Oknum Mahasiswi Aborsi, Janin Dikubur di Kompleks Kampus
LINTAS PUBLIK, Perbuatan sejoli ini tak patut ditiru. Sepasang kekasih berinisial SU, 24, dan DVK, 18, nekat melakukan aborsi. Pengguguran janin di luar penanganan medis itu diduga dilakukan Minggu (21/4) sekitar pukul 02.30 WIB.
Aksi ini terendus polisi, setelah ibu dari janin, DVK dilarikan ke RSUD dr Doris Sylvanus lantaran mengalami pendarahan. Belum diketahui jelas, berapa usia kandungan yang digugurkan.
Pastinya, ketika janin keluar, sudah dalam kondisi tak bernyawa. Mereka menggunakan obat-obatan keras. Total ada tiga butir obat yang digunakan. Satu butir ditelan, dan dua butir dimasukkan ke kemaluan korban.
Kasus ini ditangani oleh pihak Polres Palangka Raya. SU sudah dimintai keterangan. Sedangkan DVK masih belum bisa, lantaran masih terkulai lemah di ranjang perawatan.
“Masih didalami, apa motifnya,” ucap Kasatreskrim, AKP Harman Subarkah, Selasa (23/4).
Dari keterangan SU, kepolisian pun mendatangi lokasi di mana janin itu dikubur. Didampingi dengan SU, janin itu dikuburkan di kompleks kampus, di semak-semak belakang salah satu fakultas.
Janin itu dikubur hanya dengan dibungkus selimut berwarna hijau. Usai digali kembali, janin itu diperiksa di rumah sakit terbesar di Kalteng untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
Hasil pantauan Kalteng Pos (Jawa Pos Group) di rumah sakit, DVK di rawat di ruang Cempaka. Korban mendapat perawatan intensif dari dokter.
Sesekali ada petugas kepolisian yang menghampiri dan melakukan penjagaan. Kondisinya masih tampak lemas. Terbaring dengan selimut bercorak gelap.
Terkait alasan yang membuat sejoli itu nekat melakukan aborsi dan asal obat penggugur kandungan, Harman masih enggan menjabarkan.
“Alasannya mengugurkan kandungan itu masih belum, makanya ini didalami dan perempuan masih belum diperiksa karena dirawat intensif sebab pendaharahan,” ujarnya.
“Intinya ini masih dalam penanganan. Nanti akan disampaikan secara lengkap,” pungkasnya.
sumber : JPG
Aksi ini terendus polisi, setelah ibu dari janin, DVK dilarikan ke RSUD dr Doris Sylvanus lantaran mengalami pendarahan. Belum diketahui jelas, berapa usia kandungan yang digugurkan.
Pastinya, ketika janin keluar, sudah dalam kondisi tak bernyawa. Mereka menggunakan obat-obatan keras. Total ada tiga butir obat yang digunakan. Satu butir ditelan, dan dua butir dimasukkan ke kemaluan korban.
ilustrasi |
“Masih didalami, apa motifnya,” ucap Kasatreskrim, AKP Harman Subarkah, Selasa (23/4).
Dari keterangan SU, kepolisian pun mendatangi lokasi di mana janin itu dikubur. Didampingi dengan SU, janin itu dikuburkan di kompleks kampus, di semak-semak belakang salah satu fakultas.
Janin itu dikubur hanya dengan dibungkus selimut berwarna hijau. Usai digali kembali, janin itu diperiksa di rumah sakit terbesar di Kalteng untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
Hasil pantauan Kalteng Pos (Jawa Pos Group) di rumah sakit, DVK di rawat di ruang Cempaka. Korban mendapat perawatan intensif dari dokter.
Sesekali ada petugas kepolisian yang menghampiri dan melakukan penjagaan. Kondisinya masih tampak lemas. Terbaring dengan selimut bercorak gelap.
Terkait alasan yang membuat sejoli itu nekat melakukan aborsi dan asal obat penggugur kandungan, Harman masih enggan menjabarkan.
“Alasannya mengugurkan kandungan itu masih belum, makanya ini didalami dan perempuan masih belum diperiksa karena dirawat intensif sebab pendaharahan,” ujarnya.
“Intinya ini masih dalam penanganan. Nanti akan disampaikan secara lengkap,” pungkasnya.
sumber : JPG
Tidak ada komentar