Tarif Gojek Sudah Pas, Masyarakat Indonesia Diharapkan Dukung Karya Anak Bangsa
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Ramainya aksi pengemudi yang mempermasalahkan tarif dan insentif ojek online mendapat tanggapan dari pengamat ekonomi asal Medan, Gunawan Benyamin.
Menurutnya, keputusan aplikator ojek online Gojek sudah tepat, baik dari segi penyesuaian tarif dengan pemerintah maupun penurunan insentif.
“Jadi aturan tarifnya sudah pas. Namun memang untuk insentif sebaiknya jangan dibiarkan bertahan tinggi. Ini menyangkut keberlangsungan bisnis aplikator Gojek. Yang jelas banyak driver mencari penghidupan di situ,” katanya, Jumat, (27/9/ 2019).
Menurut Gunawan, kehadiran Gojek telah membantu memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia. Banyak pengemudi mencari penghidupan baru lebih baik dengan menjadi mitra pengemudi Gojek. Ratusan keluarga bahkan bergantung pada aplikasi transportasi berbasis online ini.
“Saat ini ada ancaman resesi ekonomi global yang bisa saja mengancam industri di tanah air. Jadi Industri ini dan Gojek wajib dijaga keberlangsungannya, bukan justru dihentikan operasionalnya. Ratusan keluarga bergantung pada platform ini. Menghentikan bisnisnya sama saja menciptakan pengangguran. Ini berbahaya bagi ekonomi daerah maupun nasional,” pungkasnya.
Gunawan mengimbau untuk sama-sama mendukung perkembangan aplikasi ojek online Gojek. Hal tersebut bertujuan agar aplikator dapat terus berinovasi dan menjaga keberlangsungan pendapatan, yakni pendapatan perusahaan dan mitranya.
“Dukung perkembangan Gojek agak keberlangsungan pendapatan dapat di-maintaince melalui beragam inovasi . Kalau sudah tidak cocok keluar saja, jangan jadi menghambat pertumbuhan,” tandasnya.
“Banyak perusahaan sekarang yang harus berinovasi di tengah ancaman tekanan ekonomi besar, ditambah dengan persaingan yang semakin ketat. Jadi yang saya harapkan industri ini mampu bertahan. Syukur alhamdulillah kalau justru bisa tumbuh. Karena kondisi ekonomi belakangan ini sangat tidak memungkinkan bagi banyak industri untuk tumbuh signifikan. Maka itu inovasi dibutuhkan di sini,” tutup Gunawan.
Penulis : rel
Editor : tagor
Menurutnya, keputusan aplikator ojek online Gojek sudah tepat, baik dari segi penyesuaian tarif dengan pemerintah maupun penurunan insentif.
“Jadi aturan tarifnya sudah pas. Namun memang untuk insentif sebaiknya jangan dibiarkan bertahan tinggi. Ini menyangkut keberlangsungan bisnis aplikator Gojek. Yang jelas banyak driver mencari penghidupan di situ,” katanya, Jumat, (27/9/ 2019).
ilustrasi |
“Saat ini ada ancaman resesi ekonomi global yang bisa saja mengancam industri di tanah air. Jadi Industri ini dan Gojek wajib dijaga keberlangsungannya, bukan justru dihentikan operasionalnya. Ratusan keluarga bergantung pada platform ini. Menghentikan bisnisnya sama saja menciptakan pengangguran. Ini berbahaya bagi ekonomi daerah maupun nasional,” pungkasnya.
Gunawan mengimbau untuk sama-sama mendukung perkembangan aplikasi ojek online Gojek. Hal tersebut bertujuan agar aplikator dapat terus berinovasi dan menjaga keberlangsungan pendapatan, yakni pendapatan perusahaan dan mitranya.
“Dukung perkembangan Gojek agak keberlangsungan pendapatan dapat di-maintaince melalui beragam inovasi . Kalau sudah tidak cocok keluar saja, jangan jadi menghambat pertumbuhan,” tandasnya.
“Banyak perusahaan sekarang yang harus berinovasi di tengah ancaman tekanan ekonomi besar, ditambah dengan persaingan yang semakin ketat. Jadi yang saya harapkan industri ini mampu bertahan. Syukur alhamdulillah kalau justru bisa tumbuh. Karena kondisi ekonomi belakangan ini sangat tidak memungkinkan bagi banyak industri untuk tumbuh signifikan. Maka itu inovasi dibutuhkan di sini,” tutup Gunawan.
Penulis : rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar