Hiroaki Kato Populerkan Lagu Indonesia di Jepang
WAJAHNYA populer di teve Indonesia karena membawakan program ‘Indonesia Banget’, menampilkan hal hal yang unik tentang Indonesia dalam sudut pandang orang Jepang. Tapi dia fasih berbahasa Indonesia. Dialah Hiroaki Kato.
Namanya kini dibicarakan karena terbawa popularitas Ariel Noah. Dialah yang menerjemahkan lagu ‘Mungkin Nanti’ dalam bahasa Jepang, yang dalam waktu beberapa hari telah diklik 15,7 juta kali.
Pria yang akrab disapa Hiro itu adalah seorang musisi asli keturunan Jepang yang suka menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Dia juga duet dengan Letto membawakan lagu hit ‘Ruang Rindu’
Lahir di Tokyo, 9 Maret 1983, Hiroaki Kato kini telah menetap tekad akan terus berkarya menciptakan lagu-lagunya di Indonesia.
Hiro juga sempat mengeluarkan mini album berjudul ‘Terima Kasih’ pada 2010.
“Di semua lagu Jepang yang saya nyanyikan ada kata ‘terima kasih’-nya, sebagai perkenalkan bahasa Indonesia agar dikenal di Jepang, “ katanya
Ia juga tengah berencana mengeluarkan mini album kedua dan full album. Dalam album-album itu, Hiro akan menciptakan lagu dalam bahasa Indonesia sambil memasukkan unsur musik tradisional ke dalamnya.
Hiro mengaku sangat suka menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Sebelum dikenal sebagai presenter, dia berkarier di dunia musik sejak 2005. Dia mengaku tertarik belajar bahasa Indonesia karena jatuh cinta dengan karya-karya sastrawan Tanah Air, yaitu Pramoedya Ananta Toer.
Saat itu, seorang dosen Sastra Indonesia membacakannya buku ‘Bumi Manusia’. Akhirnya, ia bertekad mempelajari Bahasa Indonesia.
Ketika ada bea siswa pertukaran pelajar ke Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta pada 2006, Hiro langsung mengambilnya. Tinggal di kota Gudeg, Hiro langsung menyatu dengan budaya Jawa, menyantap makanan Jawa dan nongrkrong di angkringan – semacam kaki lima. Ia juga kerap menggunakan pakaian dengan corak batik dan sering mendengarkan lagu Letto, vokalis anak budayawan Emha Ainun Nadjib.
Sampai kemudian mendapat kesempatan berkenalan dengan Noe, vokalis Letto. Sering nongkrong di studio latihan Letto dan menerjemahkan lagu-lagu Letto ke dalam bahasa Jepang.
SULIT
Proses penerjemahan lirik lagu-lagu Letto ke dalam bahasa Jepang diakuinya cukup sulit. Ia membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikannya. Namun, hasil dari kerja kerasnya itu telah membuat Noe terkagum-kagum kepada Hiro.
Selain lagu-lagu milik Letto, Hiro juga telah menerjemahkan tembang ‘Laskar Pelangi’ yang dipopulerkan oleh Nidji. Setelah kembali dari pertukaran pelajar, Hiro kerap membawakan beberapa lagu Indonesia dalam penampilannya di kafe-kafe Jepang termasuk wilayah Shibuya dan Harajuku.
Menurutnya, warga Jepang kini sudah mulai menyukai lagu-lagu pop Indonesia.
“Masyarakat Jepang semakin berminat dengan musik Indonesia. Kalau saya membawakan lagu-lagu Indonesia di Jepang, sekarang sudah mulai banyak penonton yang ikut bernyanyi. Sekarang juga sudah bertambah orang Jepang yang belajar tentang Indonesia,” katanya.
Hiro telah menjadi lulusan S2 Linguistik di Tokyo University of Foreign Study. Ia juga kerap menjadi dosen Bahasa Indonesia di Sophia University dan Oberin University yang berlokasi Jepang.
sumber : posk
Namanya kini dibicarakan karena terbawa popularitas Ariel Noah. Dialah yang menerjemahkan lagu ‘Mungkin Nanti’ dalam bahasa Jepang, yang dalam waktu beberapa hari telah diklik 15,7 juta kali.
Pria yang akrab disapa Hiro itu adalah seorang musisi asli keturunan Jepang yang suka menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Dia juga duet dengan Letto membawakan lagu hit ‘Ruang Rindu’
Hiroaki Kato/net |
Hiro juga sempat mengeluarkan mini album berjudul ‘Terima Kasih’ pada 2010.
“Di semua lagu Jepang yang saya nyanyikan ada kata ‘terima kasih’-nya, sebagai perkenalkan bahasa Indonesia agar dikenal di Jepang, “ katanya
Ia juga tengah berencana mengeluarkan mini album kedua dan full album. Dalam album-album itu, Hiro akan menciptakan lagu dalam bahasa Indonesia sambil memasukkan unsur musik tradisional ke dalamnya.
Hiro mengaku sangat suka menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Sebelum dikenal sebagai presenter, dia berkarier di dunia musik sejak 2005. Dia mengaku tertarik belajar bahasa Indonesia karena jatuh cinta dengan karya-karya sastrawan Tanah Air, yaitu Pramoedya Ananta Toer.
Saat itu, seorang dosen Sastra Indonesia membacakannya buku ‘Bumi Manusia’. Akhirnya, ia bertekad mempelajari Bahasa Indonesia.
Ketika ada bea siswa pertukaran pelajar ke Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta pada 2006, Hiro langsung mengambilnya. Tinggal di kota Gudeg, Hiro langsung menyatu dengan budaya Jawa, menyantap makanan Jawa dan nongrkrong di angkringan – semacam kaki lima. Ia juga kerap menggunakan pakaian dengan corak batik dan sering mendengarkan lagu Letto, vokalis anak budayawan Emha Ainun Nadjib.
Sampai kemudian mendapat kesempatan berkenalan dengan Noe, vokalis Letto. Sering nongkrong di studio latihan Letto dan menerjemahkan lagu-lagu Letto ke dalam bahasa Jepang.
SULIT
Proses penerjemahan lirik lagu-lagu Letto ke dalam bahasa Jepang diakuinya cukup sulit. Ia membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikannya. Namun, hasil dari kerja kerasnya itu telah membuat Noe terkagum-kagum kepada Hiro.
Selain lagu-lagu milik Letto, Hiro juga telah menerjemahkan tembang ‘Laskar Pelangi’ yang dipopulerkan oleh Nidji. Setelah kembali dari pertukaran pelajar, Hiro kerap membawakan beberapa lagu Indonesia dalam penampilannya di kafe-kafe Jepang termasuk wilayah Shibuya dan Harajuku.
Menurutnya, warga Jepang kini sudah mulai menyukai lagu-lagu pop Indonesia.
“Masyarakat Jepang semakin berminat dengan musik Indonesia. Kalau saya membawakan lagu-lagu Indonesia di Jepang, sekarang sudah mulai banyak penonton yang ikut bernyanyi. Sekarang juga sudah bertambah orang Jepang yang belajar tentang Indonesia,” katanya.
Hiro telah menjadi lulusan S2 Linguistik di Tokyo University of Foreign Study. Ia juga kerap menjadi dosen Bahasa Indonesia di Sophia University dan Oberin University yang berlokasi Jepang.
sumber : posk
Tidak ada komentar