Kader Ini Dijuluki “Ibu BPJS”
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Riama Dame Uli Tambunan (38) adalah salah seorang yang mengabdikan dirinya menjadi Kader JKN di wilayah Kerja KC Pematangsiantar.
Dia menceritakan sedikit pengalamannya selama menjadi kader JKN di wilayah Nagori Jorlang Hantaran Kabuapten Simalungun bertempat di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar, Selasa (13/8/2019).
“Motivasi saya menjadi kader JKN adalah untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang manfaat program JKN–KIS ini. Kemudian saya mendapat pengalaman baru bertemu langsung dengan peserta JKN-KIS yang menunggak iurannya. Nah pada saat bertemu saya banyak mendengar keluhan-keluhan atau alasan mereka tidak membayar iuran JKN.
Padahal mereka sudah pernah menggunakan kartu JKN untuk mendapat pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan,"ungkap kader yang bergabung sejak April 2019.
“Untuk melakukan penagihan iuran kepada peserta yang menunggak, saya melakukan pendekatan secara kekeluargaan seperti mengajak mereka bergurau, mendengar keluhan dan memotivasi mereka agar membayar iuran JKN mereka” tambah Riama.
Riama mengatakan salah satu kendala peserta yang tinggal di desa itu banyak yang menunggak iuran itu karena akses untuk membayar iuran ke kota sangat sulit sedangkan di desa belum ada loket PPOB.
“Selama 5 bulan saya menjadi kader JKN banyak hal yang saya alami karena dapat bertemu dengan banyak orang sehingga teman pun bertambah. Masyarakat pun banyak yang menjuluki saya "Ibu BPJS”. Mereka sangat senang dengan kehadiran saya walaupun pada awal saya menemui mereka tidak senang dengan kehadiran saya karena bertujuan untuk menagih iuran. Selain itu dengan menjadi kader JKN dapat membantu banyak orang menyampaikan informasi tentang prosedur dan manfaat program JKN-KIS ini sehingga saya merasa banyak berkat yang saya terima dengan menjadi Kader JKN ini,"ungkap Riama.
“Terakhir, saya berharap untuk para kader JKN khususnya yang ada di wilayah kerja KC Pematangsiantar agar maju terus dan tetap semangat. Walaupun perjuangan untuk mengantarkan data tunggakan itu sangat sulit. Namun biarlah kesulitan itu menjadi berkat dana amal ibadah buat kita sebagai Kader JKN. Karena dengan seperti ini,kita dapat membantu negara kita untuk mensukseskan Program JKN-KIS ini agar apat terus berjalan dengan baik,"tutup Riama.
Penulis : franki
Editor : tagor
Dia menceritakan sedikit pengalamannya selama menjadi kader JKN di wilayah Nagori Jorlang Hantaran Kabuapten Simalungun bertempat di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar, Selasa (13/8/2019).
“Motivasi saya menjadi kader JKN adalah untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang manfaat program JKN–KIS ini. Kemudian saya mendapat pengalaman baru bertemu langsung dengan peserta JKN-KIS yang menunggak iurannya. Nah pada saat bertemu saya banyak mendengar keluhan-keluhan atau alasan mereka tidak membayar iuran JKN.
Riama Dame Uli Tambunan |
“Untuk melakukan penagihan iuran kepada peserta yang menunggak, saya melakukan pendekatan secara kekeluargaan seperti mengajak mereka bergurau, mendengar keluhan dan memotivasi mereka agar membayar iuran JKN mereka” tambah Riama.
Riama mengatakan salah satu kendala peserta yang tinggal di desa itu banyak yang menunggak iuran itu karena akses untuk membayar iuran ke kota sangat sulit sedangkan di desa belum ada loket PPOB.
“Selama 5 bulan saya menjadi kader JKN banyak hal yang saya alami karena dapat bertemu dengan banyak orang sehingga teman pun bertambah. Masyarakat pun banyak yang menjuluki saya "Ibu BPJS”. Mereka sangat senang dengan kehadiran saya walaupun pada awal saya menemui mereka tidak senang dengan kehadiran saya karena bertujuan untuk menagih iuran. Selain itu dengan menjadi kader JKN dapat membantu banyak orang menyampaikan informasi tentang prosedur dan manfaat program JKN-KIS ini sehingga saya merasa banyak berkat yang saya terima dengan menjadi Kader JKN ini,"ungkap Riama.
“Terakhir, saya berharap untuk para kader JKN khususnya yang ada di wilayah kerja KC Pematangsiantar agar maju terus dan tetap semangat. Walaupun perjuangan untuk mengantarkan data tunggakan itu sangat sulit. Namun biarlah kesulitan itu menjadi berkat dana amal ibadah buat kita sebagai Kader JKN. Karena dengan seperti ini,kita dapat membantu negara kita untuk mensukseskan Program JKN-KIS ini agar apat terus berjalan dengan baik,"tutup Riama.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar