Header Ads

Suami Bupati Talaud Seorang Hakim Senior

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Bupati Talaud, Sulawesi Utara (Sulsel) Sri Wahyumi Maria Manalip dijadikan tersangka korupsi oleh KPK. Ia kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK dengan bukti sejumlah barang mewah dari pengusaha. Siapa sebenarnya Sri?

"Setahu saya memang ibu SWM itu adalah isteri Pak Armindo Pardede," kata juru bicara Mahkamah Agung (MA), hakim agung Andi Samsan Nganro, Kamis (2/5/2019).

Poto Bupati Talaud dan suaminya beredar./net
Armindo pernah menjadi Ketua PN Manado. Tidak berapa lama ia diangkat menjadi hakim tinggi di Pengadilan Tinggi (PT) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

"Namun karena Armindo dengan alasan sakit stroke dia dimutasikan ke Pengadilan Tinggi Manado tetap sebagai hakim tinggi," ujar Andi Samsan Nganro.

Sri Wahyumi terjerat operasi tangkap tangab (OTT) KPK pada Selasa (30/4) kemarin. Sri Wahyumi diduga 'bermain mata' dengan seorang pengusaha bernama Bernard Hanafi Kalalo. Demi suap berupa barang mewah, si bupati disebut KPK menjualbelikan proyek di kabupaten yang dipimpinnya pada pengusaha itu.

"Barang dan uang yang diberikan diduga terkait dengan dua proyek revitalisasi pasar di Kabupaten Kepulauan Talaud, yaitu Pasar Lirung dan Pasar Beo," ucap Basaria.

Barang mewah apa yang diduga KPK sebagai rasuah untuk Sri Wahyumi?

Setidaknya menurut KPK ada 2 tas, 1 arloji, dan perhiasan yang diperuntukan si bupati. Berikut daftarnya:

- Tas tangan Chanel senilai Rp 97.360.000;
- Tas Balenciaga senilai Rp 32.995.000;
- Jam tangan Rolex senilai Rp 224.500.000;
- Anting berlian Adelle Rp 32.075.000;
- Cincin berlian Adelle Rp 76.925.000; dan
- Uang tunai Rp 50 juta.

Dalam transaksi haram itu, KPK menduga ada peran seorang bernama Benhur Lalenoh yang merupakan tim sukses Sri untuk mencarikan kontraktor yang menggarap proyek-proyek di Talaud, termasuk pada Bernard.

Melalui Benhur, Sri Wahyumi diduga meminta 10 persen dari nilai proyek yang ditawarkan pada Bernard. Nah, barang-barang mewah itu disebut KPK sebagai bagian dari 10 persen yang dimintanya itu.

Lalu apa hubungannya dengan ulang tahun Sri Wahyumi?

Rupanya Benhur sempat memberi saran pada Bernard agar barang mewah itu diserahkan kepada Sri Wahyumi pada saat ulang tahunnya. Tujuannya agar Sri Wahyumi merasa senang.

"Dari hasil kita periksa BNL (Benhur Lalenoh), dia memang menyarankan untuk membeli tas-tas bermerek ini supaya yang bersangkutan juga merasa senang saat ulang tahun awal Mei," kata Basaria.

Alhasil Sri Wahyumi, Bernard, dan Benhur pun dijerat KPK sebagai tersangka. Namun terlepas dari segala sangkaan KPK, Sri Wahyumi mengaku bingung karena merasa tidak menerima barang-barang itu.

"Saya bingung karena barangnya nggak ada saya terima. Tiba-tiba saya dibawa ke sini. Tidak benar saya terima hadiah," ucap Sri Wahyumi ketika tiba di KPK usai dibawa dari Talaud.

sumber  : det 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.