Jika Jadi Pengusaha Sukses Maka WTS Pun Masuk Rumah
KELAKUAN Arif , 55, sungguh keterlaluan. Nggak masih muda, nggak sudah tua, hobinya main perempuan. Jika usahanya sedang lancar, semalam tak pulang karena main perempuan. Tapi belakangan makin nekat, WTS perempuan kotor itu diajak masuk rumah. Wah, wah, Wahyuni, 50, sebagai istri langsung saja minta cerai.
Hobi kaum lelaki memang macam-macam. Ada yang hobi olahraga, hobi wisata kuliner, atau koleksi lukisan dan barang antik. Semuanya positif, asalkan keuangannya juga memadai. Tapi ada juga lelaki berhobi negatif. Jika duit sedang banyak di kantong, lalu memanjakan “si entong” dengan ngrental perempuan alias menyewa WTS. Karena ini hobi negatif, kebanyakan lelaki bermain diam-diam di luar sepengetahuan bini.
Tapi beda dengan Arif dari Surabaya. Meski main perempuan itu aib, dia tak malu rahasianya diketahui istri dan anak-anaknya. Dan Wahyuni sebagai penganut istri garis lunak, dengan kelakuan suami, kadang malah merasa beruntung. Lho kok bisa begitu. “Iya lah, sebab ketika dia minta jatah dan saya sedang malas, ada yang ngaplus kan enak.” Kata Wahyuni tanpa malu-malu.
Gara-gara hobi buruk suaminya, Wahyuni memang harus bersikap hygenis. Maksudnya, ketika Arif minta jatah, dia selalu mengajukan syarat harus mandi sebersih mungkin sehingga suci hama. Kalau petani hama yang ditakuti adalah sundep dan beluk, tapi istri punya laki suka main perempuan, yang ditakuti penyakit sipilis.
Arif ini kontraktor. Jika usaha borongannya sedang maju, pasti deh jadi lupa yang di rumah. Semalaman dia bisa tak pulang, karena sedang ndhekemi perempuan “the butterfly of night”. Karena sudah biasa, dan Wahyuni sendiri pemahaman agamanya juga minim, kelakuan Arif dibiarkan saja.
Tapi rupanya praktisi hidung belang satu ini makin ngelunjak. Bagaimana mungkin, WTS kok dibawa ke rumah, apa nggak nggilani? Jaman Orde Baru ada Abri masuk desa, itu sangat membantu masyarakat, karena membangun infrastruktur ini itu, dari jalan sampai jembatan. Tapi kalau WTS masuk rumah, ih……amit-amit!
Maka meskipun dirinya istri garis lunak, kemarin Wahyuni langsung mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Sebetulnya malu, wong anak-anak sudah gede, kok bercerai. Tapi malu mana dengan anak-anak sudah gede, kok suami masih suka main pelacur dan dibawa ke rumah.
Arif baru kapok kalau sudah “mrotholi” dia punya burung.
sumber : posk
Hobi kaum lelaki memang macam-macam. Ada yang hobi olahraga, hobi wisata kuliner, atau koleksi lukisan dan barang antik. Semuanya positif, asalkan keuangannya juga memadai. Tapi ada juga lelaki berhobi negatif. Jika duit sedang banyak di kantong, lalu memanjakan “si entong” dengan ngrental perempuan alias menyewa WTS. Karena ini hobi negatif, kebanyakan lelaki bermain diam-diam di luar sepengetahuan bini.
Tapi beda dengan Arif dari Surabaya. Meski main perempuan itu aib, dia tak malu rahasianya diketahui istri dan anak-anaknya. Dan Wahyuni sebagai penganut istri garis lunak, dengan kelakuan suami, kadang malah merasa beruntung. Lho kok bisa begitu. “Iya lah, sebab ketika dia minta jatah dan saya sedang malas, ada yang ngaplus kan enak.” Kata Wahyuni tanpa malu-malu.
Gara-gara hobi buruk suaminya, Wahyuni memang harus bersikap hygenis. Maksudnya, ketika Arif minta jatah, dia selalu mengajukan syarat harus mandi sebersih mungkin sehingga suci hama. Kalau petani hama yang ditakuti adalah sundep dan beluk, tapi istri punya laki suka main perempuan, yang ditakuti penyakit sipilis.
Arif ini kontraktor. Jika usaha borongannya sedang maju, pasti deh jadi lupa yang di rumah. Semalaman dia bisa tak pulang, karena sedang ndhekemi perempuan “the butterfly of night”. Karena sudah biasa, dan Wahyuni sendiri pemahaman agamanya juga minim, kelakuan Arif dibiarkan saja.
Tapi rupanya praktisi hidung belang satu ini makin ngelunjak. Bagaimana mungkin, WTS kok dibawa ke rumah, apa nggak nggilani? Jaman Orde Baru ada Abri masuk desa, itu sangat membantu masyarakat, karena membangun infrastruktur ini itu, dari jalan sampai jembatan. Tapi kalau WTS masuk rumah, ih……amit-amit!
Maka meskipun dirinya istri garis lunak, kemarin Wahyuni langsung mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Sebetulnya malu, wong anak-anak sudah gede, kok bercerai. Tapi malu mana dengan anak-anak sudah gede, kok suami masih suka main pelacur dan dibawa ke rumah.
Arif baru kapok kalau sudah “mrotholi” dia punya burung.
sumber : posk
Tidak ada komentar