Ini yang Ditemukan Polisi di Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri Kertasura
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Tim Densus 88 bersama Anti Teror Polda Jawa Tengah melakukan penggeledahan di kediaman orang tua pelaku bom bunuh diri, RA (22). Dari penggeledahan tersebut, polisi menyita sejumlah alat dan bahan peledak.
“Densus 88 bersama labfor melakukan penyitaan di kediaman rumah orang tua pelaku, diantara lain, dua plastik berisi blerang, 1 plastik protasium florat, kemudian campuran belerang dengan protasium florat dan arang atau black powder di boks di tupperware,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dalam keterangan persnya di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).
“Ada empat switch yg digunakan sebagai switch swing, ada batrai, ada serbuk putih sebanyak 1 kantong, 1 plastik arang, dua plastik berupa kabel-kabel, clay serta batu seukuran 9 Vol, charge batrai 3,7 vol, pipa diameter 2 cm panjang 15 cm. Kemudian ada detonator manual berwarna putih dengan kabel ijo dan, putih, serta ada sisa paku,” lanjutnya.
Berdasarkan hasil temuan tersebut, polisi mendapat kesimpulan sementara bahwa bom tersebut berdaya ledak rendah. Alasannya, penemuan sejumlah serbuk baik yang menempel di tubuh korban, maupun di kediaman korban dan yang ada di TKP (tempat perkara kejadian) menunjukkan kalau bom yang digunakan RA berdaya ledak rendah.
“Dari serbuk-serbuk yang diketahui, dari hasil sisa serbuk di TKP identik. Kemudian juga, di cek ulang kembali dari Labfor, sisa-sisa serbuk yang melekat di tubuh pelaku baik di dekat sekitar perut maupun sekitar luka yang ada di tangan sebelah kanan, semua identik. Maka ditarik satu kesimpulan ini low explosive,” jelas Dedi.
Bom bunuh diri ini terjadi pada Senin (3/6/2019) pukul 22.45 WIB di depan pos pantau lalu lintas di simpang tiga Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ledakan tersebut sontak mengejutkan aparat kepolisian yang berada di pos tersebut.
sumber : posk
“Densus 88 bersama labfor melakukan penyitaan di kediaman rumah orang tua pelaku, diantara lain, dua plastik berisi blerang, 1 plastik protasium florat, kemudian campuran belerang dengan protasium florat dan arang atau black powder di boks di tupperware,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dalam keterangan persnya di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo. |
Berdasarkan hasil temuan tersebut, polisi mendapat kesimpulan sementara bahwa bom tersebut berdaya ledak rendah. Alasannya, penemuan sejumlah serbuk baik yang menempel di tubuh korban, maupun di kediaman korban dan yang ada di TKP (tempat perkara kejadian) menunjukkan kalau bom yang digunakan RA berdaya ledak rendah.
“Dari serbuk-serbuk yang diketahui, dari hasil sisa serbuk di TKP identik. Kemudian juga, di cek ulang kembali dari Labfor, sisa-sisa serbuk yang melekat di tubuh pelaku baik di dekat sekitar perut maupun sekitar luka yang ada di tangan sebelah kanan, semua identik. Maka ditarik satu kesimpulan ini low explosive,” jelas Dedi.
Bom bunuh diri ini terjadi pada Senin (3/6/2019) pukul 22.45 WIB di depan pos pantau lalu lintas di simpang tiga Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Ledakan tersebut sontak mengejutkan aparat kepolisian yang berada di pos tersebut.
sumber : posk
Tidak ada komentar