11 Penerjun Payung Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Hawaii
HAWAII – Penyelidik federal meninjau catatan perbaikan dan inspeksi pada pesawat skydiving yang jatuh di dekat Lapangan Terbang Dillingham di pantai utara Oahu, Jumat (21/6/2019). Kecelakaan tersebut menewaskan 11 penerjung payung yang berada pesawat tersebut.
“Kami akan melihat kualitas dari perbaikan itu dan apakah itu diperiksa dan apakah itu layak udara, “kata Jennifer Homendy salah satu penyelidik yang dilansir news.yahoo.com, Senin (24/6/2019).
“Berat dan keseimbangan memiliki faktor dalam keselamatan operasi ini dan itu perhitungan yang perlu dilakukan sebelum pesawat dioperasikan,” katanya.
Sementara itu, pejabat setempat menyebut jika itu merupakan kecelakaan penerbangan sipil terburuk di AS sejak 2011, saat terjadi tragedi di Reno Air Show di Nevada yang menewaskan pilot dan 10 penonton.
Kepala pemadam kebakaran Manuel Neves mengatakan beberapa anggota keluarga ada di bandara saat penerbangan lepas landas, tetapi nama-nama korban belum dirilis.
“Dalam 40 tahun saya sebagai seorang pemadam kebakaran di Hawaii, ini adalah insiden pesawat paling tragis yang pernah kami alami,” ucap Manuel dilansir The Guardian .
Awalnya, para pejabat mengatakan enam orang berada di pesawat tetapi jumlah itu kemudian dinaikkan menjadi 11.
Penerbangan ini dioperasikan oleh perusahaan terjun payung Oahu Parachute Center. Jika dilihat rasio karyawan dengan pelanggan di dalam pesawat, menunjukkan bahwa lompatan tandem mungkin telah direncanakan. Biasanya pelanggan akan melompat sambil menempel pada penerjun payung berpengalaman.
sumber : posk
“Kami akan melihat kualitas dari perbaikan itu dan apakah itu diperiksa dan apakah itu layak udara, “kata Jennifer Homendy salah satu penyelidik yang dilansir news.yahoo.com, Senin (24/6/2019).
Pesawat pembawa 11 penerjun payung jatuh dan terbakar tak lama setelah lepas landas. |
Sementara itu, pejabat setempat menyebut jika itu merupakan kecelakaan penerbangan sipil terburuk di AS sejak 2011, saat terjadi tragedi di Reno Air Show di Nevada yang menewaskan pilot dan 10 penonton.
Kepala pemadam kebakaran Manuel Neves mengatakan beberapa anggota keluarga ada di bandara saat penerbangan lepas landas, tetapi nama-nama korban belum dirilis.
“Dalam 40 tahun saya sebagai seorang pemadam kebakaran di Hawaii, ini adalah insiden pesawat paling tragis yang pernah kami alami,” ucap Manuel dilansir The Guardian .
Awalnya, para pejabat mengatakan enam orang berada di pesawat tetapi jumlah itu kemudian dinaikkan menjadi 11.
Penerbangan ini dioperasikan oleh perusahaan terjun payung Oahu Parachute Center. Jika dilihat rasio karyawan dengan pelanggan di dalam pesawat, menunjukkan bahwa lompatan tandem mungkin telah direncanakan. Biasanya pelanggan akan melompat sambil menempel pada penerjun payung berpengalaman.
sumber : posk
Tidak ada komentar