Terpikat Wartawan Bodrex, IRT Jadi Lupa Anak dan Suami
Teori jurnalistik 5W 1H saja Anom Gateli, 40, tidak paham, tapi berani ngaku wartawan merangkap paranormal. Belakangan, dia memacari Ny. Ketut, 44, warga Badung (Bali). Entah pakai ilmu apa dia, sehingga wanita itu jadi lupa anak dan suami. Pernah digerebek, tapi keduanya berhasil meloloskan diri.
Wartawan tugasnya cari berita, sedangkan paranormal mengobati pasien secara kebatinan. Jika kedua profesi itu digabung hasilnya jadi luar biasa. Sebagai wartawan dia bisa “menghipnotis” pejabat selaku narasumber, sehingga tanpa sadar mengumbar data yang dibutuhkan si wartawan. Lalu adakah kiranya sosok seperti ini? Rasanya untuk yang profesional belum ada. Permadi SH misalnya, dia paranormal terkenal, tapi rangkepannya dulu menjadi politisi PDIP, bukan wartawan.
Tapi untuk yang abal-abal, ada noh, Anom Gateli, dari Denpasar Bali. Sebagai paranormal, dia memang punya sejumlah pasien. Tapi untuk wartawan? Ini yang sangat diragukan. Jangankan wawancara dengan politisi kondang atau pejabat tinggi negara, wong rumus bikin berita 5 W 1H saja dia tidak paham. Jangankan bikin berita sampai beberapa halaman, wong bikin berita foto saja kata-katanya pating pecotot. Dia memang bukan ahli menata kata, sehingga tak mungkin jadi gubernur.
Tapi ketika mendekati Ny. Ketut, Anom Gateli bisa menunjukkan kartu pers media online. IRT (Ibu rumahtangga) dari Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ini percaya saja, karena media online tidak kasat mata sebagaimana media cetak pada umumnya. Yang jelas Ny. Ketut langsung percaya karena Anom Gateli bisa meyakinkan dirinya.
Awalnya Ny. Ketut-Anom Gateli kenal biasa, tapi lama-lama menjadi luar biasa. Soalnya ketika diajak ngamar dalam hotel, Ny. Ketut sama sekali tidak menolak. Padahal di rumah ada suami dan anak-anaknya. Sebagai paranormal rupanya Anom Gateli telah berhasil menghipnotis wanita setengah baya ini sampai bertekuk lutut dan berbuka paha untuk sang paranormal.
Sejak lengket dengan pararnormal-wartawan abal-abal ini, Ketut jadi lupa pada anak-anak termasuk Nyoman 50, suaminya. Pulang ke rumah selalu telat, hampir setiap hari selalu pergi, ada saja kegiatannya. Benar-benar telah menjadi perempuan sosialita. Ketika ditegur suami malah menantang bercerai saja. Tentu saja Nyoman terkaget-kaget. Tak ada angin tak ada hujan kok minta cerai. Ini sungguh mencurigakan.
Diam-diam Nyoman membentuk TGPF independen. Hasilnya seminggu kemudian telah diperoleh; ternyata Ketut memang punya PIL seorang paranormal sekaligus wartawan bodrex. Bahkan data terakhir menyatakan, mereka kini tinggal di rumah kost-kostan di Jimbaran, Kuta selatan.
Keruan saja Nyoman segera mengajak polisi untuk menggerebeknya. Tapi rupanya Ketut-Anom Geteli juga punya TGUPP (Tim Gateli Untuk Pengaman Perselingkuhan), sehingga mereka tahu rencana TGPF. Ternyata rame juga ya, TGPF versus TGUPP versi Bali. Saling nguping, saling intai, sesuai misi masing-masing.
Nyoman benar-benar jengkel ketika Ketut meninggalkan surat di kost-kostan teserbut. “Sudahlah Mas, jangan cari-cari aku lagi. Aku titip anak-anak, karena kita takkan ketemu lagi” kata Ketut dalam suratnya, sangat menyentuh tapi bikin dada melepuh, saking panasnya.
Anak-anak juga sudah ogah punya ibu macam kucing, mudah melupakan anaknya karena ketemu kucing garong. Maka tak ada jalan lain bagi Nyoman, kecuali lapor polisi. Baik Ketut maupun Anom Gateli harus masuk penjara karena telah menghancurkan rumahtangganya.
