3 Bulan Digigit Anjing, Sarmawati Purba Akhirnya Meninggal, Ini Kronologinya
LINTAS PUBLIK - SIMALUNGUN, Sarmati br Purba (42) warga Nagori Nauli Baru kecamatan Panei akhirnya meninggal dunia setelah di gigit anjing di lokasi perladanganya tiga bulan yang lalu.
Sahat Simamora masyarakat setempat ditemui awak media di samping rumah duka menceritakan, bahwa Sarmiati boru Purba adalah ekerja ulet, sehingga ketika dirinya keladang ada sekor anjing yang memakan nasinya.
Pada bulan Maret lalu Sarmiati br Purba pergi ke lahan persawahan miliknya dengan membawa bontot nasi yang di persiapkan untuk sarapan saat istirahat yang kemudian di letakkan di benteng begitu saja.
BACA JUGA Dinas Perpustakaan Sumut Adakan Pemberdayaan SDM, Ini Harapan untuk Pustakawan
"Tapi tidak lama kemudian tiba-tiba ada seekor anjing yang hendak menghampiri bungkusan makanan tersebut dan diusirnya. Tetapi saat Sarmiati berusaha mengusir anjing tersebut bukannya anjing itu pergi, malah anjing tersebut langsung menggigit bagian telapak tangan kanannya hingga koyak berdarah,"kata Sahat, Selasa (18/6/2019).
Terkena gigitan anjing, pihak keluarga langsung membawa Sarmiati berobat, pada saat itu sempat mendapat pengobatan dari seorang dokter dan membuat Sarmiati ketika itu sedikit membaik. Namun lama-kelamaan kondidinya memburuk.
Tidak diduga pada hari jumat (14/6/2019), Sarmiati mengalami rasa sakit lagi pada bagian tangan kanan bekas gigitan anjing dan menunjukan sikap yang tidak seperti biasanya.
Dengan mengharapkan mendapat kesembuhan pihak keluarga langsung membawa Sarmiati kerumah sakit Vita Insani di jalan Merdeka Siantar.
BACA JUGA Digigit Anjing Peliharaan, Pemilik Meninggal
Dengan kondisi yang sudah tidak memungkinkan karena virus rabies sudah menyatu ke dara di dalam tubuh akhirnya pihak Rumah Sakit Vita Insani harus merujuknya ke rumah sakit di Medan.
Selama dua hari mendapatkan pertolongan medis rumah sakit di Medan akhirnya Sarmiati menghembuskan napas terakhir .
"Saya sangat berharap supaya pihak pemerintahan kabupaten Simalungun mau melakukan berpartisipasi terhadap masyarakat yang memelihara hewan anjing dengan cara melakukan penyuntikan terhadap hewan piaran masyarakat umumnya."jelas Sahat Simamora, dan Mariati Purba meninggalkan dua anak yang masih duduk di bangku SMP.
Penulis : robin
Editor : tagor
Sahat Simamora masyarakat setempat ditemui awak media di samping rumah duka menceritakan, bahwa Sarmiati boru Purba adalah ekerja ulet, sehingga ketika dirinya keladang ada sekor anjing yang memakan nasinya.
Pada bulan Maret lalu Sarmiati br Purba pergi ke lahan persawahan miliknya dengan membawa bontot nasi yang di persiapkan untuk sarapan saat istirahat yang kemudian di letakkan di benteng begitu saja.
BACA JUGA Dinas Perpustakaan Sumut Adakan Pemberdayaan SDM, Ini Harapan untuk Pustakawan
Siswa SMP teman anak Sarmiati Purba datang melayat dirumah duka. |
Terkena gigitan anjing, pihak keluarga langsung membawa Sarmiati berobat, pada saat itu sempat mendapat pengobatan dari seorang dokter dan membuat Sarmiati ketika itu sedikit membaik. Namun lama-kelamaan kondidinya memburuk.
Tidak diduga pada hari jumat (14/6/2019), Sarmiati mengalami rasa sakit lagi pada bagian tangan kanan bekas gigitan anjing dan menunjukan sikap yang tidak seperti biasanya.
Dengan mengharapkan mendapat kesembuhan pihak keluarga langsung membawa Sarmiati kerumah sakit Vita Insani di jalan Merdeka Siantar.
BACA JUGA Digigit Anjing Peliharaan, Pemilik Meninggal
Dengan kondisi yang sudah tidak memungkinkan karena virus rabies sudah menyatu ke dara di dalam tubuh akhirnya pihak Rumah Sakit Vita Insani harus merujuknya ke rumah sakit di Medan.
Selama dua hari mendapatkan pertolongan medis rumah sakit di Medan akhirnya Sarmiati menghembuskan napas terakhir .
"Saya sangat berharap supaya pihak pemerintahan kabupaten Simalungun mau melakukan berpartisipasi terhadap masyarakat yang memelihara hewan anjing dengan cara melakukan penyuntikan terhadap hewan piaran masyarakat umumnya."jelas Sahat Simamora, dan Mariati Purba meninggalkan dua anak yang masih duduk di bangku SMP.
Penulis : robin
Editor : tagor
Tidak ada komentar