Mari Kita Daftarkan Diri dan Sukseskan JKN KIS
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Program Jaminan Kesehatan Nasional yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah sejak 1 Januari 2014 merupakan program yang sangat bermanfaat dan membantu masyarakat, program ini secara tidak langsung mengajak kita agar peduli terhadap sesama. Dengan sistem gotong royong yang diterapkan, banyak yang terbantu dan banyak juga yang membantu.
Saat ditemui di Kantor Sekretariatan Ordo Kapusin Provinsi Medan yang bertempat di Nagahuta, Kabupaten Simalungun, Rabu (27/3/2019) Pastor Immanuel Dogma Saragih salah satu pengurus Ordo Kapusin Provinsi Medan bercerita sedikit apa yang menjadi alasan pihak Ordo Kapusin Provinsi Medan untuk mendaftarkan pastor-pastor yang berada di dalam naungan Ordo Kapusin Propinsi Medan sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kolektif.
Pastor Immanuel mengatakan bahwa Ordo Kapusin telah mendaftarkan sejumlah 160 orang pastor sebagai peserta JKN-KIS Kelas 1 sejak Tahun 2017 silam. Dimana tujuan utama Ordo Kapusin mendaftarkan seluruh Pastor disini adalah sebagai bentuk dukungan untuk mensukseskan program JKN-KIS.
‘’Karena Undang-Undang juga sudah mengamanatkan bahwa setiap warga negara wajib mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS sehingga kita sebagai warga negara yang baik wajib mentaati peraturan tersebut. Selain itu adalah bentuk kesadaran kami akan pentingnya budaya gotong royong, karena diharapkan iuran yang dibayarkan oleh Ordo Kapusin Provinsi Medan dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami masalah kesehatan,” kata Pastor Immanuel.
“Selama ini kami sebenarnya sangat jarang menggunakan kartu JKN-KIS ini, karena jika kami sakit sudah ditangani langsung di RS Mitra Ordo Kapusin. Jadi walaupun tidak dipakai ya nggak masalah. Malah bagus, karena iuran kami jadi bisa dimanfaatkan membiayai yang sakit dan lebih membtuhkan,” tambah Pastor Immanuel.
Pastor Immanuel juga mengatakan bahwa untuk mengelola Program JKN-KIS ini adalah bukan suatu pekerjaan yang mudah dilakukan oleh Pemerintah dan BPJS Kesehatan. Karena di negara-negara maju pun butuh waktu hingga belasan bahkan puluhan tahun agar program jaminan sosial kesehatannya dapat berjalan dengan baik.
“Saya salut kepada BPJS kesehatan yang usianya masih 5 tahun namun sudah mampu menjalankan program JKN-KIS ini dengan baik. Masyarakat juga sudah sangat terbantu dengan hadirnya program ini karena tidak ada lagi sekarang istilahnya orang miskin dilarang sakit,” kata Pastor Immanuel.
Dalam kesempatan ini, Pastor Immanuel menghimbau kepada masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS seharusnya mulai sadar untuk menjadi peserta program JKN-KIS, terutama untuk kalangan menengah ke atas wajib untuk bersama-sama bergotong royong membantu sesama.
Penulis : franki
Editor : tagor
Saat ditemui di Kantor Sekretariatan Ordo Kapusin Provinsi Medan yang bertempat di Nagahuta, Kabupaten Simalungun, Rabu (27/3/2019) Pastor Immanuel Dogma Saragih salah satu pengurus Ordo Kapusin Provinsi Medan bercerita sedikit apa yang menjadi alasan pihak Ordo Kapusin Provinsi Medan untuk mendaftarkan pastor-pastor yang berada di dalam naungan Ordo Kapusin Propinsi Medan sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kolektif.
Pastor Immanuel mengatakan bahwa Ordo Kapusin telah mendaftarkan sejumlah 160 orang pastor sebagai peserta JKN-KIS Kelas 1 sejak Tahun 2017 silam. Dimana tujuan utama Ordo Kapusin mendaftarkan seluruh Pastor disini adalah sebagai bentuk dukungan untuk mensukseskan program JKN-KIS.
‘’Karena Undang-Undang juga sudah mengamanatkan bahwa setiap warga negara wajib mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS sehingga kita sebagai warga negara yang baik wajib mentaati peraturan tersebut. Selain itu adalah bentuk kesadaran kami akan pentingnya budaya gotong royong, karena diharapkan iuran yang dibayarkan oleh Ordo Kapusin Provinsi Medan dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami masalah kesehatan,” kata Pastor Immanuel.
“Selama ini kami sebenarnya sangat jarang menggunakan kartu JKN-KIS ini, karena jika kami sakit sudah ditangani langsung di RS Mitra Ordo Kapusin. Jadi walaupun tidak dipakai ya nggak masalah. Malah bagus, karena iuran kami jadi bisa dimanfaatkan membiayai yang sakit dan lebih membtuhkan,” tambah Pastor Immanuel.
Pastor Immanuel juga mengatakan bahwa untuk mengelola Program JKN-KIS ini adalah bukan suatu pekerjaan yang mudah dilakukan oleh Pemerintah dan BPJS Kesehatan. Karena di negara-negara maju pun butuh waktu hingga belasan bahkan puluhan tahun agar program jaminan sosial kesehatannya dapat berjalan dengan baik.
“Saya salut kepada BPJS kesehatan yang usianya masih 5 tahun namun sudah mampu menjalankan program JKN-KIS ini dengan baik. Masyarakat juga sudah sangat terbantu dengan hadirnya program ini karena tidak ada lagi sekarang istilahnya orang miskin dilarang sakit,” kata Pastor Immanuel.
Dalam kesempatan ini, Pastor Immanuel menghimbau kepada masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS seharusnya mulai sadar untuk menjadi peserta program JKN-KIS, terutama untuk kalangan menengah ke atas wajib untuk bersama-sama bergotong royong membantu sesama.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar