Tradisi Idul Fitri, "Ngejot" di Bali Jaga Toleransi Antarumat Beragama
DENPASAR, Tradisi ngejot yakni memberi makanan dan minuman kepada tetangga sudah membudaya bagi umat Islam di Bali menjelang hari Raya Idul Fitri.
"Tradisi ngejot di Bali sudah menjadi warisan sejak zaman dahulu menjelang perayaan Idul Fitri (lebaran)," kata Miftachur Rohman, seorang umat muslim di kawasan Monang maning, Kota Denpasar, Sabtu (8/6/2019).
Ia mengatakan tradisi ngejot ini sudah ditanamkan sejak zaman dahulu bagi umat Islam oleh pendahulunya. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada sesama saudara dalam memupuk kebersamaan yang dikenal dengan menyamabraya.
Menurut Rohman, tradisi ngejot sebagai upaya melestarikan budaya yang dibangun sejak dahulu. Selain itu, tradisi ini sebagai ungkapan kebersamaan membangun toleransi antarumat beragama.
Ia menjelaskan makanan yang diberikan kepada tetangga sudah dalam bentuk siap saji dan kue serta buah-buahan.
"Tradisi ngejot di Bali, yaitu sebagai simbol kerukunan antarumat beragama sehingga tetap mesra dan harmonis, serta pembelajaran kepada anak-anak di usia dini untuk selalu meningkatan pemahaman tentang kerukunan umat beragama sebagai bentuk penerapan dari Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
sumber : ant
Seorang warga muslim melakukan tradisi "Ngejot" di Bali |
Ia mengatakan tradisi ngejot ini sudah ditanamkan sejak zaman dahulu bagi umat Islam oleh pendahulunya. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada sesama saudara dalam memupuk kebersamaan yang dikenal dengan menyamabraya.
Menurut Rohman, tradisi ngejot sebagai upaya melestarikan budaya yang dibangun sejak dahulu. Selain itu, tradisi ini sebagai ungkapan kebersamaan membangun toleransi antarumat beragama.
Ia menjelaskan makanan yang diberikan kepada tetangga sudah dalam bentuk siap saji dan kue serta buah-buahan.
"Tradisi ngejot di Bali, yaitu sebagai simbol kerukunan antarumat beragama sehingga tetap mesra dan harmonis, serta pembelajaran kepada anak-anak di usia dini untuk selalu meningkatan pemahaman tentang kerukunan umat beragama sebagai bentuk penerapan dari Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
sumber : ant
Tidak ada komentar