Belum 30 Menit di Kamar, Pelanggan Kusuk Lulur Tewas
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Seorang pria yang sudah berusia 65 tahun ditemukan tewas di rumah Kusuk Lulur di Jalan Adam Malik, Kelurahan Timbang Galung, Siantar Barat, Selasa (11/6) pagi.
Berdasarkan penuturan Boru Siregar selaku pemilik usaha kusuk lulur tersebut bahwa pria inisial AS ini tiba sekira pukul 08.00 WIB dengan mengendarai sepedamotor.
Saat itu, Boru Siregar pemilik usaha, menyambut AS dan mengatakan bahwa mereka belum menerima pelangggan karena masih libur. Namun saat itu AS terus meminta supaya tetap dilayani.
Karena adanya desakan, selanjutnya Boru Siregar meminta AS untuk sabar menunggu untuk menunggu orang yang mengusuk.
“Sekitar 30 menit anggota pun datang dan mengajak Bapak (AS) itu masuk ke kamar,” ujar Boru Siregar.
Namun, sampai 30 menit di kamar yang terbuat dari triplek dan tanpa menggunakan pintu penutup, tiba-tiba AS kejang-kejang hingga akhirnya meninggal.
Atas peristiwa itu, pihak kepolisian kemudian datang melakukan olah TKP dan membawa AS ke kamar mayat RSU Djasamen Saragih.
“Kami di sini telah beroperasi sekitar 10 tahun. Kami pun memiliki surat izin. Untuk tarif kusuk, kami kenakan Rp80 Ribu,” ujar Boru Siregar sembari menambahkan bahwa mereka tidak ada menjual obat-obatan atau sejenis jamu.
AS yang merupakan kelahiran di Kota Siantar ini diketahui tinggal di Jalan Madu Kara, Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
sumber : fase
Berdasarkan penuturan Boru Siregar selaku pemilik usaha kusuk lulur tersebut bahwa pria inisial AS ini tiba sekira pukul 08.00 WIB dengan mengendarai sepedamotor.
ilustrasi |
Karena adanya desakan, selanjutnya Boru Siregar meminta AS untuk sabar menunggu untuk menunggu orang yang mengusuk.
“Sekitar 30 menit anggota pun datang dan mengajak Bapak (AS) itu masuk ke kamar,” ujar Boru Siregar.
Namun, sampai 30 menit di kamar yang terbuat dari triplek dan tanpa menggunakan pintu penutup, tiba-tiba AS kejang-kejang hingga akhirnya meninggal.
Atas peristiwa itu, pihak kepolisian kemudian datang melakukan olah TKP dan membawa AS ke kamar mayat RSU Djasamen Saragih.
“Kami di sini telah beroperasi sekitar 10 tahun. Kami pun memiliki surat izin. Untuk tarif kusuk, kami kenakan Rp80 Ribu,” ujar Boru Siregar sembari menambahkan bahwa mereka tidak ada menjual obat-obatan atau sejenis jamu.
AS yang merupakan kelahiran di Kota Siantar ini diketahui tinggal di Jalan Madu Kara, Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
sumber : fase
Tidak ada komentar