Kesehatan Keluarga Ini Terlindungi Berkat JKN KIS
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Sudah banyak masyarakat yang menggantungkan biaya pelayanan kesehatannya pada program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sejak program JKN-KIS diselenggarakan di awal tahun 2014, BPJS Kesehatan telah banyak membiayai berbagai macam jenis penyakit, yaitu salah satunya adalah penyakit Post Traumatic hydrocephalus.
Sihol Silalahi (69) adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, menceritakan sedikit pengalamannya saat memanfaatkan kartu JKN-KIS untuk mengobati penyakit yang diderita anaknya bernama Grace Silalahi (34).
“Dulu pada saat anak saya bekerja di Batam dia pernah mengalami kecelakaan lalu lintas yang dimana kepalanya mengalami benturan yang cukup keras. Seiring berjalannya waktu pada bulan Mei 2018, Grace sering mengalami nyeri di kepala seperti terasa tertusuk-tusuk dan itu terjadi terus menerus sepanjang hari.
Karena sakit yang sudah tidak tertahan lagi, saya membawa Grace ke Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar dan dokter mendiagnosa Grace Penyakit Post Traumatic Hydrocephalus. Dengan diagnose tersebut maka Grace dirujuk ke RS Murni Teguh Medan untuk melakukan pengobatan," kata Sihol warga Siabal-abal Kecamatan Siantar Marihat Kota Pematangsiantar kepada wartawan dikediamannya, Selasa (26/3/2019).
Sihol pun mengaku beruntung karena telah menjadi peserta JKN-KIS. Pasalnya, seluruh biaya pengobatan anaknya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Saya tidak sanggup jika saya harus membayar biaya pelayanan kesehatan anak saya. Karena saya tahu untuk pengobatan atas penyakit tersebut butuh dana yang tidak sedikit. Uang darimana saya dapatkan untuk melanjutkan pengobatan, apalagi saya hanya seorang pensiunan supir diperusahaan pengangkutan. Hal yang membuat saya tetap semangat dan bahagia adalah bisa melihat dan berkumpul bersama anak dan istri walaupun sehari-hari kami hanya makan seadanya. Selain karena itu, yang membuat saya tetap semangat juga karena adanya program JKN-KIS ini,”rinci bapak yang kesehariannya sekarang sebagai petani ini.
“Keluarga kami sangat beruntung telah menjadi peserta JKN-KIS. Kami bisa berobat dengan memperoleh pelayanan yang sangat baik tanpa harus mengeluarkan biaya. Program JKN-KIS sangat membantu keluarga kami. Kami sangat ikhlas iuran yang kami bayarkan diperuntukan kepada saudara kita yang sedang membutuhkan perawatan, semoga ini akan menjadi lahan ibadah membantu sesama dan Insya Allah menjadi pahala untuk saya dan keluarga nanti,”tambah Sihol.
Sihol berharap agar Program JKN-KIS terus dikembangkan agar bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Ia pun tidak lupa mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah yang telah mendaftarkan dirinya dan keluarga sebagai peserta JKN-KIS dari segmen PBI APBN.
Penulis : franki
Editor : tagor
Sihol Silalahi (69) adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, menceritakan sedikit pengalamannya saat memanfaatkan kartu JKN-KIS untuk mengobati penyakit yang diderita anaknya bernama Grace Silalahi (34).
“Dulu pada saat anak saya bekerja di Batam dia pernah mengalami kecelakaan lalu lintas yang dimana kepalanya mengalami benturan yang cukup keras. Seiring berjalannya waktu pada bulan Mei 2018, Grace sering mengalami nyeri di kepala seperti terasa tertusuk-tusuk dan itu terjadi terus menerus sepanjang hari.
Karena sakit yang sudah tidak tertahan lagi, saya membawa Grace ke Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar dan dokter mendiagnosa Grace Penyakit Post Traumatic Hydrocephalus. Dengan diagnose tersebut maka Grace dirujuk ke RS Murni Teguh Medan untuk melakukan pengobatan," kata Sihol warga Siabal-abal Kecamatan Siantar Marihat Kota Pematangsiantar kepada wartawan dikediamannya, Selasa (26/3/2019).
Sihol pun mengaku beruntung karena telah menjadi peserta JKN-KIS. Pasalnya, seluruh biaya pengobatan anaknya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Saya tidak sanggup jika saya harus membayar biaya pelayanan kesehatan anak saya. Karena saya tahu untuk pengobatan atas penyakit tersebut butuh dana yang tidak sedikit. Uang darimana saya dapatkan untuk melanjutkan pengobatan, apalagi saya hanya seorang pensiunan supir diperusahaan pengangkutan. Hal yang membuat saya tetap semangat dan bahagia adalah bisa melihat dan berkumpul bersama anak dan istri walaupun sehari-hari kami hanya makan seadanya. Selain karena itu, yang membuat saya tetap semangat juga karena adanya program JKN-KIS ini,”rinci bapak yang kesehariannya sekarang sebagai petani ini.
“Keluarga kami sangat beruntung telah menjadi peserta JKN-KIS. Kami bisa berobat dengan memperoleh pelayanan yang sangat baik tanpa harus mengeluarkan biaya. Program JKN-KIS sangat membantu keluarga kami. Kami sangat ikhlas iuran yang kami bayarkan diperuntukan kepada saudara kita yang sedang membutuhkan perawatan, semoga ini akan menjadi lahan ibadah membantu sesama dan Insya Allah menjadi pahala untuk saya dan keluarga nanti,”tambah Sihol.
Sihol berharap agar Program JKN-KIS terus dikembangkan agar bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Ia pun tidak lupa mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah yang telah mendaftarkan dirinya dan keluarga sebagai peserta JKN-KIS dari segmen PBI APBN.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar