Bantuan Tidak Tepat sasaran, Lansia Datangi Dinas Sosial Simalungun
LINTAS PUBLIK - SIMALUNGUN, Puluhan ibu-ibu Lansia dari nagori Tiga Bolon kecamatan Sidamanik datangi kantor dinas sosial di Batu 20 kecamatan Panei, Selasa ( 20/8/2019)
Kedatang para ibu lansia yang mengaku tergolong orang miskin dan belum pernah mendapat bantuan yang disalurkan pemerintah meminta agar dinas sosial melakukan pendataan pada penerima bantuan tepat pada tujuan.
T. Br Silalahi yang tidak sehari harinya bekerja sebagai pencari upah keladang (kebun) orang mengatakan
" Saya bersama keluarga tinggal dirumah yang sudah hampir tumbang dan itupun saya menyewa. Tapi sampai sekarang saya belum pernah menerima bantuan yang disalurkan pemerintah melalui dinas sosial, padahal diantara penerima bantuan dinagori kami rata rata sudah miliki rumah sendiri, memiliki kereta, bahkan ada yang memiliki mobil.' ujarnya
Lipen Simanjuntak sebagai ketua FORMAKIN ( Forum Masyarakat Miskin ) saat menemani B.Ambarita perwakilan para lansia meminta penjelasan dari Rosendi Sinaga sebagai Kabid Pemberdayaan sosial malah terlihat bingung setelah mendengarkan penjelasanya.
Rosendi mengatakan kalau penyaluran tidak tepat sasaran itu bukan kesalahan dinas sosial melainkan kinerja pemerintahan nagori yang kurang maksimal.
Alasan Rosendi mengatakan hal demikian karena menganggap pemerintahan nagori saat melakukan pendataan tidak melakukan musyarah terhadap toko masyarak dan masyarakat setempat untuk menentukan mana yang layak mendapat bantuan dari pemerintah. Sehingga mereka melakukan hanya cuma dengan menafsir saja.
Padahal seharusnya kegiatan pendataan ulang harus di lakukan dua kali dalam satu tahun. Ujarnya
Sementara di tempat tepisah salah satu pangulu nagori di kecamatan siantar pernah mengeluhkan kinerja dinas sosial karena menganggap tidak mengerjakan data baru yang telah mereka serahkan sehingga masyarakat sebagai penerima bantuan tidak berubah.
Dalam hal ini seolah olah kinerja antara dinas sosial dengan pemerintahan nagori terlihat saling tuding menuding saja.
Penulis : robin
Editor : tagor
👎
1
Kedatang para ibu lansia yang mengaku tergolong orang miskin dan belum pernah mendapat bantuan yang disalurkan pemerintah meminta agar dinas sosial melakukan pendataan pada penerima bantuan tepat pada tujuan.
T. Br Silalahi yang tidak sehari harinya bekerja sebagai pencari upah keladang (kebun) orang mengatakan
" Saya bersama keluarga tinggal dirumah yang sudah hampir tumbang dan itupun saya menyewa. Tapi sampai sekarang saya belum pernah menerima bantuan yang disalurkan pemerintah melalui dinas sosial, padahal diantara penerima bantuan dinagori kami rata rata sudah miliki rumah sendiri, memiliki kereta, bahkan ada yang memiliki mobil.' ujarnya
Lipen Simanjuntak sebagai ketua FORMAKIN ( Forum Masyarakat Miskin ) saat menemani B.Ambarita perwakilan para lansia meminta penjelasan dari Rosendi Sinaga sebagai Kabid Pemberdayaan sosial malah terlihat bingung setelah mendengarkan penjelasanya.
Rosendi mengatakan kalau penyaluran tidak tepat sasaran itu bukan kesalahan dinas sosial melainkan kinerja pemerintahan nagori yang kurang maksimal.
Alasan Rosendi mengatakan hal demikian karena menganggap pemerintahan nagori saat melakukan pendataan tidak melakukan musyarah terhadap toko masyarak dan masyarakat setempat untuk menentukan mana yang layak mendapat bantuan dari pemerintah. Sehingga mereka melakukan hanya cuma dengan menafsir saja.
Padahal seharusnya kegiatan pendataan ulang harus di lakukan dua kali dalam satu tahun. Ujarnya
Sementara di tempat tepisah salah satu pangulu nagori di kecamatan siantar pernah mengeluhkan kinerja dinas sosial karena menganggap tidak mengerjakan data baru yang telah mereka serahkan sehingga masyarakat sebagai penerima bantuan tidak berubah.
Dalam hal ini seolah olah kinerja antara dinas sosial dengan pemerintahan nagori terlihat saling tuding menuding saja.
Penulis : robin
Editor : tagor
👎
1
Tidak ada komentar