Adik Prabowo akan Lapor Ke PBB Jika Pemilu 2019 Curang
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik Prabowo Subianti, menyatakan akan melapor ke lembag adunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jika ditemukan kecurangan dalam Pemilu 2019.
Hashim mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan Bareskrim Polri jika memang terbukti ada kecurangan dalam proses pemungutan suara pada 17 April 2019 mendatang. Namun, urusan laporan tetap akan dilakukan ke tingkat lembaga hukum internasional.
Hal itu disampaikan oleh Hashim di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta saat menyampaikan beberapa temuan data dugaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) invalid dalam Pemilu 2019, Senin (1/4/2019).
“Ya, mungkin gugatan ke Bareskrim, mungkin lapor Interpol, tergantung bagian hukum. Kami mau lapor ke international court of justice, human rights, kami lapor ke Geneva, human rights kami lapor PBB, ke semua pihak,” ujar Hashim.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut menyampaikan, semua lembaga hukum tingkat internasional kemungkinan akan diminta membantu menyelesaikan jika memang terbukti ada kecurangan. Pihaknya tidak akan mentolelir jika benar ada kemenangan diperoleh dari hasil kecurangan.
Bahkan, lanjut adik kandung dari Calon Presiden Prabowo Subianto ini, people power pun dianggap sah jika memang ada kecurangan dalam proses demokrasi. Pasalnya, rakyat juga berhak mendapatkan pemimpin dari hasil demokrasi yang jujur, adil dan bersih.
“Pokoknya PBB, UNSC, Court Of Human Right dan sebagainya. Semua pihak yang sah. Kalau ditemukan bukti kecurangan pasti kami tidak akan menerima. Karena kecurangan itu pidana. Kalau people power itu sah juga rakyat punya kuasa menunjukkan ketidakpuasan rakyat,” papar dia.
Lantas dia pun mencontohkan proses demokrasi negara Thailand yang disebut juga diwarnai dengan kecurangan oleh petahana termasuk negara lain juga terjadi kasus yang sama.
“Saya mau ingatkan bahwa kecurangan-kecurangan ini di mana-mana terjadi. Ini di Thailand hampir beberapa LSM internasional persoalkan keabsahan pemilu Thailand yang dilakukan petahana di Thailand. Dan ada juga di tempat-tempat lain,” tandas Hasim.
sumber : posk
Hashim mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan Bareskrim Polri jika memang terbukti ada kecurangan dalam proses pemungutan suara pada 17 April 2019 mendatang. Namun, urusan laporan tetap akan dilakukan ke tingkat lembaga hukum internasional.
Hashim Djojohadikusumo. |
“Ya, mungkin gugatan ke Bareskrim, mungkin lapor Interpol, tergantung bagian hukum. Kami mau lapor ke international court of justice, human rights, kami lapor ke Geneva, human rights kami lapor PBB, ke semua pihak,” ujar Hashim.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut menyampaikan, semua lembaga hukum tingkat internasional kemungkinan akan diminta membantu menyelesaikan jika memang terbukti ada kecurangan. Pihaknya tidak akan mentolelir jika benar ada kemenangan diperoleh dari hasil kecurangan.
Bahkan, lanjut adik kandung dari Calon Presiden Prabowo Subianto ini, people power pun dianggap sah jika memang ada kecurangan dalam proses demokrasi. Pasalnya, rakyat juga berhak mendapatkan pemimpin dari hasil demokrasi yang jujur, adil dan bersih.
“Pokoknya PBB, UNSC, Court Of Human Right dan sebagainya. Semua pihak yang sah. Kalau ditemukan bukti kecurangan pasti kami tidak akan menerima. Karena kecurangan itu pidana. Kalau people power itu sah juga rakyat punya kuasa menunjukkan ketidakpuasan rakyat,” papar dia.
Lantas dia pun mencontohkan proses demokrasi negara Thailand yang disebut juga diwarnai dengan kecurangan oleh petahana termasuk negara lain juga terjadi kasus yang sama.
“Saya mau ingatkan bahwa kecurangan-kecurangan ini di mana-mana terjadi. Ini di Thailand hampir beberapa LSM internasional persoalkan keabsahan pemilu Thailand yang dilakukan petahana di Thailand. Dan ada juga di tempat-tempat lain,” tandas Hasim.
sumber : posk
Tidak ada komentar