Menuju DPRD Siantar, Mengenal Lebih Dekat Robio Simanullang Caleg PSI
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Robio Simanullang Caleg DPRD Kota Pematangsiantar No.4 Daerah Pemilihan III, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan, Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun. Akhir-akhir ini namanya menjadi bahan pembicaraan warga Siantar.
Pembicaraan Robio Simanullang dikarenakan dirinya turut menjadi calon anggota legislatif
periode 2019-2024.
Robio Simanullang mengawali karir sebagai pelayan di gereja Katolik St. Laurensius dijalan Sibolga,
Gereja Katokik St. Clara Lapangan Bola atas dan Gereja Katolik St. Maria di Marihat.
BACA JUGA Target 3 Kursi, Partai PSI Siap Perjuangkan Universitas Negeri di Siantar
Robio Simanullang dikenal sebagai sosok sederhana, bersahaja, bertutur kata yangg sopan, penolong dan bahkan tidak mengenal kata menolak untuk menolong orang membutuhkan tenaga maupun pelayanannya dalam bergereja.
Sebagai pelayan digereja katolik, Robio Simanullang dikenal sebagai pengurus gereja katolik yg paling rajin bekerja dan aktif melayani jemaat, baik sebagai pengkotbah di lingkungan, pelatih koor, organis, pelayanan liturgis gdan lainnya yang berhubungan dengan gereja.
Karirnya diawali menjadi Sekretaris Paroki Gereja St Laurensius selama 5 tahun (2006-2010), ketua lingkungan di St. Paulus lapangan bola atas (2011-sekarang) , Ketua seksi liturgi (2006-Sekarang) , Pelatih Koor dan pemain organ.
Pria humanis dan bersahaja ini lahir di Pakkat, 7 Januari 1981. menimbah ilmu di Sekolah Dasar di SD Negeri Taput, SMP Cinta Rakyat 2 Pematangsiantar, STM Negeri Pematangsiantar, dan S-1 di STP Delitua, Medan.
Berjuang Untuk Bonum Commune
Robio Simanullang berjuang untuk "Bonum Commune’ Visi misi pencalegkannya mensinergikan hubungan Vertikal dan Hubungan Horizontal sesama umat Allah dan kepada Allah itu sendiri.
Ketika ditanya mengenai kota Pematangsiantar, Wakil Ketua Pemuda Katolik Pematangsiantar ini memiliki misi pengembangan budaya di Pematangsiantar.
"Kota Pematangsiantar adalah Kota Transit, jadi budaya dan kesenian tradisional yang ada di Siantar harus dikembangkan,"kata Robio Simanullang, Jumat (5/4/2019) di jalan Farel Pasaribu Pematangsiantar.
Kata Robio Simanulklang lagi, Siantar belum menjadi Kota tujuan. Artinya, Pemerintah masih memiliki konsep yang salah dalam pembangunan Kota Pematangsiantar, karena Siantar bukan kota industri dan pemahaman itu harus dihilangkan.
Kota berhawa sejuk ini adalah kota jasa, sehingga pembangunan manusia didalamnya harus
berorientasi pada kemampuan pengelolaan jasa yang berhubungan dengan peningkatan
perekonomian.
Menumbuhkan dan meningkatkan pagelaran budaya dan seni, adalah salah satu unsur dari sektor jasa.
BACA JUGA Hastag #Ganti30DPRDSiantar, Ini Kata Juri Tentang Calon DPRD dari PSI
Tingkatkan Peran Budaya di Siantar
Robio Simanullang akan berkonsentrasi dalam pendidikan budaya, sense of interest terhadap budaya, pengelolaan, pertunjukan semua etnis di Pematangsiantar.
Bentuk perhatian ini adalah sesuatu yang mutlak, sebab era millenial ini, segala sesuatunya akan
berhubungan dengan teknologi. Budaya akan tetap pada eksistensi nya meskipun berganti era,
sebab perlu diingat bahwa budaya merupakan identitas dan tidak boleh ditinggalkan.
Dengan Misi mengedapankan budaya dalam pembangunan peradaban manusia diera teknologi 4.0
akan mampu memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Kota Pematangsiantar.
Para pelaku ekonomi akan bertumbuh dan bisa menghasilkan dari geliat ekonomi atas rutinitas pagelaran budaya. Akan terjadi perputaran ekonomi yang besar, akan muncul pelaku usaha ulos dari semua etnis, pelaku usaha seni akan bertumbuh, pengrajin akan bertambah, industri sablon dan ukiran
akan mendapatkan manfaat besar, pelaku usaha salon akan hidup, pelaku usaha menjahit akan
banyak menerima orderan, kuliner akan hidup, dan banyak lagi perputaran ekonomi dari sektor
Budaya.
