA, Bayi lima bulan nyaris tewas dikubur hidup hidup ibu kandungnya di Kp Pasirmuncang, Desa Pusakamulya, Kec Kiarapedes, Kab Purwakarta,Rabu (27/3/2019).
Beruntung nyawa bayi bernama Dian Asriani, selamat setelah bibinya cepat menggali tanah tempat Dian dikubur di belakang rumah.
“Adik ipar ibu yang nekat mengubur bayinya, kebetulan bertandang kerumah pelaku Wartini menanyakan keponakannya,” jelas Kapolsek Kiarapedes, Iptu, Toto H Permana.
Pelaku menyebut anaknya tidak berada dirumah. Karena Atikah tahu Wartini kakak iparnya itu mengalami depresi, dia mencurigai sesuatu menimpa bayi Dian, keponakanya tersebut.
“Terlebih sehari sebelumnya Atikah sempat melihat Wartini menggali lubang,”ungkap Toto.
Atas kecurigaan itu, Atikah meminta bantuan warga setempat mencari bayi Dian termasuk menggali dua lubang yang sudah ditutup tanah.
Pada lubang pertama, tidak ditemukan. Kemudian Atikah dan warga menggali di lubang kedua. Disana ditemukan kain dan tangan manusia. Yakin, itu tangan keponakan, kemudian digali dan benar saja, bayi malang itu ditemukan dalam keadaan lemas.
Atikah dan warga cepat melarikan bayi Dian ke puskesmas Wanayasa kemudian dirujuk ke RSUD Bayu Asih hingga nyawa bayi selamat.
“Alhamdulillah korban selamat meski menderita hipotermia atau kedinginan. Sekarang sudah mulai stabil dalam perawatan tim medis RSUD Bayu Asih,” ujar Kapolsek.
Kapolsek menyebutkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi termasuk menginterogasi ibu kandungnya, kuat dugaan Wartini mengalami depresi.
“Depresinya itu sudah menimpa Wartini sejak Dian masih dalam kandungan berusia 7 bulan,” kata Kapolsek.
Kejadian mengubur bayinya hidup hidup dilakukan Wartini saat suaminya sedang berkebun.
sumber : posk
Beruntung nyawa bayi bernama Dian Asriani, selamat setelah bibinya cepat menggali tanah tempat Dian dikubur di belakang rumah.
Petugas menunjukkan lokasi bayi dikubur hidup-hidup ibu kandungnya. |
Pelaku menyebut anaknya tidak berada dirumah. Karena Atikah tahu Wartini kakak iparnya itu mengalami depresi, dia mencurigai sesuatu menimpa bayi Dian, keponakanya tersebut.
“Terlebih sehari sebelumnya Atikah sempat melihat Wartini menggali lubang,”ungkap Toto.
Atas kecurigaan itu, Atikah meminta bantuan warga setempat mencari bayi Dian termasuk menggali dua lubang yang sudah ditutup tanah.
Pada lubang pertama, tidak ditemukan. Kemudian Atikah dan warga menggali di lubang kedua. Disana ditemukan kain dan tangan manusia. Yakin, itu tangan keponakan, kemudian digali dan benar saja, bayi malang itu ditemukan dalam keadaan lemas.
Atikah dan warga cepat melarikan bayi Dian ke puskesmas Wanayasa kemudian dirujuk ke RSUD Bayu Asih hingga nyawa bayi selamat.
“Alhamdulillah korban selamat meski menderita hipotermia atau kedinginan. Sekarang sudah mulai stabil dalam perawatan tim medis RSUD Bayu Asih,” ujar Kapolsek.
Kapolsek menyebutkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi termasuk menginterogasi ibu kandungnya, kuat dugaan Wartini mengalami depresi.
“Depresinya itu sudah menimpa Wartini sejak Dian masih dalam kandungan berusia 7 bulan,” kata Kapolsek.
Kejadian mengubur bayinya hidup hidup dilakukan Wartini saat suaminya sedang berkebun.
sumber : posk
Tidak ada komentar