Header Ads

Anak Siantar Pernah Kelola Klub Persikabo (Bogor) Upayakan Persesi Bangkit

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Persesi Bangkit merupakan tagline dalam konfrensi pers yang difalitasi KONI Pematangsiantar pada Rabu (29/5/2019).

Bila lihat dari tagline itu, jelas saja Persesi sudah tak memiliki taring saat ini. Bahkan, klub kebanggan Kota Pematangsiantar itu seakan lenyap dari hingar bingar persepak bolaan tanah air. Tahun 2014 merupakan kompetisi terakhir yang diikuti Persesi di Liga Nusantara. Selepas itu, Persesi seakan "tidak terdeteksi". Hal ini sangat miris sekali, padahal dulunya Persesi pencetak pemain nasional.

BACA JUGA  SMP Cinta Rakyat 1 Juarai Turnamen Prestasi Cup, Persesi Apresiasi Positif Panitia 

Ketua KONI Pematangsiantar, Jayadi Sagala didampingi Plt.sekretaris Gempar Purba, Ketua harian Persesi Agustinus Barus, Sekretaris Persesi Syamsuar, Bendahara Sawidir chan bersama Jonner Binton Silaen 
Beranjak dari situ, anak-anak Siantar yang tinggal di Jakarta memiliki niat membangkitkan Persesi. Mereka bahkan sarat pengalaman dalam mengelola klub sepak bola.

Demikian kata pembuka yang disampaikan ketua KONI Pematangsiantar, Jayadi Sagala didampingi Plt.sekretaris Gempar Purba, ketua harian Persesi Agustinus Barus, sekretaris Persesi Syamsuar, Bendahara Sawidir chan dan Jonner Binton Silaen.

Dalam kesempatan itu, Jayadi Sagala memperkenalkan Jonner Binton Silaen dkk, anak Siantar yang akan mengelola Persesi.

"Jonner ini lahir di Kota Pematangsiantar, pernah menangani klub sepak bola,"ucap Jayadi singkat.

Saat diberi kesempatan memperkenalkan diri, Jonner Binton Silaen merupakan alumni SMA Bintang Timur. Jonner mengaku pernah mengelola klub Persikabo (Bogor) selama 2 musim dan saat ini klub tersebut sudah merger dengan PS TNI.

Kalau ditanya kenapa mau menangani Persesi, karena Persesi ini dulunya gudang pesepak bola. Terakhir pemain Persesi yang sudah berhasil dikancah nasional adalah Riko Simanjuntak dan merupakan pemain timnas Indonesia.

"Rekam jejak Persesi di media sosial terakhir tahun 2014. Sehabis itu, Persesi bisa dibilang mati suri,"kata Jonner.

Oleh karena itu, dia bersama teman-teman dari Jakarta akan berupaya membangkitkan Persesi. Dengan mengikuti kompetisi Liga Nusantara dalam waktu dekat.

Meski dibilang mepet, dia optimis mengawali kebangkitan Persesi, setidaknya mengangkat nama Persesi ke publik.

"Pemain-pemain nanti kita ambil yang sudah senior. Kemudian jangka panjangnya akan diambil bibit-bibit muda,"ucap Jonnner.

Meski Stadion Sangnaualuh dalam tahap renovasi, untuk sementara kantor Persesi akan dibicarakan lebih lanjut. Mengenai jadwal latihan, lapangan Sepak bola sangat banyak di Kota Pematangsiantar. Ada lapangan Farel Pasaribu, Tanjung Pinggir, lapangan Brimob. Jadi tidak menganggu menunggu perbaikan Stadion Sangnaualuh.

Di benaknya telah memiliki konsep jangka panjang membangkitkan Persesi. Meski selama ini selalu terkendala dengan anggaran yang minim, sebagai pengelola akan mencari sumber-sumber lain. Namun, pihaknya masih meminta petunjuk dari Walikota Pematangsiantar sebagai pemilik.

"Setidaknya saat latihan kita tidak dibebankan retribusi pemakaian lapangan. Itu sudah cukup membantu. Tapi yang jelas membangkitkan Persesi dibutuhkan dana,"katanya.

Ditambahkan Syamsur selaku sekum Persesi, pihaknya meminta dukungan semua pihak, pengusahan dan insan pers untuk bersama-sama membangkitkan klub Persesi.

"Membangkitkan Persesi ini membutuhkan dana, kita berharap dukungan semua pihak,"ucapnya singkat.

Penulis   : franki
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.