Warga Kritik Kunjungan DPRD Tobasa ke Siantar
LINTAS PUBLIK - TOBASA, Kunjungan Komisi B anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) ke Pematang Siantar menuai kritikan dari warganya. Pasalnya, kunjungan dewan yang dituju masih baru satu hari dilantik dan sangat tidak logika menerima kunjungan sebab belum terbentuk alat kelengkapan.
"Sekarang kita berpikir dulu dengan logika, apakan anggota dewan di Pemko Siantar benar-benar bersedia menerima kunjungan kerja itu? Atau penerimaan kunjungan dilakukan karena terpaksa?, " ujar warga Berlin Marpaung, Rabu(4/9/2019) di Balige.
Dia mengatakan, anggota DPRD Tobasa seharusnya menghargai bagaimana situasi disaat baru dilantik karena, suasana masih tahap acara selamatan ditambah belum diputuskan alat kelengkapan di dewan.
"Menurut saya, kunjungan itu cukup mengganggu kegiatan di DPRD Pemko Siantar. Juga harus kita pertanyakan apa tujuan kunjungan kerja dimaksud," sebutnya seraya menuding Sekwan kurang koordinasi dengan Sekwan di Pemko Siantar.
Hal serupa disampaikan Johan Sihotang, kunjungan kerja (kunker) atau studi banding dari DPRD sejatinya harus melalui koordinasi baik dengan sesama dewan maupun sekretaris, sebab tujuan kunjungan adalah bagaimana mengadopsi kemajuan satu daerah dan untuk diterapkan di daerahnya.
Menurutnya, kunjungan Komisi B DPRD Tobasa sangat menunjukkan kunjungan kerja asal-asalan, hanya motivasi mengejar bagaimana menghabiskan anggaran selama 150 hari ke depan.
"Tak ada cara lain yang diketahui dewan dan sekwan menghabiskan uang sebesar Rp 5 miliar selama 150 hari dibuatlah kunjungan kerja tau-tau daerah yang dituju masih tahap persiapan karena baru dilantik, "ucapnya menyebut kalau DPRD memang berniat kunker baiknya ke daerah yang sejajar dengan daerahnya.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Resman Sirait membenarkan bahwa kunker Komisi B ke Pemko Siantar berlangsung selama dua hari sejak hari Selasa-Rabu(3-4/9/2019). Ia menyampaikan kunker adalah atas kemauan anggota dewan berdasarkan keputusan hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus).
"Kunjungan itu resmi, bagaimana hasilnya kita tunggu setibanya di kantor. Terkait apakah mengganggu anggota dewan di Pemko Siantar karena baru dilantik hemat kami tidak, "katanya singkat.
sumber : MB
"Sekarang kita berpikir dulu dengan logika, apakan anggota dewan di Pemko Siantar benar-benar bersedia menerima kunjungan kerja itu? Atau penerimaan kunjungan dilakukan karena terpaksa?, " ujar warga Berlin Marpaung, Rabu(4/9/2019) di Balige.
Dia mengatakan, anggota DPRD Tobasa seharusnya menghargai bagaimana situasi disaat baru dilantik karena, suasana masih tahap acara selamatan ditambah belum diputuskan alat kelengkapan di dewan.
"Menurut saya, kunjungan itu cukup mengganggu kegiatan di DPRD Pemko Siantar. Juga harus kita pertanyakan apa tujuan kunjungan kerja dimaksud," sebutnya seraya menuding Sekwan kurang koordinasi dengan Sekwan di Pemko Siantar.
Hal serupa disampaikan Johan Sihotang, kunjungan kerja (kunker) atau studi banding dari DPRD sejatinya harus melalui koordinasi baik dengan sesama dewan maupun sekretaris, sebab tujuan kunjungan adalah bagaimana mengadopsi kemajuan satu daerah dan untuk diterapkan di daerahnya.
Menurutnya, kunjungan Komisi B DPRD Tobasa sangat menunjukkan kunjungan kerja asal-asalan, hanya motivasi mengejar bagaimana menghabiskan anggaran selama 150 hari ke depan.
"Tak ada cara lain yang diketahui dewan dan sekwan menghabiskan uang sebesar Rp 5 miliar selama 150 hari dibuatlah kunjungan kerja tau-tau daerah yang dituju masih tahap persiapan karena baru dilantik, "ucapnya menyebut kalau DPRD memang berniat kunker baiknya ke daerah yang sejajar dengan daerahnya.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Resman Sirait membenarkan bahwa kunker Komisi B ke Pemko Siantar berlangsung selama dua hari sejak hari Selasa-Rabu(3-4/9/2019). Ia menyampaikan kunker adalah atas kemauan anggota dewan berdasarkan keputusan hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus).
"Kunjungan itu resmi, bagaimana hasilnya kita tunggu setibanya di kantor. Terkait apakah mengganggu anggota dewan di Pemko Siantar karena baru dilantik hemat kami tidak, "katanya singkat.
sumber : MB
Tidak ada komentar