Menang 91 persen, Ma’ruf Merasa Bertanggungjawab Selesaikan Konflik Papua
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Wakil Presiden terpilih, Ma’ruf Amin mengungkapkan keinginannya untuk datang ke Papua.
Ma’ruf mengaku bersama Joko Widodo (Jokowi), memiliki kewajiban untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Pasalnya, di Papua, mayoritas masyarakatnya memilih Jokowi – Ma’ruf pada Pilpres 2019 lalu.
BACA JUGA Kapolda Sumut Baru Orang Papua, Istrinya Boru Pasaribu, Ini Profilenya
“Mudah-mudahan saya juga bisa berkunjung ke Papua. Kebetulan Papua ini mendukung Pak Jokowi dengan saya ini besar sekali 91%, ini luar biasa. Maka itu menjadi kewajiban kami, pak Jokowi dengan saya, untuk menjaga keutuhan di Papua dan kedamaian. Itu sudah merupakan satu tanggung jawab yang harus kita pikul,” ujarnya di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019).
Ma’ruf menilai perlu pendekatan secara budaya yang dilakukan baik pemerintah maupun tokoh agama. Menurutnya dialog dengan semua elemen masyarakat di Papua mutlak dilakukan guna mengakhiri konflik di Papua.
“Kita akan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh dialog dan tentu akan mengambil langkah-langkah melalui pendekatan budaya, pendekatan agama . Karena tokoh-tokoh agama ini sudah punya kesepakatan untuk membangun keutuhan termasuk di Papua,” tandasnya.
“Mereka tidak ingin Papua ini seperti dikatakan terganggu komunikasi terganggu transportasi kemudian ekonomi. Suasana pun mereka ingin Papua menjadi daerah damai, wilayah damai. Damai ini tentu harus ada pendekatan-pendekatan yang membuat kesejukan, ketenangan. Dari sana nanti kita akan capai,” ucap mantan Rais Aam PBNU ini.
sumber : posk
Ma’ruf mengaku bersama Joko Widodo (Jokowi), memiliki kewajiban untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Pasalnya, di Papua, mayoritas masyarakatnya memilih Jokowi – Ma’ruf pada Pilpres 2019 lalu.
BACA JUGA Kapolda Sumut Baru Orang Papua, Istrinya Boru Pasaribu, Ini Profilenya
Pengurus Gerakan Nasionalis Religius (Genius) usai bertemu Wapres terpilih Ma'ruf Amin bersama kediamannya. |
Ma’ruf menilai perlu pendekatan secara budaya yang dilakukan baik pemerintah maupun tokoh agama. Menurutnya dialog dengan semua elemen masyarakat di Papua mutlak dilakukan guna mengakhiri konflik di Papua.
“Kita akan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh dialog dan tentu akan mengambil langkah-langkah melalui pendekatan budaya, pendekatan agama . Karena tokoh-tokoh agama ini sudah punya kesepakatan untuk membangun keutuhan termasuk di Papua,” tandasnya.
“Mereka tidak ingin Papua ini seperti dikatakan terganggu komunikasi terganggu transportasi kemudian ekonomi. Suasana pun mereka ingin Papua menjadi daerah damai, wilayah damai. Damai ini tentu harus ada pendekatan-pendekatan yang membuat kesejukan, ketenangan. Dari sana nanti kita akan capai,” ucap mantan Rais Aam PBNU ini.
sumber : posk
Tidak ada komentar