"Saya sebagai pelaku budaya akan berjuang untuk merealisasikannya dengan mendorong
pemerintah untuk melirik sektor budaya dalam peningkatan perekonomian warga. Saya akan
mengadakan kerjasama dengan seluruh stake holder yang berhubungan dengan Budaya, juga saya
akan mendorong pelaku-pelaku usaha agar ikut serta didalamnya.
Perlu diingat, Sektor Pendidikan akan menjadi penopang utama dari terlaksananya eko tourism ini. Oleh sebabnya, saya akan sangat mendorong pemerintah kota untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan memasukkan pendidikan budaya dalam pembelajaran sekolah, akan terdorong dengan sendirinya kualitas budaya itu bila pendidikan dibenahi."jelasnya.
"Saya juga pengusaha kayu, sehingga saya akan mendorong semua pengusaha kayu ikut terlibat
didalam program ‘ Dari Budaya Mari Meningkatkan Perekonomian Rakyat ’. Pematangsiantar harus dibentuk menjadi kota budaya, artinya, para turis yang akan berlibur ke Danau Toba, mereka harus dibawa tidur, makan dan belanja di Pematangsiantar. Caranya bagaimana? Yah, dengan pagelaran budaya.
Ini harus terlaksana, Kota Pematangsiantar harus menjadi Kota Budaya , karena banyaknya etnis didalamnya. Ada Etnis Simalungun, Toba, Karo, Angkola, Mandailing, Jawa, Melayu, Padang, Flores, Tionghoa, India, dll. Semua itu adalah kekayaan kita yang harus diberdayakan untuk peningkatan hidup.
Lain dari pada itu, saya juga punya misi untuk melestarikan gedung-gedung bersejarah. Gedunggedung bersejarah tersebut bisa menjadi ikon kota yang mampu mengundang wisatawan untuk melihat dan menikmati cagar budaya peninggalan nenek moyang kita.
Ada banyak gedung bersejarah di kota ini, seperti gedung juang, gedung gereja HKBP Jalan Gereja, Gedung Gereja Katolik jalan Sibolga, dan masih banyak lagi gedung bersejarah lainnya. Banyaknya gedung bersejarah ini harus dilestarikan dan harus bisa menjadi ikon kota sehingga menjadi destinasi para wisatawan. Terkhusus untuk gedung gereja Katolik dan gedung gereja HKBP, Kedua gedung ini
merupakan gedung tua namun masih kokoh berdiri.
Nah, saya akan mendorong pemerintah agar menjadikan gedung tersebut menjadi cagar budaya yang wajib dilestarikan sehingga suatu waktu bisa menjadi wisata religi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar ini adalah pusat banyak geraja, mulai dari pusat pelayanan, pembinaan, pusat ordo utk katolik, komunitas-komunitas, Sekolah Pendidikan mulai dari SMA sampat STFT/STT. Jadi sangat layak bila kota Pematangsiantar dikunjungi banyak wisatawan dengan berwisata rohani. Dan saya akan mendorong pemerintah agar memberikan ruang anggaran untuk pengadaan wisata rohani tersebut. Taput sudah ada, Dairi sudah ada, Sulawesi utara sudah ada, dan masih banyak lagi daerah di Indonesia yang memiliki banyak manfaat dari hadirnya SPOT kunjungan wisatawan selain wisata bahari."terangnya.
BSA Ikon yang Harus Dilindungi
Menurut Robio Simanullang BSA sebagai kendaraan wita harus dilindungi secara ketat, karena telah menjadi ikon Siantar. "Satu lagi, BSA adalah moda kenderaan pada Zaman Penjajahan Inggris, dan merupakan peninggalan bersejarah dan menjadi kota satu-satunya di Indonesia dengan populasi BSA yang masih banyak. Jadi, saya akan berkontribusi dalam pelestarian BSA tersebut dengan mendorong Eksekutif dalam pelestarian hingga melindungi eksistensi BSA tersebut sehingga tetap ada. Wisatawan ke Pematangsiantar? Silahkan gunakan Becak Wisata BSA.
