Berpacaran Dimulai dari WA Akhirnya Nangis Wa.. Wa.. Wa..
SEPERTI FB, WA di HP smartpone juga bisa menjadi perantara perkenalan. Namun demikian harus hati-hati, jangan sampai mengalami nasib seperti Waningsih, 16, dari Wonogiri. Dia kenal akrab dengan Badrun, 24, lewat WA, akhirnya malah menangis wa wa wa……gara-gara setelah hamil akibat bermain di pohon pinus malah ditinggal kabur.
Hati-hati main WA, sebab polisi menengarai kini WA menjadi tempat hijrahnya penyebar hoks dari twitter, instagram dan FB. Jika mudah terpancing emosi dan kemudan bikin postingan yang membahayakan, jangan kaget jika disamperi polisi. Maka jika doyan main medsos, cukup nge-like saja, jangan ikut komentar macem-macem. Mau bernasib seperti Ahmad Dhani, diadili ke sana kemari gara-gara jari-jemarinya kebablasan.
Badrun dari Gunung Kidul, jadi urusan polisi juga karena WA. Tapi bukan karena bikin postingan hoaks, melainkan bikin janji hoaks pada pacarnya, Waningsih. Katanya siap tanggungjawab setelah kenyang menggauli, eh…..begitu si ABG hamil malah ambil langkah seribu alias tidak mau tanggungjawab.
Badrun dan Waningsih memang punya hobi yang sama, hobinya anak jaman milenial, yakni main HP android. Bila sudah pegang smartpone jadi lupa waktu. Yang jualan mie ayam, jadi tak peduli pada pembeli datang. Yang Jumatan di mesjid, juga asyik main WA meski sang khotib berkhotbah tentang jalan orang menuju surga dan neraka.
Nah, Badrun setelah kenal dengan Waningsih lewat grup WA, jadi ingin ketemu di daratan. Ternyata gadis asal Eromoko Wonogiri ini cantik juga. Maka benar kata dalang Ki Anom Suroto, daerah Wonogiri ini gudangnya pesinden cantik. “Nggak percaya? Di Wonogiri itu orang jatuh pun ngebruki (menimpa) pesinden,” ujarnya sekali waktu.
Demikianlah, keduanya lalu sering janjian, jalan bareng, termasuk tamasya ke hutan pinus. Di sini Waningsih dirayu-rayu agar bersedia diajak main suami-istrian. Apa sih main suami istrian itu? “Ya melayani kebutuhan biologisku, dong!” kata Badrun terus terang.
Awalnya Waningsih menolak, tapi karena Badrun memang jago ngelobi, akhirnya Waningsih mau saja diajak kenthon (hubungan intim) istilahnya orang Solo. Yang penting bila terjadi sesuatu dan lain hal, siap bertanggungjawab. ”O pasti sayangku,.” Jawab Badrun melemparkan rayuan gombalnya.
Sejak itu, berhubungan intim bak suami istri menjadi rutinitas. Tapi celakana, ketika Waningsih kadung hamil, Badrun malah minggat. Tentu saja dia jadi panik, sampai kemudian menangis wa wa wa…..! Ironis kan, tangisan itu gara-gara dia suka main WA. Polisi yang dilapori segera bertindak, memburu Badrun.
Gara-gara Badrun, Waningsih jadi manyun.
sumber : posk
Hati-hati main WA, sebab polisi menengarai kini WA menjadi tempat hijrahnya penyebar hoks dari twitter, instagram dan FB. Jika mudah terpancing emosi dan kemudan bikin postingan yang membahayakan, jangan kaget jika disamperi polisi. Maka jika doyan main medsos, cukup nge-like saja, jangan ikut komentar macem-macem. Mau bernasib seperti Ahmad Dhani, diadili ke sana kemari gara-gara jari-jemarinya kebablasan.
Badrun dari Gunung Kidul, jadi urusan polisi juga karena WA. Tapi bukan karena bikin postingan hoaks, melainkan bikin janji hoaks pada pacarnya, Waningsih. Katanya siap tanggungjawab setelah kenyang menggauli, eh…..begitu si ABG hamil malah ambil langkah seribu alias tidak mau tanggungjawab.
Badrun dan Waningsih memang punya hobi yang sama, hobinya anak jaman milenial, yakni main HP android. Bila sudah pegang smartpone jadi lupa waktu. Yang jualan mie ayam, jadi tak peduli pada pembeli datang. Yang Jumatan di mesjid, juga asyik main WA meski sang khotib berkhotbah tentang jalan orang menuju surga dan neraka.
Nah, Badrun setelah kenal dengan Waningsih lewat grup WA, jadi ingin ketemu di daratan. Ternyata gadis asal Eromoko Wonogiri ini cantik juga. Maka benar kata dalang Ki Anom Suroto, daerah Wonogiri ini gudangnya pesinden cantik. “Nggak percaya? Di Wonogiri itu orang jatuh pun ngebruki (menimpa) pesinden,” ujarnya sekali waktu.
Demikianlah, keduanya lalu sering janjian, jalan bareng, termasuk tamasya ke hutan pinus. Di sini Waningsih dirayu-rayu agar bersedia diajak main suami-istrian. Apa sih main suami istrian itu? “Ya melayani kebutuhan biologisku, dong!” kata Badrun terus terang.
Awalnya Waningsih menolak, tapi karena Badrun memang jago ngelobi, akhirnya Waningsih mau saja diajak kenthon (hubungan intim) istilahnya orang Solo. Yang penting bila terjadi sesuatu dan lain hal, siap bertanggungjawab. ”O pasti sayangku,.” Jawab Badrun melemparkan rayuan gombalnya.
Sejak itu, berhubungan intim bak suami istri menjadi rutinitas. Tapi celakana, ketika Waningsih kadung hamil, Badrun malah minggat. Tentu saja dia jadi panik, sampai kemudian menangis wa wa wa…..! Ironis kan, tangisan itu gara-gara dia suka main WA. Polisi yang dilapori segera bertindak, memburu Badrun.
Gara-gara Badrun, Waningsih jadi manyun.
sumber : posk
Tidak ada komentar