Putri, Maafkan Kami Tidak Bisa Menjagamu…
SIANTAR, “Selamat jalan ya, Putri… Semoga tenang di alam sana. Walaupun adik baru saja bergabung dalam organisasi ini, kami kakak seniormu mengakui adik orang baik. Maafkan kami, kakakmu ini ya, Dek… yang tidak bisa menjagamu di sana. Hanya doa yang kami panjatkan untukmu.”
Demikian kata-kata yang diungkapkan salah seorang siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar saat melayat ke rumah duka, menjelang pemakaman Putri Margretty Sinambela, korban tenggelam di Danau Toba, Senin (23/9/2019).
BACA JUGA Pelajar Tenggelam di Danau Toba, Ini Lokasinya Saat Ditemukan
Kemarin, rumah duka di Jalan Mangga, Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar Marihat, Pematangsiantar ramai pelayat. Termasuk dari SMA Negeri 1 Pematangsiantar.
“Engkau anggota KIR yang aktif, yang memberikan hati dan pikiran terhadap organisasi KIR. Kami sangat mengalami duka yang terlalu dalam atas kepergianmu,” tukas senior Putri, yang mengaku mengetahui juniornya itu hobi travelling.
“Kami memohon maaf. Kami juga tidak menginginkan kejadian itu. Kami sangat mengerti keadaan orangtua dari adik kami. Ibu sangat kehilangan karena anak adalah segalanya dan harta yang paling besar,” tambahnya.
Sementara itu, wali kelas Putri mengatakan, muridnya itu anak yang baik, penurut, dan dia merasa sangat kehilangan.
“Kami berdoa kepada Tuhan agar dia ditetapkan di tempat yang indah,”pintanya.
Jenazah Putri telah dimakamkan di pemakaman umum, Jalan Parsoburan Pematangsiantar. Putri diantar oleh keluarga, teman, dan pihak-pihak yang peduli.
Sebelumnya, saat jenazah tiba di rumah duka, Minggu (22/9/2019) sore, langsung disambut sang ibu, Netty Sidabutar. Netty tak kuasa melihat Putri semata wayangnya. Menurut warga, Putri merupakan anak tunggal.
Ayahnya meninggal dunia saat ia masih dalam kandungan ibunya. Netty menangis histeris. Namun tak sepatah kata keluar dari mulutnya.
Kapolres Tobasa AKBP Agus Waluyo mengatakan, Putri tenggelam Sabtu (21/9/2019) sekitar pukul 16.00 WIB. Basarnas Pos Danau Toba bersama Polres Tobasa menemukan mayat Putri tenggelam di kedalaman 18 meter perairan Danau Toba dengan masih mengenakan pakaian olahraga sekolah.
sumber : fase
Demikian kata-kata yang diungkapkan salah seorang siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar saat melayat ke rumah duka, menjelang pemakaman Putri Margretty Sinambela, korban tenggelam di Danau Toba, Senin (23/9/2019).
BACA JUGA Pelajar Tenggelam di Danau Toba, Ini Lokasinya Saat Ditemukan
Paskibra SMA Negeri 1 Pematangsiantar menghantar jasad Putri Sinambela kepemakaman./ist |
“Engkau anggota KIR yang aktif, yang memberikan hati dan pikiran terhadap organisasi KIR. Kami sangat mengalami duka yang terlalu dalam atas kepergianmu,” tukas senior Putri, yang mengaku mengetahui juniornya itu hobi travelling.
“Kami memohon maaf. Kami juga tidak menginginkan kejadian itu. Kami sangat mengerti keadaan orangtua dari adik kami. Ibu sangat kehilangan karena anak adalah segalanya dan harta yang paling besar,” tambahnya.
Sementara itu, wali kelas Putri mengatakan, muridnya itu anak yang baik, penurut, dan dia merasa sangat kehilangan.
“Kami berdoa kepada Tuhan agar dia ditetapkan di tempat yang indah,”pintanya.
Jenazah Putri telah dimakamkan di pemakaman umum, Jalan Parsoburan Pematangsiantar. Putri diantar oleh keluarga, teman, dan pihak-pihak yang peduli.
Sebelumnya, saat jenazah tiba di rumah duka, Minggu (22/9/2019) sore, langsung disambut sang ibu, Netty Sidabutar. Netty tak kuasa melihat Putri semata wayangnya. Menurut warga, Putri merupakan anak tunggal.
Ayahnya meninggal dunia saat ia masih dalam kandungan ibunya. Netty menangis histeris. Namun tak sepatah kata keluar dari mulutnya.
Kapolres Tobasa AKBP Agus Waluyo mengatakan, Putri tenggelam Sabtu (21/9/2019) sekitar pukul 16.00 WIB. Basarnas Pos Danau Toba bersama Polres Tobasa menemukan mayat Putri tenggelam di kedalaman 18 meter perairan Danau Toba dengan masih mengenakan pakaian olahraga sekolah.
sumber : fase
Tidak ada komentar