Pasien ini Terbantu Program JKN-KIS, Ini Katanya Saat Menjalani Perawatan
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Tidak terasa sejak tanggal 1 Januari 2014 Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) lahir untuk memberikan jaminan kesehatan yang berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan sejak digulirkannya program ini , sudah ratusan juta masyarakat Indonesia yang merasakan manfaat positif dari lahirnya proram yang sangat mulia ini.
Rondi Sianipar (65) salah satu peserta yang telah merasakan manfaat positif ini menceritakan pengalamannya saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar, Senin lalu (22/7/2019).
BACA JUGA Libur Lebaran 2019, BPJS Kesehatan Pastikan Layanan Peserta JKN-KIS Tetap Prima
‘’Saya sejak bulan Oktober 2018 sudah divonis dokter menderita penyakit gagal ginjal, sehingga wajib menjalani cuci darah dua kali seminggu dan kebetulan saat ini saya sedang menjalani rawat inap karena hipertensi saya kambuh," tutur Rondi.
Rondi mengatakan, jika ia harus membayar setiap biaya cuci darahnya pasti dia akan sangat kebingungan kemana mencari dana untuk biaya cuci darahnya. Bahkan selama ini tidak pernah diminta biaya tambahan oleh fasilitas kesehatan jika berobat.
‘’Saya sudah berulang kali berobat menggunakan kartu JKN-KIS ini, jadi saya sangat terbantu dengan adanya program ini, semoga saja program JKN-KIS ini terus selalu ada. Karena jika harus membayar sendiri untuk berobat, saya pasti akan sangat kesulitan mencari sumber dananya,"lanjut ibu yang kesehariannya adalah pensiunan ASN Kota Pematangsiantar.
"Pelayanan di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar yang saya terima juga sangat memuaskan saya. Disini tidak ada membeda-bedakan pasien. Pokoknya pelayanannya baik, memuaskan dan sangat membantun saya,"tambahnya.
Setelah mendapatkan banyak manfaat dengan adanya program JKN-KIS ini, Rondi tidak lupa mengajak masyarakat yang belum mendaftar menjadi peserta JKN-KIS. Karena tidak ada kerugian sama sekali jika kita mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS.
‘’Saya juga sampaikan kepada teman , tetangga dan saudara agar segera mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Jangan tunggu sakit dulu baru daftar, karena itu nanti jadi sia-sia saja,"ujarnya.
Diakhiri perbincangan, Rondi berharap program JKN-KIS ini terus ditingkatkan. Terutama pelayanan kepada masyarakat di fasilitas kesehatan ( Puskesmas , Klinik, Dokter Praktek Perorangan dan Rumah Sakit).
Penulis : franki
Editor : tagor
Rondi Sianipar (65) salah satu peserta yang telah merasakan manfaat positif ini menceritakan pengalamannya saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar, Senin lalu (22/7/2019).
BACA JUGA Libur Lebaran 2019, BPJS Kesehatan Pastikan Layanan Peserta JKN-KIS Tetap Prima
Rondi Sianipar |
Rondi mengatakan, jika ia harus membayar setiap biaya cuci darahnya pasti dia akan sangat kebingungan kemana mencari dana untuk biaya cuci darahnya. Bahkan selama ini tidak pernah diminta biaya tambahan oleh fasilitas kesehatan jika berobat.
‘’Saya sudah berulang kali berobat menggunakan kartu JKN-KIS ini, jadi saya sangat terbantu dengan adanya program ini, semoga saja program JKN-KIS ini terus selalu ada. Karena jika harus membayar sendiri untuk berobat, saya pasti akan sangat kesulitan mencari sumber dananya,"lanjut ibu yang kesehariannya adalah pensiunan ASN Kota Pematangsiantar.
"Pelayanan di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar yang saya terima juga sangat memuaskan saya. Disini tidak ada membeda-bedakan pasien. Pokoknya pelayanannya baik, memuaskan dan sangat membantun saya,"tambahnya.
Setelah mendapatkan banyak manfaat dengan adanya program JKN-KIS ini, Rondi tidak lupa mengajak masyarakat yang belum mendaftar menjadi peserta JKN-KIS. Karena tidak ada kerugian sama sekali jika kita mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS.
‘’Saya juga sampaikan kepada teman , tetangga dan saudara agar segera mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Jangan tunggu sakit dulu baru daftar, karena itu nanti jadi sia-sia saja,"ujarnya.
Diakhiri perbincangan, Rondi berharap program JKN-KIS ini terus ditingkatkan. Terutama pelayanan kepada masyarakat di fasilitas kesehatan ( Puskesmas , Klinik, Dokter Praktek Perorangan dan Rumah Sakit).
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar