Kembangkan Usaha, Siswa SMA Teladan Siantar Dapat Motivasi dari Kyan Ulos dan Percetakan Syalom
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Dua pengusaha sukses di Kota Pematangsiantar dihadirkan untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi SMA Swasta Teladan Pematangsiantar untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan, Kamis (29/8/2019).
Adalah Fonny Sitanggang selaku owner Kyan Ulos yang produknya telah menembus tingkat nasional dan internasional. Kyan Ulos terkenal berkat modifikasi ulosnya hingga bisa diterima pasar. Bahkan produknya, pernah dipakai Presiden Joko Widodo.
Kemudian Rusben Sihombing, S.Th MM selaku Direktur PT.Propertindo Bintang Bersinar. Rusben Sihombing juga memiliki percetakan Syalom Megaland.
Mengawali motivasinya, Fonny Sitanggang owner Kyan Ulos mengatakan bahwa kesuksesan yang diraihnya tidaklah mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi untuk mencapainya.
Fonny mengisahkan bahwa ia berangkat dari keluhan dari penenun yang penghasilannya pas-pasan atau bisa dikatakan kurang.
Beranjak dari situ, ia berpikir keras bagaimana untuk membantu penenun dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Diawali keberanian, dia membulatkan tekad untuk melakukan modifikasi dari bahan dasar ulos. Fonny memulainya dengan membangun komitmen dari penenun itu sendiri.
"Saya katakan kepada penenun, kalau mau kerjasama ayok, kalau tidak mau silahkan tinggal. Kita harus lakukan inovasi ulos hingga diterima pasar,"kisah Fonny.
Setelah komitmen terbangun, barulah ia memberanikan diri menciptakan karya yang benar-benar berbeda dari lainnya. Mulai dari tandok, jas, tas, baju, topi, dasi, selendang yang kesemuanya berbahan dasar ulos.
"Keberanian yang utama. Jangan takut berinovasi. Setelah itu bekerja keras, membuka diri dan terakhir tidak lupa berdoa kepada Tuhan,"ujar Fonny.
Tak lupa Fonny menekankan, lulusan SMA tidak ragu untuk berwirausaha. Jika didasari niat, pasti akan mencapai kesuksesan. Tentunya dibarengi kerja keras, berinovasi mengikuti perkembangan dan membuka diri.
Sementara Rusben Sihombing, S.Th MM selaku Direktur PT.Propertindo Bintang Bersinar mengisahkan bahwa karirnya dimulai dari nol dan sangat pahit.
Sebagai anak desa dari Pahae Jaya, ia merantau ke Pematangsiantar karena kuliah di STT. Ia mengaku bermodalkan keberanian dan nekat. Dengan mengontrak 3x3 m, ia sembari bekerja menjual es kelapa muda untuk menyambung hidup.
"Tahun 1996 saya datang ke Pematangsiantar dengan mengontrak 3×3 m, saya harus berjualan es kelapa muda untuk bertahan hidup. Sangat pahit ketika itu, saya pernah diusir orang karena ngetem di depan rumah orang, dianggap sebelah mata, dan bahkan dicibir,"kata Rusben.
Mendapat perlakuan itu, Rusben mengaku tidak menyerah. Dia membulatkan tekad untuk bekerja keras sembari berdoa, agar pekerjaan kita lakoni diberkati.
Kehidupannya sedikit berubah, ketika mendatangi seseorang di Medan yang menggeluti usaha percetakan. Tak cukup sekali, pertemuannya baru membuahkan hasil saat berjumpa untuk ketiga kalinya. Saat proses itu, gurunya hanya satu yakni mata. Dengan mata itulah ia mendapatkan ilmu untuk belajar berusaha.
"Dari memulai satu mesin fotocopy hingga 10 mesin fotocopy. Saat ini sudah memiliki mesin percetakan yang harganya milyaran,"kisah Rusben.
Kepala sekolah SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd meminta anak didiknya harus berani mengawali. Dia menegaskan untuk kesampingkan rasa takut. Baik rasa takut akan rugi dan rasa takut gagal. Berwirausaha ini jangan dulu memikirkan untung yang banyak. Tetapi bagaimana usaha itu dikelola dengan baik dan meregenerasi usaha itu kepada anak dengan baik.
"Jangan takut. Tidak harus punya uang banyak untuk berwirausaha. Tidak harus punya rumah mewah dan mobil mewah. Yang penting berani dulu,"saran Sangkot.
Dalam motivasi itu, kedua pengusaha tersebut memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan. Anak didik yang mengajukan pertanyaan diberikan selendang, tas oleh Fonny Sitanggang owner Kyan Ulos. Sementara Rusben memberikan uang masing-masing Rp.100.000 kepada dua siswa.
Tak lupa owner Kyan Ulos memberikan cenderamata kepada kepala sekolah SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd berupa jas dengan balutan ulos dan beberapa guru.
Penulis : franki
Editor : tagor
Adalah Fonny Sitanggang selaku owner Kyan Ulos yang produknya telah menembus tingkat nasional dan internasional. Kyan Ulos terkenal berkat modifikasi ulosnya hingga bisa diterima pasar. Bahkan produknya, pernah dipakai Presiden Joko Widodo.
Kepala sekolah SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd dan beberapa guru mendapat cenderamata dari owner Kyan Ulos, Fonny Sitanggang |
Mengawali motivasinya, Fonny Sitanggang owner Kyan Ulos mengatakan bahwa kesuksesan yang diraihnya tidaklah mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi untuk mencapainya.
Fonny mengisahkan bahwa ia berangkat dari keluhan dari penenun yang penghasilannya pas-pasan atau bisa dikatakan kurang.
Kepala sekolah SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd beserta guru dan siswa, poto bersama dengan Rusben Sihombing, S.Th MM Direktur PT.Propertindo Bintang Bersinar |
"Saya katakan kepada penenun, kalau mau kerjasama ayok, kalau tidak mau silahkan tinggal. Kita harus lakukan inovasi ulos hingga diterima pasar,"kisah Fonny.
Setelah komitmen terbangun, barulah ia memberanikan diri menciptakan karya yang benar-benar berbeda dari lainnya. Mulai dari tandok, jas, tas, baju, topi, dasi, selendang yang kesemuanya berbahan dasar ulos.
"Keberanian yang utama. Jangan takut berinovasi. Setelah itu bekerja keras, membuka diri dan terakhir tidak lupa berdoa kepada Tuhan,"ujar Fonny.
Owner Kyan Ulos memberikan cenderamata kepada Kasek Sangkot Sitohang berupa jas dengan balutan ulos dan dasi |
Sementara Rusben Sihombing, S.Th MM selaku Direktur PT.Propertindo Bintang Bersinar mengisahkan bahwa karirnya dimulai dari nol dan sangat pahit.
Sebagai anak desa dari Pahae Jaya, ia merantau ke Pematangsiantar karena kuliah di STT. Ia mengaku bermodalkan keberanian dan nekat. Dengan mengontrak 3x3 m, ia sembari bekerja menjual es kelapa muda untuk menyambung hidup.
"Tahun 1996 saya datang ke Pematangsiantar dengan mengontrak 3×3 m, saya harus berjualan es kelapa muda untuk bertahan hidup. Sangat pahit ketika itu, saya pernah diusir orang karena ngetem di depan rumah orang, dianggap sebelah mata, dan bahkan dicibir,"kata Rusben.
Mendapat perlakuan itu, Rusben mengaku tidak menyerah. Dia membulatkan tekad untuk bekerja keras sembari berdoa, agar pekerjaan kita lakoni diberkati.
Rusben Sihombing, S.Th MM Direktur PT.Propertindo Bintang Bersinar memotivasi siswi SMA Teladan Pematangsiantar |
"Dari memulai satu mesin fotocopy hingga 10 mesin fotocopy. Saat ini sudah memiliki mesin percetakan yang harganya milyaran,"kisah Rusben.
Kepala sekolah SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd meminta anak didiknya harus berani mengawali. Dia menegaskan untuk kesampingkan rasa takut. Baik rasa takut akan rugi dan rasa takut gagal. Berwirausaha ini jangan dulu memikirkan untung yang banyak. Tetapi bagaimana usaha itu dikelola dengan baik dan meregenerasi usaha itu kepada anak dengan baik.
"Jangan takut. Tidak harus punya uang banyak untuk berwirausaha. Tidak harus punya rumah mewah dan mobil mewah. Yang penting berani dulu,"saran Sangkot.
Dalam motivasi itu, kedua pengusaha tersebut memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan. Anak didik yang mengajukan pertanyaan diberikan selendang, tas oleh Fonny Sitanggang owner Kyan Ulos. Sementara Rusben memberikan uang masing-masing Rp.100.000 kepada dua siswa.
Tak lupa owner Kyan Ulos memberikan cenderamata kepada kepala sekolah SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Sangkot Sitohang, S.Si M.Pd berupa jas dengan balutan ulos dan beberapa guru.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar