Header Ads

Saat Khofifah Jawab Tudingan Rommy soal Rekomendasi Pejabat Kemenag

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, 'bernyanyi' dan menyeret nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kasus dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Khofifah pun lantang menepis tudingan Rommy.

Nama Khofifah disebut-sebut Rommy saat menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

BACA JUGA   Terciduk OTT KPK Bersama 4 Orang Lainnya : Romi Diduga Terima Suap Pengisian Jabatan di Kementerian Agama

 Khofifah Indar Parawansa acara  Millenial Road Safety Festival bersama Polda Jawa Timurdi Minggu (17/3).fb

Awalnya, sedikit demi sedikit Rommy mulai membuka kasusnya. Dia menegaskan tidak menerima uang apa pun seperti yang dituduhkan KPK, hanya meneruskan aspirasi rekomendasi nama-nama pejabat di Kemenag.

Rommy disangka KPK menerima suap dari Haris Hasanuddin dan Muhammad Muafaq Wirahadi. Haris merupakan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, sedangkan Muafaq sebagai Kepala Kantor Kemenag Gresik. Belakangan, keduanya diberhentikan oleh Kemenag dari jabatannya.

Aspirasi yang disebut Rommy itu diklaim berasal dari tokoh-tokoh tertentu. Rommy menyebut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Tapi bahwa meneruskan aspirasi, apa yang saya teruskan bukan main-main. Contoh Haris, memang dari awal menerima aspirasi dari ulama seorang Kiai Asep Saifudin Halim adalah pimpinan pondok pesantren dan kemudian Bu Khofifah, beliau gubernur terpilih, jelas mengatakan, 'Mas Rommy, percayalah dengan Haris, karena orang kerja bagus.' Sebagai gubernur terpilih, beliau mengatakan kalau Mas Haris sudah kenal kinerjanya sehingga ke depan sinergi dengan Pemprov akan lebih baik," tutur Rommy.

Menanggapi tuduhan Rommy, Khofifah angkat bicara. Dia menepis memberikan rekomendasi terkait kasus jual beli jabatan Kepala Kanwil Kemenag Jatim Haris Hasanudin. "Rek wajahku iki lo rek mosok onok wajah suap, wajah disuap, ya nggak?" tanya Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (23/3/2019).

Khofifah mengaku kaget saat namanya dicatut Rommy. "Sama sekali tidak benar. Silahkan tanya mas Rommy karena saya juga kaget. Rekomendasi dalam bentuk apa yang saya sampaikan. Jadi sebaiknya teman-teman bisa mengonfirmasi kepada mas Rommy," pinta Khofifah.

Khofifah juga mengaku terakhir ketemu Rommy saat pelantikannya di Istana Negara pada 13 Februari lalu. Saat itu, Rommy hanya mengucapkan selamat kepadanya.

Tentang Haris, Khofifah mengaku tidak mengenal Haris secara personal meski Haris merupakan menantu Ketua Timsesnya M Roziqi. "Secara personal tidak, tetapi bahwa beliau pernah (menjadi) kepala kanwil Kemenag Surabaya. Beliau sempat plt, saya sempat ketemu di pengajian sekali," kata Khofifah.

Pertemuan Khofifah dengan Haris pun tak hanya sekali. Khofifah menyebut dia pernah juga bertemu saat sedang audiensi dan beberapa pertemuan lainnya. "Kemudian saya sempat ketemu lagi di raker pim setelah mejadi gubernur. Saya ketemu lagi ketika beliau audiensi di sini. Jadi saya mengajak mediskusikan data yang diserve oleh UIN Syarif Hidayatullah, saya minta kita sama-sama melakukan pemeteaan dan itu pak Haris datang dengan tim dan saya juga menerima dengan tim," papar Khofifah.

Khofifah juga menegaskan meski Haris merupakan menantu Kiai Roziqi, namun hal tersebut tidak berpengaruh pada pelelangan jabatan. Terlebih, jika tak memenuhi kualifikasi, tak akan bisa mendapat jabatan tersebut.

"Iya saya tahu juga belakangan bahwa Pak Haris adalah menantu dari Pak Roziqi, tapi teman-teman, yang namanya open bidding ya open bidding. Anak ya anak, mantu ya mantu, itu bersifat personal. Kalau tidak memenuhi kualifikasi kan nggak bisa ikut open bidding," ucapnya.

Untuk itu, Khofifah menegaskan jika dirinya siap untuk dipanggil KPK guna mengklarifikasi kabar yang beredar.

"Kita harus support, apa yang dilakukan KPK itu adalah dalam rangka membangun kepercayaan kepada masyarakat," kata Khofifah.

Khofifah juga berkomitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih. "Komitmen kita untuk membangun pemerintahan yang bersih, komitmen kita menjaga, bahwa dipastikan tidak boleh ada jual beli jabatan, saya rasa semua akan support itu, saya siap menyampaikan klarifikasi," tegasnya.

sumber  : det 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.