Tinggal sekarang cari ibu baru untuk pengganti.
sumber : posk
Wartawan tugasnya cari berita, sedangkan paranormal mengobati pasien secara kebatinan. Jika kedua profesi itu digabung hasilnya jadi luar biasa. Sebagai wartawan dia bisa “menghipnotis” pejabat selaku narasumber, sehingga tanpa sadar mengumbar data yang dibutuhkan si wartawan. Lalu adakah kiranya sosok seperti ini? Rasanya untuk yang profesional belum ada. Permadi SH misalnya, dia paranormal terkenal, tapi rangkepannya dulu menjadi politisi PDIP, bukan wartawan.
Tapi untuk yang abal-abal, ada noh, Anom Gateli, dari Denpasar Bali. Sebagai paranormal, dia memang punya sejumlah pasien. Tapi untuk wartawan? Ini yang sangat diragukan. Jangankan wawancara dengan politisi kondang atau pejabat tinggi negara, wong rumus bikin berita 5 W 1H saja dia tidak paham. Jangankan bikin berita sampai beberapa halaman, wong bikin berita foto saja kata-katanya pating pecotot. Dia memang bukan ahli menata kata, sehingga tak mungkin jadi gubernur.
Tapi ketika mendekati Ny. Ketut, Anom Gateli bisa menunjukkan kartu pers media online. IRT (Ibu rumahtangga) dari Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ini percaya saja, karena media online tidak kasat mata sebagaimana media cetak pada umumnya. Yang jelas Ny. Ketut langsung percaya karena Anom Gateli bisa meyakinkan dirinya.
Awalnya Ny. Ketut-Anom Gateli kenal biasa, tapi lama-lama menjadi luar biasa. Soalnya ketika diajak ngamar dalam hotel, Ny. Ketut sama sekali tidak menolak. Padahal di rumah ada suami dan anak-anaknya. Sebagai paranormal rupanya Anom Gateli telah berhasil menghipnotis wanita setengah baya ini sampai bertekuk lutut dan berbuka paha untuk sang paranormal.
Sejak lengket dengan pararnormal-wartawan abal-abal ini, Ketut jadi lupa pada anak-anak termasuk Nyoman 50, suaminya. Pulang ke rumah selalu telat, hampir setiap hari selalu pergi, ada saja kegiatannya. Benar-benar telah menjadi perempuan sosialita. Ketika ditegur suami malah menantang bercerai saja. Tentu saja Nyoman terkaget-kaget. Tak ada angin tak ada hujan kok minta cerai. Ini sungguh mencurigakan.
Diam-diam Nyoman membentuk TGPF independen. Hasilnya seminggu kemudian telah diperoleh; ternyata Ketut memang punya PIL seorang paranormal sekaligus wartawan bodrex. Bahkan data terakhir menyatakan, mereka kini tinggal di rumah kost-kostan di Jimbaran, Kuta selatan.
Keruan saja Nyoman segera mengajak polisi untuk menggerebeknya. Tapi rupanya Ketut-Anom Geteli juga punya TGUPP (Tim Gateli Untuk Pengaman Perselingkuhan), sehingga mereka tahu rencana TGPF. Ternyata rame juga ya, TGPF versus TGUPP versi Bali. Saling nguping, saling intai, sesuai misi masing-masing.
Nyoman benar-benar jengkel ketika Ketut meninggalkan surat di kost-kostan teserbut. “Sudahlah Mas, jangan cari-cari aku lagi. Aku titip anak-anak, karena kita takkan ketemu lagi” kata Ketut dalam suratnya, sangat menyentuh tapi bikin dada melepuh, saking panasnya.
Anak-anak juga sudah ogah punya ibu macam kucing, mudah melupakan anaknya karena ketemu kucing garong. Maka tak ada jalan lain bagi Nyoman, kecuali lapor polisi. Baik Ketut maupun Anom Gateli harus masuk penjara karena telah menghancurkan rumahtangganya.
Tinggal sekarang cari ibu baru untuk pengganti.
sumber : posk
Tidak ada komentar