Jadi Pilot Wanita Pertama Indonesia, Esther Gayatri: Terimakasih Pak Habibie
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Pilot perempuan pertama Indonesia Kapten Esther Gayatri Saleh, memberikan penghormatan terakhirnya kepada Baharudin Jusuf Habibie, dengan melayat siang tadi ke rumah duka.
Ia pun mengungkapkan betapa besarnya kontribusi Presiden ke-3 Republik Indonesia ini bagi hidupnya. Alasannya, berkat Habibie ia menjadi pilot perempuan pertama di Indonesia.
“Pada saat saya pulang dari Amerika tahun 1984, Indonesia belum ada pilot wanita. Jadi saya ditolak dimana-mana. Lalu, beliau lah yang menerima saya di PT Nurtanio,” ujar Esther saat ditemui di rumah duka, Kamis (12/9/2019).
Pada saat itu, kata Esther, hanya Habibie yang mau menerimanya bekerja sebagai pilot. Bahkan, Habibie yakin kalau Esther juga mampu menerbangkan pesawat, sama seperti pilot lainnya.
Meskipun keduanya jarang bertemu, Esther mengaku memiliki kedekatan khusus dengan sosok bapak Pesawat Indonesia ini. Kata Esther, ia terakhir bertemu dengan Habibie tiga tahun lalu seusai ia kembali dari Kanada.
Menurutnya, sosok Habibie merupakan sosok yang memiliki pandangan jauh kedepan.
“Little that i know I am now as he was telling 34 years ago. Jadi dia visioner. Saya bener bener sangat bertema kasih. Saya mendapat berkat banyak hal dari beliau, dan beliau juga menasehatimengenai test flight pesawat,” kata Esther.
Terakhir ia berharap, pemerintah Indonesia dapat melanjutkan cita-cita Habibie khususnya di dunia penerbangan.
“Saya pikir apa yang dia sudah bangun kita harus tetap bisa pertahankan bahkan lebih, itu tekad,” tandasnya.
Seperti diketahui, Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto. Kabar meninggal ini disampaikan putranya, Thareq Kemal.
Habibie meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Kini jasad Habibie telah dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
sumber : posk
Ia pun mengungkapkan betapa besarnya kontribusi Presiden ke-3 Republik Indonesia ini bagi hidupnya. Alasannya, berkat Habibie ia menjadi pilot perempuan pertama di Indonesia.
“Pada saat saya pulang dari Amerika tahun 1984, Indonesia belum ada pilot wanita. Jadi saya ditolak dimana-mana. Lalu, beliau lah yang menerima saya di PT Nurtanio,” ujar Esther saat ditemui di rumah duka, Kamis (12/9/2019).
Esther Gayatri Saleh |
Meskipun keduanya jarang bertemu, Esther mengaku memiliki kedekatan khusus dengan sosok bapak Pesawat Indonesia ini. Kata Esther, ia terakhir bertemu dengan Habibie tiga tahun lalu seusai ia kembali dari Kanada.
Menurutnya, sosok Habibie merupakan sosok yang memiliki pandangan jauh kedepan.
“Little that i know I am now as he was telling 34 years ago. Jadi dia visioner. Saya bener bener sangat bertema kasih. Saya mendapat berkat banyak hal dari beliau, dan beliau juga menasehatimengenai test flight pesawat,” kata Esther.
Terakhir ia berharap, pemerintah Indonesia dapat melanjutkan cita-cita Habibie khususnya di dunia penerbangan.
“Saya pikir apa yang dia sudah bangun kita harus tetap bisa pertahankan bahkan lebih, itu tekad,” tandasnya.
Seperti diketahui, Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto. Kabar meninggal ini disampaikan putranya, Thareq Kemal.
Habibie meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Kini jasad Habibie telah dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
sumber : posk
Tidak ada komentar