Ini akan menjadikan pendapatan warga akan terlindungi sebab potensi untuk meningkatkan taraf hidup warga akan terjaga dan meningkat. Sebagai Calon DPRD kota Pematangsiantar , saya benar-benar akan berjuang meyakinkan rakyat Pematangsiantar di Daerah Pemilihan III, harapan saya rakyat memilih saya,"tutup Robio Simanullang
Penulis : tagor
Editor : tagor
Pembicaraan Robio Simanullang dikarenakan dirinya turut menjadi calon anggota legislatif
periode 2019-2024.
Robio Simanullang mengawali karir sebagai pelayan di gereja Katolik St. Laurensius dijalan Sibolga,
Gereja Katokik St. Clara Lapangan Bola atas dan Gereja Katolik St. Maria di Marihat.
BACA JUGA Target 3 Kursi, Partai PSI Siap Perjuangkan Universitas Negeri di Siantar
Robio Simanullang bersama masyarakat dijalan Sibolga dan Robio Simanullang pintar bermain musik Suling. |
Sebagai pelayan digereja katolik, Robio Simanullang dikenal sebagai pengurus gereja katolik yg paling rajin bekerja dan aktif melayani jemaat, baik sebagai pengkotbah di lingkungan, pelatih koor, organis, pelayanan liturgis gdan lainnya yang berhubungan dengan gereja.
Karirnya diawali menjadi Sekretaris Paroki Gereja St Laurensius selama 5 tahun (2006-2010), ketua lingkungan di St. Paulus lapangan bola atas (2011-sekarang) , Ketua seksi liturgi (2006-Sekarang) , Pelatih Koor dan pemain organ.
Pria humanis dan bersahaja ini lahir di Pakkat, 7 Januari 1981. menimbah ilmu di Sekolah Dasar di SD Negeri Taput, SMP Cinta Rakyat 2 Pematangsiantar, STM Negeri Pematangsiantar, dan S-1 di STP Delitua, Medan.
Berjuang Untuk Bonum Commune
Robio Simanullang berjuang untuk "Bonum Commune’ Visi misi pencalegkannya mensinergikan hubungan Vertikal dan Hubungan Horizontal sesama umat Allah dan kepada Allah itu sendiri.
Ketika ditanya mengenai kota Pematangsiantar, Wakil Ketua Pemuda Katolik Pematangsiantar ini memiliki misi pengembangan budaya di Pematangsiantar.
"Kota Pematangsiantar adalah Kota Transit, jadi budaya dan kesenian tradisional yang ada di Siantar harus dikembangkan,"kata Robio Simanullang, Jumat (5/4/2019) di jalan Farel Pasaribu Pematangsiantar.
Kata Robio Simanulklang lagi, Siantar belum menjadi Kota tujuan. Artinya, Pemerintah masih memiliki konsep yang salah dalam pembangunan Kota Pematangsiantar, karena Siantar bukan kota industri dan pemahaman itu harus dihilangkan.
Kota berhawa sejuk ini adalah kota jasa, sehingga pembangunan manusia didalamnya harus
berorientasi pada kemampuan pengelolaan jasa yang berhubungan dengan peningkatan
perekonomian.
Menumbuhkan dan meningkatkan pagelaran budaya dan seni, adalah salah satu unsur dari sektor jasa.
BACA JUGA Hastag #Ganti30DPRDSiantar, Ini Kata Juri Tentang Calon DPRD dari PSI
Robio Simanullang saat sosialisasi pencalegkannya dari pintu ke pintu. |
Tingkatkan Peran Budaya di Siantar
Robio Simanullang akan berkonsentrasi dalam pendidikan budaya, sense of interest terhadap budaya, pengelolaan, pertunjukan semua etnis di Pematangsiantar.
Bentuk perhatian ini adalah sesuatu yang mutlak, sebab era millenial ini, segala sesuatunya akan
berhubungan dengan teknologi. Budaya akan tetap pada eksistensi nya meskipun berganti era,
sebab perlu diingat bahwa budaya merupakan identitas dan tidak boleh ditinggalkan.
Dengan Misi mengedapankan budaya dalam pembangunan peradaban manusia diera teknologi 4.0
akan mampu memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Kota Pematangsiantar.
Para pelaku ekonomi akan bertumbuh dan bisa menghasilkan dari geliat ekonomi atas rutinitas pagelaran budaya. Akan terjadi perputaran ekonomi yang besar, akan muncul pelaku usaha ulos dari semua etnis, pelaku usaha seni akan bertumbuh, pengrajin akan bertambah, industri sablon dan ukiran
akan mendapatkan manfaat besar, pelaku usaha salon akan hidup, pelaku usaha menjahit akan
banyak menerima orderan, kuliner akan hidup, dan banyak lagi perputaran ekonomi dari sektor
Budaya.
"Saya sebagai pelaku budaya akan berjuang untuk merealisasikannya dengan mendorong
pemerintah untuk melirik sektor budaya dalam peningkatan perekonomian warga. Saya akan
mengadakan kerjasama dengan seluruh stake holder yang berhubungan dengan Budaya, juga saya
akan mendorong pelaku-pelaku usaha agar ikut serta didalamnya.
Perlu diingat, Sektor Pendidikan akan menjadi penopang utama dari terlaksananya eko tourism ini. Oleh sebabnya, saya akan sangat mendorong pemerintah kota untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan memasukkan pendidikan budaya dalam pembelajaran sekolah, akan terdorong dengan sendirinya kualitas budaya itu bila pendidikan dibenahi."jelasnya.
"Saya juga pengusaha kayu, sehingga saya akan mendorong semua pengusaha kayu ikut terlibat
didalam program ‘ Dari Budaya Mari Meningkatkan Perekonomian Rakyat ’. Pematangsiantar harus dibentuk menjadi kota budaya, artinya, para turis yang akan berlibur ke Danau Toba, mereka harus dibawa tidur, makan dan belanja di Pematangsiantar. Caranya bagaimana? Yah, dengan pagelaran budaya.
Ini harus terlaksana, Kota Pematangsiantar harus menjadi Kota Budaya , karena banyaknya etnis didalamnya. Ada Etnis Simalungun, Toba, Karo, Angkola, Mandailing, Jawa, Melayu, Padang, Flores, Tionghoa, India, dll. Semua itu adalah kekayaan kita yang harus diberdayakan untuk peningkatan hidup.
Lain dari pada itu, saya juga punya misi untuk melestarikan gedung-gedung bersejarah. Gedunggedung bersejarah tersebut bisa menjadi ikon kota yang mampu mengundang wisatawan untuk melihat dan menikmati cagar budaya peninggalan nenek moyang kita.
Ada banyak gedung bersejarah di kota ini, seperti gedung juang, gedung gereja HKBP Jalan Gereja, Gedung Gereja Katolik jalan Sibolga, dan masih banyak lagi gedung bersejarah lainnya. Banyaknya gedung bersejarah ini harus dilestarikan dan harus bisa menjadi ikon kota sehingga menjadi destinasi para wisatawan. Terkhusus untuk gedung gereja Katolik dan gedung gereja HKBP, Kedua gedung ini
merupakan gedung tua namun masih kokoh berdiri.
Nah, saya akan mendorong pemerintah agar menjadikan gedung tersebut menjadi cagar budaya yang wajib dilestarikan sehingga suatu waktu bisa menjadi wisata religi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar ini adalah pusat banyak geraja, mulai dari pusat pelayanan, pembinaan, pusat ordo utk katolik, komunitas-komunitas, Sekolah Pendidikan mulai dari SMA sampat STFT/STT. Jadi sangat layak bila kota Pematangsiantar dikunjungi banyak wisatawan dengan berwisata rohani. Dan saya akan mendorong pemerintah agar memberikan ruang anggaran untuk pengadaan wisata rohani tersebut. Taput sudah ada, Dairi sudah ada, Sulawesi utara sudah ada, dan masih banyak lagi daerah di Indonesia yang memiliki banyak manfaat dari hadirnya SPOT kunjungan wisatawan selain wisata bahari."terangnya.
BSA Ikon yang Harus Dilindungi
Menurut Robio Simanullang BSA sebagai kendaraan wita harus dilindungi secara ketat, karena telah menjadi ikon Siantar. "Satu lagi, BSA adalah moda kenderaan pada Zaman Penjajahan Inggris, dan merupakan peninggalan bersejarah dan menjadi kota satu-satunya di Indonesia dengan populasi BSA yang masih banyak. Jadi, saya akan berkontribusi dalam pelestarian BSA tersebut dengan mendorong Eksekutif dalam pelestarian hingga melindungi eksistensi BSA tersebut sehingga tetap ada. Wisatawan ke Pematangsiantar? Silahkan gunakan Becak Wisata BSA.
Ini akan menjadikan pendapatan warga akan terlindungi sebab potensi untuk meningkatkan taraf hidup warga akan terjaga dan meningkat. Sebagai Calon DPRD kota Pematangsiantar , saya benar-benar akan berjuang meyakinkan rakyat Pematangsiantar di Daerah Pemilihan III, harapan saya rakyat memilih saya,"tutup Robio Simanullang
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar